FITNESS & HEALTH
Leher Kaku Bisa Menjadi Salah Satu Gejala Meningitis
Raka Lestari
Selasa 29 Maret 2022 / 18:25
Jakarta: Meningitis adalah kondisi serius yang terjadi ketika meninges (selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang) menjadi terinfeksi dan meradang. Gejala awal bisa mirip dengan flu. Namun, leher kaku selain gejala seperti flu juga bisa menjadi petunjuk utama bahwa meningitis adalah masalahnya, dan harus diperiksakan ke dokter.
Ada beberapa jenis meningitis, tetapi yang paling umum adalah virus dan bakteri. Pada kasus di mana seseorang telah tertular meningitis bakteri, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis dalam waktu beberapa jam setelah gejala awal muncul. Jika penanganan dilakukan secara dini, pasien bisa sembuh dengan cepat dan terhindar dari cacat permanen atau kematian.
Meningitis dapat dimulai secara tiba-tiba, dan gejala awal yang mungkin timbul di antaranya adalah:
Demam: Demam adalah bagian umum dari pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi. Demam yang disebabkan meningitis biasanya di atas 39 derajat celcius tetapi tidak selalu.
Sakit kepala: Sakit kepala yang disebabkan oleh meningitis biasanya digambarkan sebagai sakit kepala yang parah dan tak henti-hentinya. Bahkan sakit kepala tersebut tidak menghilang sekalipun telah mengonsumsi aspirin.
Leher kaku: Gejala ini paling sering melibatkan penurunan kemampuan untuk melenturkan leher ke depan atau disebut juga dengan kekakuan nuchal. Tergantung pada tingkat keparahan kekakuan nuchal, leher mungkin bisa dilenturkan sekitar setengah dari apa yang bisa dilakukan sebelumnya, atau mungkin hampir tidak bisa dilenturkan sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, gejala lain dapat berkembang, seperti mual, muntah, kepekaan terhadap cahaya atau suara, masalah kognitif dengan konsentrasi dan memori, hingga banyak gejala tahap akhir lainnya.
Selain itu, perlu dicatat bahwa meningitis bakteri dan virus keduanya menular. Sehingga lebih mungkin untuk tertular dan menyebar di daerah di mana orang tinggal dalam jarak dekat, seperti asrama perguruan tinggi atau barak militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ada beberapa jenis meningitis, tetapi yang paling umum adalah virus dan bakteri. Pada kasus di mana seseorang telah tertular meningitis bakteri, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis dalam waktu beberapa jam setelah gejala awal muncul. Jika penanganan dilakukan secara dini, pasien bisa sembuh dengan cepat dan terhindar dari cacat permanen atau kematian.
Gejala umum
Meningitis dapat dimulai secara tiba-tiba, dan gejala awal yang mungkin timbul di antaranya adalah:
Demam: Demam adalah bagian umum dari pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi. Demam yang disebabkan meningitis biasanya di atas 39 derajat celcius tetapi tidak selalu.
Sakit kepala: Sakit kepala yang disebabkan oleh meningitis biasanya digambarkan sebagai sakit kepala yang parah dan tak henti-hentinya. Bahkan sakit kepala tersebut tidak menghilang sekalipun telah mengonsumsi aspirin.
Leher kaku: Gejala ini paling sering melibatkan penurunan kemampuan untuk melenturkan leher ke depan atau disebut juga dengan kekakuan nuchal. Tergantung pada tingkat keparahan kekakuan nuchal, leher mungkin bisa dilenturkan sekitar setengah dari apa yang bisa dilakukan sebelumnya, atau mungkin hampir tidak bisa dilenturkan sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, gejala lain dapat berkembang, seperti mual, muntah, kepekaan terhadap cahaya atau suara, masalah kognitif dengan konsentrasi dan memori, hingga banyak gejala tahap akhir lainnya.
Selain itu, perlu dicatat bahwa meningitis bakteri dan virus keduanya menular. Sehingga lebih mungkin untuk tertular dan menyebar di daerah di mana orang tinggal dalam jarak dekat, seperti asrama perguruan tinggi atau barak militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)