FITNESS & HEALTH
Bisa Sebabkan Anemia, Apa Sih Pentingnya Zat Besi bagi Tubuh?
Medcom
Kamis 01 Desember 2022 / 11:47
Jakarta: Anemia menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Karena dampaknya yang besar, seperti terjadi 5L (lemah, letih, lesu, lunglai, lelah) hingga menyebabkan stunting.
Kekurangan zat besi adalah kekurangan nutrisi yang paling umum di seluruh dunia dan menyumbang sekitar 62.6 persen dari semua kasus anemia. Berdasarkan Hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia meningkat dari 21,7 persen (2013) menjadi 23,7 persen (2018) dari total populasi di Indonesia.
Sebanyak 1 dari 6 orang mengalami kekurangan zat besi yang memiliki gejala seperti kelelahan, kekurangan energi, kulit pucat, rambut rontok, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur.
Gejala ini sering kali disepelekan. Sehingga, penting untuk melakukan deteksi risiko anemia kekurangan zat besi agar tetap produktif dan mencegah terjadinya komplikasi.
Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM menyebut bahwa anemia kekurangan zat besi bisa dialami siapa saja.
.jpg)
(Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel yang salah satunya bisa mengakibatkan sering kelelahan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
“Anak-anak, orang tua, dan wanita dengan usia reproduksi yang mengalami menstruasi dan kehamilan termasuk kelompok yang paling rentan,” kata dr. Djumhana pada kampanye "Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah", Rabu, 30 November 2022.
Kondisi tubuh seperti hamil, pendarahan, menstruasi yang berlebihan, hemoroid, dan gastritis juga dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel, mengakibatkan sering kelelahan, tidak produktif, dan penurunan imunitas tubuh.
Dr. Djumhana pun menjelaskan berbagai manfaat zat besi bagi kesehatan manusia, antara lain:
- Berperan sebagai pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sekitar 70 persen zat besi ditemukan di sel darah merah dan otot.
- Membantu proses metabolisme enzimatik yang berfungsi menyerap nutrisi dari makanan sehingga menghasilkan energi.
- Membantu memaksimalkan fungsi otak sehingga bisa memengaruhi tingkat konsentrasi dan fokus.
- Memaksimalkan fungsi otot.
- Berperan penting terhadap kekebalan tubuh kita terhadap infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan.
- Berperan penting untuk kehamilan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan janin dan plasenta.
“Maka dari itu, menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh sangat penting bagi kesehatan, sebagai salah satu cara untuk mengatasi kelelahan dan anemia,” pungkas dr. Djumhana.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kekurangan zat besi adalah kekurangan nutrisi yang paling umum di seluruh dunia dan menyumbang sekitar 62.6 persen dari semua kasus anemia. Berdasarkan Hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia meningkat dari 21,7 persen (2013) menjadi 23,7 persen (2018) dari total populasi di Indonesia.
Sebanyak 1 dari 6 orang mengalami kekurangan zat besi yang memiliki gejala seperti kelelahan, kekurangan energi, kulit pucat, rambut rontok, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur.
Gejala ini sering kali disepelekan. Sehingga, penting untuk melakukan deteksi risiko anemia kekurangan zat besi agar tetap produktif dan mencegah terjadinya komplikasi.
Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM menyebut bahwa anemia kekurangan zat besi bisa dialami siapa saja.
.jpg)
(Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel yang salah satunya bisa mengakibatkan sering kelelahan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
“Anak-anak, orang tua, dan wanita dengan usia reproduksi yang mengalami menstruasi dan kehamilan termasuk kelompok yang paling rentan,” kata dr. Djumhana pada kampanye "Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah", Rabu, 30 November 2022.
Kondisi tubuh seperti hamil, pendarahan, menstruasi yang berlebihan, hemoroid, dan gastritis juga dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel, mengakibatkan sering kelelahan, tidak produktif, dan penurunan imunitas tubuh.
Dr. Djumhana pun menjelaskan berbagai manfaat zat besi bagi kesehatan manusia, antara lain:
- Berperan sebagai pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sekitar 70 persen zat besi ditemukan di sel darah merah dan otot.
- Membantu proses metabolisme enzimatik yang berfungsi menyerap nutrisi dari makanan sehingga menghasilkan energi.
- Membantu memaksimalkan fungsi otak sehingga bisa memengaruhi tingkat konsentrasi dan fokus.
- Memaksimalkan fungsi otot.
- Berperan penting terhadap kekebalan tubuh kita terhadap infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan.
- Berperan penting untuk kehamilan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan janin dan plasenta.
“Maka dari itu, menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh sangat penting bagi kesehatan, sebagai salah satu cara untuk mengatasi kelelahan dan anemia,” pungkas dr. Djumhana.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)