FITNESS & HEALTH
Prilly Latuconsina Idap OCD, Bolehkah Mendiagnosanya Sendiri?
Medcom
Rabu 28 Desember 2022 / 09:14
Jakarta: Generasi millennial dan Gen Z tumbuh di era digital dan mengandalkan teknologi untuk kebutuhan mereka. Bahkan penelitian menunjukkan, remaja sekarang cenderung lebih menyukai metode digital untuk mendiagnosis masalah kesehatannya sendiri daripada beralih ke profesional.
Seperti yang baru saja dilakukan oleh artis tanah air Prilly Latuconsina. Ini bisa menjadi masalah karena banyak Milenial Mendiagnosis OCD sendiri dengan masalah yang sebenarnya tidak mereka miliki.
Prilly mengaku kalau dirinya mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Ia merasakannya setelah mengaku sering tidak tenang terhadap barang-barang miliknya.
"Aku cuma ngerasa kayaknya OCD. Kalau untuk barang aku sendiri kalau berantakan atau enggak sesuai, aku nggak tenang," ujar Prilly Latuconsina dalam sebuah unggahan Instagram @lambegosiip.
Perasaan khawatir atas kondisi yang ada di benak Prilly sehingga ia enggan mendatangi psikolog atau psikiater. "Aku tuh nggak pernah technically ke dokter. Terus dikasih tahu kalau aku OCD," katanya.
Meskipun beberapa situs web kesehatan menawarkan kuis penilaian diri dan daftar gejala untuk memberi orang gambaran umum tentang apa yang mungkin mereka hadapi, tetapi hal tersebut bisa dipastikan tidak akurat.
Ada banyak faktor yang ikut berperan dalam mendiagnosis masalah kesehatan yang serius seperti OCD dan hanya melalui wawancara langsung yang memungkinkan untuk mengidentifikasi seseorang dengan gangguan tersebut secara akurat.
Meski begitu, artis berdarah Sunda ini mengatakan bahwa self-diagnosenya tentang OCD ini juga ada dampak positifnya. Prilly merasa bersyukur meski merasa mengidap OCD.
Menurutnya, ada sisi baik dari OCD karena membuatnya lebih teliti terhadap barang-barang yang berantakan menjadi rapi. "OCD tuh ada baiknya juga. Gara-gara kita kayak gitu barang kita rapi, teliti," terang Prilly.
Meskipun orang mungkin ingin mencapai kesimpulan sendiri tentang kondisi kesehatan mental mereka, dalam banyak kasus tidak sepenuhnya orang memahami nuansa gangguan tertentu dan keterampilan yang diperlukan untuk mendiagnosisnya.
Mungkin rumit untuk memahami apa arti kombinasi gejala tertentu karena banyak kelainan memiliki gejala yang serupa.
Misalnya, gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrim, tetapi seseorang dengan perubahan suasana hati yang sering mungkin memiliki penyakit mental yang berbeda, seperti gangguan kepribadian ambang atau depresi berat.
OCD melibatkan perasaan cemas dan paranoid yang intens, tetapi masalah ini juga dapat terjadi pada penyakit lain seperti gangguan panik. Seorang dokter memiliki pengalaman yang cukup untuk melihat gejala spesifik dan apa yang memicunya untuk menentukan diagnosis yang akurat.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Seperti yang baru saja dilakukan oleh artis tanah air Prilly Latuconsina. Ini bisa menjadi masalah karena banyak Milenial Mendiagnosis OCD sendiri dengan masalah yang sebenarnya tidak mereka miliki.
Prilly mengaku kalau dirinya mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Ia merasakannya setelah mengaku sering tidak tenang terhadap barang-barang miliknya.
"Aku cuma ngerasa kayaknya OCD. Kalau untuk barang aku sendiri kalau berantakan atau enggak sesuai, aku nggak tenang," ujar Prilly Latuconsina dalam sebuah unggahan Instagram @lambegosiip.
Perasaan khawatir atas kondisi yang ada di benak Prilly sehingga ia enggan mendatangi psikolog atau psikiater. "Aku tuh nggak pernah technically ke dokter. Terus dikasih tahu kalau aku OCD," katanya.
Meskipun beberapa situs web kesehatan menawarkan kuis penilaian diri dan daftar gejala untuk memberi orang gambaran umum tentang apa yang mungkin mereka hadapi, tetapi hal tersebut bisa dipastikan tidak akurat.
Ada banyak faktor yang ikut berperan dalam mendiagnosis masalah kesehatan yang serius seperti OCD dan hanya melalui wawancara langsung yang memungkinkan untuk mengidentifikasi seseorang dengan gangguan tersebut secara akurat.
Meski begitu, artis berdarah Sunda ini mengatakan bahwa self-diagnosenya tentang OCD ini juga ada dampak positifnya. Prilly merasa bersyukur meski merasa mengidap OCD.
Menurutnya, ada sisi baik dari OCD karena membuatnya lebih teliti terhadap barang-barang yang berantakan menjadi rapi. "OCD tuh ada baiknya juga. Gara-gara kita kayak gitu barang kita rapi, teliti," terang Prilly.
Bahayanya Mendiagnosis OCD Sendiri
Meskipun orang mungkin ingin mencapai kesimpulan sendiri tentang kondisi kesehatan mental mereka, dalam banyak kasus tidak sepenuhnya orang memahami nuansa gangguan tertentu dan keterampilan yang diperlukan untuk mendiagnosisnya.
Mungkin rumit untuk memahami apa arti kombinasi gejala tertentu karena banyak kelainan memiliki gejala yang serupa.
Misalnya, gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrim, tetapi seseorang dengan perubahan suasana hati yang sering mungkin memiliki penyakit mental yang berbeda, seperti gangguan kepribadian ambang atau depresi berat.
OCD melibatkan perasaan cemas dan paranoid yang intens, tetapi masalah ini juga dapat terjadi pada penyakit lain seperti gangguan panik. Seorang dokter memiliki pengalaman yang cukup untuk melihat gejala spesifik dan apa yang memicunya untuk menentukan diagnosis yang akurat.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)