FITNESS & HEALTH
Dokter Sebut Siklus Haid yang Baik adalah Awal Reproduksi Sehat
Medcom
Jumat 07 Juli 2023 / 16:10
Jakarta: Reproduksi yang sehat adalah dambaan bagi para wanita. Menurut World Health Organization (WHO), seorang perempuan dinyatakan sehat jika organ serta fungsi reproduksinya sehat.
Reproduksi sehat dilihat dari kondisi indung telur, saluran telur, rahim, dan vagina harus sehat secara fisik. Tentunya berfungsi dengan baik untuk menghasilkan sel telur, berhubungan seksual, serta memfasilitasi terjadinya pembuahan dan menempelnya embrio dalam rahim.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MPH, Int. Aff. RANZCOG selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, masa pubertas, setiap perempuan akan mengalami siklus haid sebanyak 300-400 kali sepanjang hidupnya sampai memasuki masa menopause.
Komunikasi yang harmonis dan sinkron antara otak, indung telur, dan rahim menghasilkan 1 buah sel telur matang. Sel telur ini berasal dari sekitar 1.000 buah sel telur yang dilepaskan oleh setiap perempuan dari indung telurnya setiap bulan.
Ketika sel telur matang dilepaskan (ovulasi), komunikasi yang sangat indah dan luar biasa ini telah menyiapkan dinding rahim sebagai bantal tempat menempelnya embrio jika terjadi pembuahan setelah berhubungan seksual.
Jika pembuahan tidak terjadi, maka secara otomatis akan terjadi haid dalam waktu 14 hari setelah sel telur matang dilepaskan. Oleh karena itu, siklus haid yang baik dapat menggambarkan organ reproduksi yang sehat.
Keluhan tidak haid selama 3 bulan, interval siklus haid 40 hari, atau haid datang sebanyak 2 kali dalam setiap bulan merupakan contoh dari gangguan pematangan sel telur.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan sinyal pada sistem saraf, masalah di indung telur, jumlah sel telur yang sedikit, atau tingginya hormon prolaktin, yakni hormon yang terkait dengan produksi air susu.
Nah, tentunya gangguan reproduksi akan mengganggu perkara sulit mendapatkan keturunan. Selain itu, gangguan pematangan sel telur juga dapat merugikan kesehatan perempuan secara umum.
Sebagai contoh, seorang perempuan dengan gangguan pematangan sel telur dapat mengalami penebalan dinding rahim yang berisiko menyebabkan perdarahan dalam jumlah banyak. Hal tersebut bahkan menjadi salah satu bibit terjadinya keganasan badan rahim.
Jumlah sel telur yang sedikit juga merupakan penyebab gangguan siklus haid yang harus dikenali secara cepat, mengingat kondisi ini biasanya lebih sulit diatasi. Terutama pada perempuan yang belum memiliki keturunan.
Kista cokelat, atau dalam istilah medis disebut dengan endometriosis, dikenal sebagai salah satu penyakit organ reproduksi yang dapat merusak dan menurunkan jumlah sel telur. Demikian pula dengan tindakan pembedahan pada indung telur (jika terdapat kista) yang dapat mengurangi jumlah sel telur sehingga berujung pada gangguan siklus haid.
Selain itu, tindakan kemoterapi atau radiasi pada perempuan muda penderita keganasan juga dapat mengurangi jumlah sel telur sehingga memicu kejadian menopause dini. Oleh karena itu, setiap keluhan siklus haid yang tidak teratur harus dicari penyebabnya agar dapat segera ditangani dengan tepat.
Siklus haid dinyatakan sehat jika terjadi pada interval antara 24-38 hari, lama haid antara 3-7 hari dengan mengganti pembalut 2-3 kali per hari. Nyeri haid merupakan hal normal jika terjadi pada hari pertama atau kedua siklus haid, selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pencatatan siklus haid yang baik dapat bermanfaat terhadap terciptanya reproduksi sehat. Tentunya sistem reproduksi yang sehat juga akan menjaga seorang perempuan terhindar dari gangguan kesehatan organ reproduksi sekaligus menyiapkan keturunan dan generasi selanjutnya yang sehat dan cerdas.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Reproduksi sehat dilihat dari kondisi indung telur, saluran telur, rahim, dan vagina harus sehat secara fisik. Tentunya berfungsi dengan baik untuk menghasilkan sel telur, berhubungan seksual, serta memfasilitasi terjadinya pembuahan dan menempelnya embrio dalam rahim.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MPH, Int. Aff. RANZCOG selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, masa pubertas, setiap perempuan akan mengalami siklus haid sebanyak 300-400 kali sepanjang hidupnya sampai memasuki masa menopause.
Komunikasi yang harmonis dan sinkron antara otak, indung telur, dan rahim menghasilkan 1 buah sel telur matang. Sel telur ini berasal dari sekitar 1.000 buah sel telur yang dilepaskan oleh setiap perempuan dari indung telurnya setiap bulan.
Bagaimana cara reproduksi yang dialami wanita?
Ketika sel telur matang dilepaskan (ovulasi), komunikasi yang sangat indah dan luar biasa ini telah menyiapkan dinding rahim sebagai bantal tempat menempelnya embrio jika terjadi pembuahan setelah berhubungan seksual.
Jika pembuahan tidak terjadi, maka secara otomatis akan terjadi haid dalam waktu 14 hari setelah sel telur matang dilepaskan. Oleh karena itu, siklus haid yang baik dapat menggambarkan organ reproduksi yang sehat.
Bagaimana melihat kondisi gangguan reproduksi?
Keluhan tidak haid selama 3 bulan, interval siklus haid 40 hari, atau haid datang sebanyak 2 kali dalam setiap bulan merupakan contoh dari gangguan pematangan sel telur.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan sinyal pada sistem saraf, masalah di indung telur, jumlah sel telur yang sedikit, atau tingginya hormon prolaktin, yakni hormon yang terkait dengan produksi air susu.
Nah, tentunya gangguan reproduksi akan mengganggu perkara sulit mendapatkan keturunan. Selain itu, gangguan pematangan sel telur juga dapat merugikan kesehatan perempuan secara umum.
Sebagai contoh, seorang perempuan dengan gangguan pematangan sel telur dapat mengalami penebalan dinding rahim yang berisiko menyebabkan perdarahan dalam jumlah banyak. Hal tersebut bahkan menjadi salah satu bibit terjadinya keganasan badan rahim.
Jumlah sel telur yang sedikit juga merupakan penyebab gangguan siklus haid yang harus dikenali secara cepat, mengingat kondisi ini biasanya lebih sulit diatasi. Terutama pada perempuan yang belum memiliki keturunan.
Penyakit yang erat dengan gangguan reproduksi
Kista cokelat, atau dalam istilah medis disebut dengan endometriosis, dikenal sebagai salah satu penyakit organ reproduksi yang dapat merusak dan menurunkan jumlah sel telur. Demikian pula dengan tindakan pembedahan pada indung telur (jika terdapat kista) yang dapat mengurangi jumlah sel telur sehingga berujung pada gangguan siklus haid.
Selain itu, tindakan kemoterapi atau radiasi pada perempuan muda penderita keganasan juga dapat mengurangi jumlah sel telur sehingga memicu kejadian menopause dini. Oleh karena itu, setiap keluhan siklus haid yang tidak teratur harus dicari penyebabnya agar dapat segera ditangani dengan tepat.
Cari tahu bagaimana siklus haid yang sehat
Siklus haid dinyatakan sehat jika terjadi pada interval antara 24-38 hari, lama haid antara 3-7 hari dengan mengganti pembalut 2-3 kali per hari. Nyeri haid merupakan hal normal jika terjadi pada hari pertama atau kedua siklus haid, selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pencatatan siklus haid yang baik dapat bermanfaat terhadap terciptanya reproduksi sehat. Tentunya sistem reproduksi yang sehat juga akan menjaga seorang perempuan terhindar dari gangguan kesehatan organ reproduksi sekaligus menyiapkan keturunan dan generasi selanjutnya yang sehat dan cerdas.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)