FITNESS & HEALTH
Berharap Lebih Bisa Memanfaatkan Potensi Alam, BPOM Berikan Pengawalan Riset
Medcom
Minggu 18 Desember 2022 / 16:00
Jakarta: Obat berbahan dasar alam masih diandalkan sebagian orang untuk memulihkan sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Bukan tanpa alasan mengapa obat herbal masih memiliki tempat yang istimewa di hati banyak orang yang mengutamakan gaya hidup sehat.
Obat berbahan dasar alam dinilai lebih aman, minim efek samping, mudah didapat, terjangkau, sekaligus berkhasiat ketika dikonsumsi. Hal tersebut membuat eksistensi obat ini bertahan walau secara efektivitas harus bersaing dengan obat kimia.
Namun ternyata, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dari BPOM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si., berharap agar obat berbahan alam bisa kian berkembang di Indonesia mengingat sumber daya alam yang berlimpah.
Indonesia merupakan negara yang biasa disebut sebagai megabiodiversitas yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Namun, sangat disayangkan seperempat bahan baku alam masih diimpor sebagian meski sumber daya tercukupi.
.jpg)
(Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dari BPOM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si mengatakan BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Reri Indriani mengatakan pelaku usaha seharusnya bisa melihat peluang dan bisa konsisten menciptakan produk-produk berkualitas agar masyarakat bisa semakin percaya dengan obat berbahan alam.
Tetapi semua itu tak terlepas dari mutu panen bahan alam oleh petani lokal, yang kerap kali masih dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti musim, cara panen, usia panen, hingga tempat menanam.
Sebagai pengintervensi BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk dari hulu ke hilir dengan memberikan multiplier effect. Mulai dari budidaya tanaman hingga penyerapan tenaga kerja.
"BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi," beber Reri.
"Kami berharap ke depannya semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian, kedaulatan, dan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go internasional," pungkasnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Obat berbahan dasar alam dinilai lebih aman, minim efek samping, mudah didapat, terjangkau, sekaligus berkhasiat ketika dikonsumsi. Hal tersebut membuat eksistensi obat ini bertahan walau secara efektivitas harus bersaing dengan obat kimia.
Namun ternyata, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dari BPOM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si., berharap agar obat berbahan alam bisa kian berkembang di Indonesia mengingat sumber daya alam yang berlimpah.
Indonesia merupakan negara yang biasa disebut sebagai megabiodiversitas yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Namun, sangat disayangkan seperempat bahan baku alam masih diimpor sebagian meski sumber daya tercukupi.
.jpg)
(Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dari BPOM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si mengatakan BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Reri Indriani mengatakan pelaku usaha seharusnya bisa melihat peluang dan bisa konsisten menciptakan produk-produk berkualitas agar masyarakat bisa semakin percaya dengan obat berbahan alam.
Tetapi semua itu tak terlepas dari mutu panen bahan alam oleh petani lokal, yang kerap kali masih dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti musim, cara panen, usia panen, hingga tempat menanam.
Sebagai pengintervensi BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk dari hulu ke hilir dengan memberikan multiplier effect. Mulai dari budidaya tanaman hingga penyerapan tenaga kerja.
"BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi," beber Reri.
"Kami berharap ke depannya semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian, kedaulatan, dan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go internasional," pungkasnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)