FITNESS & HEALTH
Dokter Sarankan Jangan Gunakan Sabun di Bagian Ini
Aulia Putriningtias
Senin 21 Oktober 2024 / 14:46
Jakarta: Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Dr. dr. Leo Simanjuntak Sp.OG menekankan kepada wanita untuk tidak mencuci vagina. Ini dikarenakan dapat membuat keputihan.
"Yang dimaksud mencuci vagina adalah bagian dalam, kalau masih gadis enggak boleh, pada ibu berkeluarga mencuci vagina juga tidak dianjurkan atau tidak diperbolehkan," ungkap dr. Leo dalam konferensi pers bersama Yakult dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Bidan 2024 di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Baca juga: Ladies, Mood Swing Saat Menstruasi? Begini 5 Cara Mengendalikannya
Penyebab keputihan pada vagina sendiri yakni hadirnya Bacterial Vaginosis. Bakteri ini memunculkan keputihan berwarna putih keabuan, tipis, tidak kental dan khasnya berbau amis.
Sebenarnya, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan secara mandiri atau self cleansing organ. Jadi, sebenarnya wanita tidak perlu mencuci bagian vagina dengan sabun-sabun khusus yang beredar di masyarakat.
(1).jpg)
(Dokter menekankan untuk tidak mencuci vagina, terutama dengan sabun-sabun khusus. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Pun, vagina memiliki banyak bakteri yang tentunya dominan baik; berjumlah sekitar 90 persen. Jika kamu memaksakan mencuci vagina dengan pembersih khusus, risiko munculnya bakteri jahat atau anaerob akan tinggi.
Susunan bakteri akan berubah dan tentunya tidak lagi menjadi baik dan melindungi. Inilah yang memunculkan berbagai keluhan pada vagina, seperti keputihan.
Kamu bisa melakukan pembersihan vagina hanya pada area luar. Pun, ini hanya dapat dibilas air bersih dan dikeringkan. Jangan pernah untuk menggunakan sabun atau pembersih khusus apapun, ya!
"Ada kalanya juga perlu dibersihkan, yang membersihkan ini tentu tenaga medis, tenaga kesehatan dengan pengobatan atau pembersih yang ada di praktik atau di rumah sakit," jelas dr. Leo.
Itulah alasan mengapa dokter menekankan untuk tidak mencuci vagina, terutama dengan sabun-sabun khusus. Ladies, jangan lupa ikuti saran ini untuk kesehatan vaginamu, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
"Yang dimaksud mencuci vagina adalah bagian dalam, kalau masih gadis enggak boleh, pada ibu berkeluarga mencuci vagina juga tidak dianjurkan atau tidak diperbolehkan," ungkap dr. Leo dalam konferensi pers bersama Yakult dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Bidan 2024 di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Baca juga: Ladies, Mood Swing Saat Menstruasi? Begini 5 Cara Mengendalikannya
Penyebab keputihan pada vagina sendiri yakni hadirnya Bacterial Vaginosis. Bakteri ini memunculkan keputihan berwarna putih keabuan, tipis, tidak kental dan khasnya berbau amis.
Sebenarnya, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan secara mandiri atau self cleansing organ. Jadi, sebenarnya wanita tidak perlu mencuci bagian vagina dengan sabun-sabun khusus yang beredar di masyarakat.
(Dokter menekankan untuk tidak mencuci vagina, terutama dengan sabun-sabun khusus. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Pun, vagina memiliki banyak bakteri yang tentunya dominan baik; berjumlah sekitar 90 persen. Jika kamu memaksakan mencuci vagina dengan pembersih khusus, risiko munculnya bakteri jahat atau anaerob akan tinggi.
Susunan bakteri akan berubah dan tentunya tidak lagi menjadi baik dan melindungi. Inilah yang memunculkan berbagai keluhan pada vagina, seperti keputihan.
Kamu bisa melakukan pembersihan vagina hanya pada area luar. Pun, ini hanya dapat dibilas air bersih dan dikeringkan. Jangan pernah untuk menggunakan sabun atau pembersih khusus apapun, ya!
"Ada kalanya juga perlu dibersihkan, yang membersihkan ini tentu tenaga medis, tenaga kesehatan dengan pengobatan atau pembersih yang ada di praktik atau di rumah sakit," jelas dr. Leo.
Itulah alasan mengapa dokter menekankan untuk tidak mencuci vagina, terutama dengan sabun-sabun khusus. Ladies, jangan lupa ikuti saran ini untuk kesehatan vaginamu, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0095 [53]