FITNESS & HEALTH

Mengenal Saraf Terjepit dan Pencegahannya

Kumara Anggita
Minggu 30 Mei 2021 / 10:00
Jakarta: Saraf terjepit bisa terjadi pada siapa saja. Gejalanya menyakitkan dan untungnya kamu bisa melakukan pencegahan.

Mengutip Mayo Clinic, ini terjadi ketika terlalu banyak tekanan diberikan ke saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa atau kelemahan.

Saraf terjepit dapat terjadi di sejumlah tempat di tubuh kamu. Misalnya, disk hernia di tulang belakang bagian bawah kamu dapat menekan akar saraf menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki. 

Selain itu, saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa di tangan dan jari (carpal tunnel syndrome).

Dengan istirahat dan perawatan konservatif lainnya, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu. Terkadang, operasi diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit.
 

Gejala saraf terjepit


- Mati rasa atau berkurangnya sensasi di area yang disuplai oleh saraf
- Nyeri tajam, nyeri atau terbakar, yang bisa menjalar ke luar
- Kesemutan dan sensasi jarum (paresthesia)
- Kelemahan otot di area yang terkena
- Sering merasa bahwa kaki atau tangan "tertidur"


saraf
(Jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi untuk waktu yang lama. Hal ini bisa menyebabkan saraf terjepit. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 

Penyebab saraf terjepit


Saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan (kompresi) diterapkan ke saraf oleh jaringan di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, jaringan ini mungkin berupa tulang atau tulang rawan, seperti dalam kasus diskus tulang belakang hernia yang menekan akar saraf. Dalam kasus lain, otot atau tendon dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan jaringan menekan saraf termasuk cedera, rheumatoid atau radang sendi pergelangan tangan, stres karena pekerjaan yang berulang-ulang, hobi atau kegiatan olahraga, kegemukan.

Jika saraf terjepit dalam waktu singkat, biasanya tidak ada kerusakan permanen. Setelah tekanan berkurang, fungsi saraf kembali normal. Namun, jika tekanan terus berlanjut, nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen dapat terjadi.
 

Pencegahan saraf terjepit


Tindakan berikut dapat membantu kamu mencegah saraf terjepit:

1. Pertahankan posisi yang baik. Jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi untuk waktu yang lama
2. Gabungkan latihan kekuatan dan kelenturan ke dalam program olahraga rutin kamu
3. Batasi aktivitas yang berulang dan sering-seringlah beristirahat saat melakukan aktivitas ini
4. Pertahankan berat badan yang sehat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH