FITNESS & HEALTH

Bahaya Tato Permanen Bagi Kesehatan, Infeksi hingga Risiko Kanker Kulit

Fatha Annisa
Kamis 04 September 2025 / 17:22
Jakarta: Tato menjadi salah satu bentuk ekspresi diri, khususnya di kalangan dewasa. Selain sebagai simbol estetika, tato kerap digunakan untuk menandai pengalaman, kepercayaan, atau identitas personal.
 
Apakah kamu tertarik membuat tato? Nah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami terlebih dahulu risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan dari menorehkan tinta permanen tersebut pada kulit.
 
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini risiko tato permanen bagi kesehatan:
 

1. Infeksi Kulit

Salah satu risiko terbesar dari tato adalah infeksi. Jarum yang digunakan untuk menorehkan tinta ke kulit bisa menjadi sarang bakteri jika tidak steril. Selain itu, tinta yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan infeksi serius, termasuk hepatitis B, hepatitis C, atau bahkan HIV.
 
Infeksi kulit karena tato biasanya ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan munculnya nanah di area tato.
 
Baca juga: Bye-bye Iritasi! Ini 7 Rekomendasi Handbody untuk Kulit Sensitif
 

2. Reaksi Alergi

Tidak semua tinta cocok dengan kulit. Beberapa warna, terutama merah atau kuning, sering menimbulkan alergi. Reaksinya bisa berupa gatal, ruam, bengkak, atau rasa terbakar. Pada kasus tertentu, reaksi alergi ini bahkan baru muncul beberapa tahun setelah tato dibuat.
 

3. Masalah Kulit Jangka Panjang

Tato bisa memicu gangguan kulit kronis seperti granuloma atau pembentukan jaringan parut abnormal. Granuloma muncul sebagai benjolan kecil di sekitar area tato, sedangkan jaringan parut bisa membuat tato terlihat tidak rata atau menimbulkan rasa tidak nyaman.
 
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara tato dengan kanker kulit. Meskipun penyebabnya pastinya tidak diketahui, tetapi dicurigai beberapa tinta yang digunakan mengandung zat karsinogen.

 
Baca juga: 4 Rekomendasi Sunscreen Skin Aqua Sesuai Kebutuhan Kulit
 

4. Gangguan Prosedur Medis

Tato dapat mengganggu beberapa prosedur medis, khususnya MRI (Magnetic Resonance Imaging). Beberapa tinta mengandung logam yang bereaksi terhadap medan magnet, sehingga bisa menimbulkan rasa panas atau iritasi pada kulit. Hal ini juga menimbulkan risiko tambahan bagi orang yang sering menjalani pemeriksaan medis.
 

5. Dampak Psikologis

Tidak jarang seseorang menyesali tato yang dibuat secara impulsif. Tato permanen yang sulit ditutupi bisa menjadi sumber stres atau penyesalan di kemudian hari. Menghapus tato melalui laser pun tidak selalu aman dan sering meninggalkan bekas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(PRI)

MOST SEARCH