Jakarta: Katarak merupakan penyakit gangguan penglihatan yang identik dialami oleh lansia. Secara sederhana, gangguan ini merupakan pengembangan dari keadaan tidak tembus cahaya dalam lensa mata yang mengakibatkan kekeruhan pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata.
Keruhnya lensa mata membuat cahaya sulit mencapai retina. Kondisi inilah yang menyebabkan berkurangnya penglihatan dari penderita.
Faktor risiko penyebab katarak terjadi pada seseorang yang memiliki usia lanjut, yaitu mulai dari 40 tahun hingga 60 tahun. Seiring bertambahnya usia, gangguan pada struktur lensa dan akumulasi pigmen menjadikan penderita semakin susah untuk melihat objek yang ada di depannya.
Dalam paparan dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, pada beberapa kondisi, gejala gangguan penglihatan juga dialami oleh seseorang yang menginjak usia 30 tahun. Kondisi ini disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract.
Katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan paling besar di dunia. Menurut data hasil Survei Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan bawa angka kebutaan di Indonesia telah mencapai 1,5%. Pada tahun 2013, angka ini sudah menurun menjadi 0,9% dan katarak menjadi penyebab lebih dari separuh angka kebutaan tersebut.
.jpg)
(Hingga saat ini, operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut sebuah penelitian, tingginya penderita katarak di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah khatulistiwa. Kondisi ini membuat penduduk Indonesia memiliki risiko 15 tahun lebih cepat terkena katarak dibandingkan dengan penduduk di Eropa (Rahmi, 2008). Salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi sebagai penyebab utama katarak ialah usia.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan penglihatan akibat katarak di usia muda. Berdasarkan American Academy of Ophthalmology, berikut ini beberapa faktor penyebab katarak di usia muda:
Hampir 50% penyebab katarak yang terjadi pada anak-anak dan usia muda adalah karena faktor keturunan. Bagi kamu yang memiliki salah satu anggota keluarga yang menderita katarak, ini akan meningkatkan risiko kamu terkena penyakit yang sama di usia muda. Faktor risiko akan semakin meningkat jika anggota keluarga tersebut terkena gangguan penglihatan sejak usia muda juga.
Baca juga: Kisah Andre Hehanussa Terkena Katarak
Gangguan metabolisme seperti diabetes atau hipertensi bisa memicu munculnya katarak di usia muda. Jenis katarak yang biasa menyerang adalah kortikal, yaitu adanya penumpukan gula yang dipicu oleh penyakit diabetes sehingga membentuk awan keruh pada lensa mata.
Pada dasarnya cedera mata bisa dialami siapa saja dan tidak terbatas hanya pada usia muda. Mengingat intensitas aktivitas fisik yang tinggi pada orang usia muda cenderung lebih berisiko untuk terkena cedera mata. Rusaknya struktur lensa mata akibat benda tumpul akan membuat kekeruhan yang muncul dengan sangat cepat sehingga muncullah katarak.
Tidak semua penderita katarak diwajibkan untuk melakukan tindakan operasi. Namun, hingga saat ini tegas dr. Kevin operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini. Hasil operasi katarak mampu menjadikan penglihatan kembali normal dan jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Keruhnya lensa mata membuat cahaya sulit mencapai retina. Kondisi inilah yang menyebabkan berkurangnya penglihatan dari penderita.
Faktor risiko penyebab katarak terjadi pada seseorang yang memiliki usia lanjut, yaitu mulai dari 40 tahun hingga 60 tahun. Seiring bertambahnya usia, gangguan pada struktur lensa dan akumulasi pigmen menjadikan penderita semakin susah untuk melihat objek yang ada di depannya.
Dalam paparan dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, pada beberapa kondisi, gejala gangguan penglihatan juga dialami oleh seseorang yang menginjak usia 30 tahun. Kondisi ini disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract.
Katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan paling besar di dunia. Menurut data hasil Survei Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan bawa angka kebutaan di Indonesia telah mencapai 1,5%. Pada tahun 2013, angka ini sudah menurun menjadi 0,9% dan katarak menjadi penyebab lebih dari separuh angka kebutaan tersebut.
Faktor seseorang terkena katarak
.jpg)
(Hingga saat ini, operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut sebuah penelitian, tingginya penderita katarak di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah khatulistiwa. Kondisi ini membuat penduduk Indonesia memiliki risiko 15 tahun lebih cepat terkena katarak dibandingkan dengan penduduk di Eropa (Rahmi, 2008). Salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi sebagai penyebab utama katarak ialah usia.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan penglihatan akibat katarak di usia muda. Berdasarkan American Academy of Ophthalmology, berikut ini beberapa faktor penyebab katarak di usia muda:
1. Faktor genetik atau keturunan
Hampir 50% penyebab katarak yang terjadi pada anak-anak dan usia muda adalah karena faktor keturunan. Bagi kamu yang memiliki salah satu anggota keluarga yang menderita katarak, ini akan meningkatkan risiko kamu terkena penyakit yang sama di usia muda. Faktor risiko akan semakin meningkat jika anggota keluarga tersebut terkena gangguan penglihatan sejak usia muda juga.
Baca juga: Kisah Andre Hehanussa Terkena Katarak
2. Gangguan metabolisme
Gangguan metabolisme seperti diabetes atau hipertensi bisa memicu munculnya katarak di usia muda. Jenis katarak yang biasa menyerang adalah kortikal, yaitu adanya penumpukan gula yang dipicu oleh penyakit diabetes sehingga membentuk awan keruh pada lensa mata.
3. Cedera mata
Pada dasarnya cedera mata bisa dialami siapa saja dan tidak terbatas hanya pada usia muda. Mengingat intensitas aktivitas fisik yang tinggi pada orang usia muda cenderung lebih berisiko untuk terkena cedera mata. Rusaknya struktur lensa mata akibat benda tumpul akan membuat kekeruhan yang muncul dengan sangat cepat sehingga muncullah katarak.
Tidak semua penderita katarak diwajibkan untuk melakukan tindakan operasi. Namun, hingga saat ini tegas dr. Kevin operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini. Hasil operasi katarak mampu menjadikan penglihatan kembali normal dan jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)