FITNESS & HEALTH
Kelumpuhan, ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Cindy
Rabu 15 Desember 2021 / 15:06
Jakarta: Laura Anna meninggal dunia hari ini, 15 Desember 2021. Laura Anna mengembuskan nafas terakhirnya saat tengah berjuang mendapatkan keadilan atas kelumpuhan pasca kecelakaan dengan mantan kekasihnya, Youtuber Gaga Muhammad.
Melansir Alodokter, kelumpuhan adalah kondisi saat satu atau beberapa bagian tubuh tidak dapat digerakkan. Kondisi ini disebabkan gangguan pada otot atau saraf yang bisa bersifat sementara atau permanen.
Baca: Selebgram Laura Anna Meninggal, Sempat Keluhkan Sesak Napas
Baca: Sebelum Meninggal, Laura Anna Sempat Bikin Janji dengan Denny Sumargo
Gejala ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, baik pada satu bagian tubuh maupun pada area tubuh yang lebih luas. Bagian tubuh yang berisiko mengalami kelumpuhan, yakni wajah, lengan, tungkai, hingga pita suara. Pada kondisi yang parah, otot-otot pernafasan juga bisa mengalami kelumpuhan.
Kelumpuhan yang terjaid secara perlahan dapat ditandai beberapa gejala yang muncul sebelum penderita mengalami kelumpuhan total, meliputi:
- Hilangnya sensasi terhadap sentuhan
- Kesemutan
- Kram dan nyeri otot
- Mati rasa.
Baca: Laura Anna Meninggal, Keluarga Buka Suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CIN)
Melansir Alodokter, kelumpuhan adalah kondisi saat satu atau beberapa bagian tubuh tidak dapat digerakkan. Kondisi ini disebabkan gangguan pada otot atau saraf yang bisa bersifat sementara atau permanen.
Baca: Selebgram Laura Anna Meninggal, Sempat Keluhkan Sesak Napas
Penyebab kelumpuhan
Gerakan tubuh dapat dikendalikan atas kerja sama otot, tulang, dan saraf. Ketika salah satu jaringan tersebut mengalami gangguan, maka kelumpuhan dapat terjadi. Berikut sejumlah penyebab terjadinya kelumpuhan:1. Stroke
Penyakit stroke dapat menyebabkan kelumpuhan di salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai secara tiba-tiba. Stroke pada bagian tertentu, misalnya stroke batang otak bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan total.2. Cedera otak
Benturan keras di kepala dapat menyebabkan cedera atau gangguan fungsi otak. Hal ini berisiko memicu kelumpuhan di bagian tubuh mana pun, sesuai bagian otak yang rusak.3. Cedera saraf tulang belakang
Kelumpuhan juga bisa disebabkan cedera saraf tulang belakang yang terjadi di tungkai saja, di lengan dan tungkai, atau kadang di otot dada. Kelumpuhan bisa terjadi secara perlahan atau mendadak, tergantung tingkat keparahan cedera.4. Polio
Penyakit polio juga dapat menimbulkan kelumpuhan di bagian lengan dan tungkai, hingga kelumpuhan otot pernapasan. Kelumpuhan terjadi secara perlahan, setidaknya beberapa tahun setelah terinfeksi polio.5. Cerebral palsy
Cerebral palsy merupakan kondisi cacat lahir yang menyebabkan kelumpuhan di salah satu sisi tubuh. Kelainan ini disebabkan gangguan perkembangan otak yang terjadi saat bayi dalam kandungan.6. Sindrom Guillian-Baree
Sindrom ini menyebabkan kelumpuhan di tungkai, serta dapat menyebar secara bertahap ke lengan dan wajah setelah beberapa hari atau minggu.7. Multiple sclerosis
Kelumpuhan yang terjadi di bagian wajah, lengan, atau tungkai dengan gejala yang dapat timbul dan hilang secara tiba-tiba.Baca: Sebelum Meninggal, Laura Anna Sempat Bikin Janji dengan Denny Sumargo
Gejala kelumpuhan
Gejala kelumpuhan dapat bervariasi berdasarkan penyebabnya. Umumnya, penderita akan kesulitan menggerakan bagian tubuh tertentu. Gejala ini dapat muncul secara perlahan, mendadak, atau terkadang hilang dan timbul.Gejala ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, baik pada satu bagian tubuh maupun pada area tubuh yang lebih luas. Bagian tubuh yang berisiko mengalami kelumpuhan, yakni wajah, lengan, tungkai, hingga pita suara. Pada kondisi yang parah, otot-otot pernafasan juga bisa mengalami kelumpuhan.
Kelumpuhan yang terjaid secara perlahan dapat ditandai beberapa gejala yang muncul sebelum penderita mengalami kelumpuhan total, meliputi:
- Hilangnya sensasi terhadap sentuhan
- Kesemutan
- Kram dan nyeri otot
- Mati rasa.
Pengobatan kelumpuhan
Jenis pengobatan tergantung penyebab yang mendasari kelumpuhan. Kelumpuhan dapat diberi jenis pengobatan, antara lain:1. Fisioterapi
Terapi ini bertujuan mengembalikan kekuatan otot dan fungsi bagian tubuh yang mengalami cedera, mencegah kecatatan, dan mengurangi risiko cedera di kemudian hari.2. Terapi okupasi
Terapi jenis ini merupakan serangkaian latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan penderita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.3. Alat bantu mobilitas
Sebagian besar penderita yang mengalami kelumpuhan tidak dapat pulih total. Sehingga, penderita harus mendapat alat bantu seperti tongkat atau kursi roda.4. Obat-obatan
Obat yang digunakan untuk meredakan gejala kelumpuhan yang muncul, seperti nyeri, kekakuan, hingga kejang otot. Obat disesuaikan tergantung penyebab dan anjuran dokter.5. Operasi
Operasi dapat dilakukan sebagai bentuk pengobatan untuk mengatasi kelumpuhan tergantung penyebabnya. Kelumpuhan yang terjadi akibat cedera saraf tulang belakang dapat diobati dengan melakukan operasi tulang belakang.Baca: Laura Anna Meninggal, Keluarga Buka Suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CIN)