FITNESS & HEALTH

Penanganan Luka Bakar Dibubuhi Bubuk Kopi, Begini Penjelasan Ahli

Kumara Anggita
Senin 29 Maret 2021 / 07:42
Jakarta: Peristiwa duka terjadi lagi pada Minggu, 28 Maret 2021. Bom bunuh diri terjadi di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Sejauh ini, laporan jumlah korban akibat aksi bom bunuh diri ditemukan sebanyak 20 orang.

Selepas kejadian ada beberapa korban yang mendapatkan pertolongan pertama. Termasuk penjaga pintu Gereja Katedral yang mengalami luka bakar. Dari kejadian tersebut, luka bakar si penjaga yang terkena serpihan bom tersebut, diobati dengan bubuk fresh kopi. Lalu apakah kira-kira tindakan tersebut sudah tepat?

Menurut dr. Vicilia Budiman walaupun kopi memberikan banyak manfaat untuk kulit, penggunaan bubuk kopi langsung ke kulit yang terkena luka tidak dianjurkan. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaatnya.

“Untuk penggunaan bubuk kopi pada luka bakar di dunia medis sendiri masih belum digunakan atau masih perlu penelitian lebih lanjut," ujar dr. Vicilia saat dihubungi Medcom.id.

Ada beberapa jurnal kesehatan yang melakukan penelitian tentang efek kopi bubuk robusta terhadap luka bakar, tetapi penelitian tersebut. kata dr. Vicilia, baru dilakukan pada hewan (in vivo). Pada penelitian tersebut, kopi memang mempunyai properti antianflamasi dan antibacterial, namun penelitian ini belum dilakukan pada manusia.

“Dan studi pada manusia masih kurang walaupun pada beberapa studi kasus yang dilaporkan memiliki efek positif pada penyembuhan luka. Tapi penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh apa efek dari penggunaan bubuk kopi pada luka,” lanjutnya.

"Untuk itu, kamu perlu berhati-hati bila ingin memberikan pertolongan pertama dengan menggunakan bubuk kopi. Untuk pertolongan pertama, tergantung dari kondisi pasien dan derajat keparahan luka,” jelasnya.

Dalam video yang menunjukkan pengobatan dengan bubuk kopi, bapak yang ada di video tersebut kulitnya terlihat merah dan bengkak. Dalam kondisi tersebut, dr. Vicilia menganjurkan agar kulit dibersihkan dengan air mengalir terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan penanganan dokter.

Luka bakar menjadi tiga derajat. Di antaranya:

Derajat 1: kulit menjadi kemerahan, bengkak, dan korban merasakan nyeri.

Derajat 2: untuk ini dibagi menjadi:
A. Kulit kemerahan, melepuh dan nyeri.
B. Pucat, melepuh dan nyeri.

Derajat 3: Kulit menjadi putih keabuan, nekrosis (kehitaman), dan tidak dirasakan nyeri.

"Ini derajat luka berdasarkan kedalaman. Dan juga kita harus memperhatikan berapa persen luas luka dipermukaan tubuh,” papar dr. Vicilia.

“Dari yang saya lihat di video ini, Untuk bapak ini, mengalami derajat luka 1. Pada penanganan awal luka bakar derajat 1 yang dilakukan dijauhkan dari sumber api (sumber penyebab) kemudian alirkan daerah yang terkena luka bakar di air keran yang mengalir selama 10-15 menit,” ungkap dr. Vicilia.

Setelah itu korban disarankan untuk ke fasilitas kesehatan demi mendapatkan penanganan luka bakar lebih lanjut. Pada penanganan luka bakar derajat 1 ini yang lebih lanjut, biasanya luka akan dibersihkan dengan air steril, kemudian diberikan antibiotic topikal dan obat anti-nyeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH