FITNESS & HEALTH

Apakah Kita Benar-benar Memiliki Utang Tidur? Begini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Kamis 28 Maret 2024 / 21:13
Jakarta: Tidur adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan tidur nyenyak yang cukup secara teratur memberikan banyak manfaat. Namun, jika kekurangan tidur, apakah berarti kita 'berutang' dan harus dibayar?

Utang tidur, juga disebut defisit tidur, merupakan perbedaan antara jumlah tidur yang dibutuhkan seseorang dan jumlah tidur yang sebenarnya mereka dapatkan. Misalnya, jika tubuh membutuhkan delapan jam tidur per malam tetapi hanya mendapat enam jam, kamu telah mengakumulasi utang tidur selama dua jam.

Tidur berkualitas sendiri sebenarnya membantu meningkatkan tingkat energi dan fungsi kekebalan tubuh, serta mendukung proses kognitif seperti konsolidasi memori. Kurang tidur dapat menimbulkan konsekuensi serius dan mengganggu pekerjaan, sekolah, dan mengemudi. 
 

Apa dampak yang didapatkan ketika memiliki utang tidur?


Dilansir dari Sleep Foundation, lebih dari sepertiga orang Amerika tidur kurang dari tujuh jam setiap malam. Kurang tidur bahkan lebih sering terjadi pada orang yang bekerja di bidang medis atau pekerjaan lain yang memerlukan kerja shift.

Berada dalam utang tidur yang berkepanjangan atau kurang tidur secara terus-menerus meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Kurang tidur juga dikaitkan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh, disregulasi metabolisme dan penambahan berat badan, serta risiko jatuh dan kecelakaan yang lebih besar. 


(Cara tepat untuk membayar hutang tidurmu yaitu dengan menambah jam tidur. Namun, penambahan waktu tidur ini tidak boleh terlalu banyak, hanya sekitar 1–2 jam setiap harinya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Mereka yang memiliki utang tidur yang menumpuk mungkin tidak selalu mengalami peningkatan tingkat kelelahan atau merasa lelah sekalipun. Suatu penelitian tahun 2003 yang dipublikasikan pada National Library of Medicine pun menjelaskan bahwa adanya adaptasi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dapat beradaptasi secara kognitif terhadap pembatasan tidur kronis tanpa merasa mengantuk, meskipun tubuh mereka menunjukkan penurunan kinerja fisik dan mental yang signifikan. Kurang tidur yang berkepanjangan juga memengaruhi fungsi memori dan kognitif.
 

Bagaimana memulihkan diri dari utang tidur?


Terkadang kurang tidur tidak bisa dihindari. Apakah kurang tidur disebabkan oleh jadwal kerja yang padat atau larut malam bersama keluarga atau teman, penting untuk memiliki rencana untuk memulihkan tidur yang hilang.

Tidur siang singkat selama 10 hingga 20 menit dapat membantu seseorang merasa lebih segar sepanjang hari. Tidur siang dapat meningkatkan memori kerja, pembelajaran, dan ketajaman mental selama beberapa jam.

Tidur di akhir pekan mengejar ketinggalan tidur adalah pendekatan umum lainnya. Sayangnya, tidak jelas apakah tidur nyenyak benar-benar mengompensasi utang tidur atau hanya membantu tubuh kembali ke pola tidur normal.

Penelitian tahun 2016 milik Shingo Kitamura dkk menunjukkan bahwa diperlukan waktu hingga 4 hari untuk pulih dari 1 jam tidur yang hilang dan hingga 9 hari untuk sepenuhnya menghilangkan utang tidur.

Pemulihan penuh dari utang tidur akan mengembalikan tubuh kita ke keadaan semula, mengurangi efek negatif yang terkait dengan kurang tidur. Hal yang bisa dilakukan adalah menepati jadwal tidur kembali secara benar dan rutin.

Jika Sobat Medcom adalah pekerja shift yang membuat waktu tidur begitu berantakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli. Kamu akan mendapatkan rekomendasi terbaik untuk waktu tidurmu tanpa meninggalkan utang tidur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH