FITNESS & HEALTH

Dokter RSUI: Kasus TBC Perlu Diwaspadai saat Pandemi

Raka Lestari
Jumat 25 Maret 2022 / 18:39
Jakarta: Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular dan cukup mematikan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Di dunia, terdapat lebih dari 4100 orang meninggal dunia dan hampir 30.000 orang tertular penyakit ini pada setiap harinya.

Dr. dr. RR. Diah Handayani, Sp.P(K), seorang dokter spesialis paru di RSUI menjelaskan bahwa kasus TBC perlu kita waspadai di masa pandemi covid-19 saat ini. Selama pandemi covid-19, terjadi penurunan jumlah kasus terdeteksi yang berbanding terbalik dengan data kasus kematian akibat TBC.

“Kasus pandemi covid-19 menghambat proses tracing dan pemeriksaan TB. TCM (Tes Cepat Molekuler) yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan TB, digunakan untuk pemeriksaan covid-19. Kasus TB yang tidak diobati dapat meningkatkan ancaman kematian dan kejadian TB Resisten Obat (TB-RO),” ujar dr. Diah dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan data pada 2020, faktor risiko TBC di Indonesia didominasi oleh kejadian malnutrisi dan kemudian menyusul perilaku merokok. Angka kematian TBC di Indonesia yaitu mencapai 200 orang per hari.

Kemudian dr. Diah juga membagikan beberapa tips pencegahan dan pengendalian infeksi TBC dan covid-19 yaitu menerapkan kebersihan tangan, menerapkan etika batuk, memakai masker, menjaga jarak dengan orang yang sehat, serta membatasi aktivitas di luar ruangan.

Untuk pasien baru yang mempunyai gejala infeksi saluran napas, dr. Diah mengatakan perlu dilakukan evaluasi ke arah TBC maupun covid-19. Pasien TBC yang terdiagnosis covid-19 dirawat di ruang isolasi covid-19 tetap mengonsumsi obat TBC bersama dengan obat untuk covid-19.

“Pasien juga tetap melakukan pengobatan dan kontrol melalui telemedicine. Terutama juga jika pasien dengan komorbid, harus dikendalikan dengan baik. Terakhir, investigasi kontak serumah untuk PCR SARS CoV-2 dan gejala TBC dengan TCM juga tak kalah penting agar penyebaran infeksi dapat diminimalisir,” pungkas dr. Diah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH