FITNESS & HEALTH
3 Dosen Poltekkes Telah Tiba di Tanah Air, Selamat dari Kerusuhan di Nepal
Yatin Suleha
Senin 15 September 2025 / 18:05
Jakarta: Tiga dosen Poltekkes yang sempat terjebak dalam kerusuhan di Kathmandu, Nepal, dipastikan selamat dan telah tiba di Indonesia dalam keadaan sehat.
Ketiganya adalah Riska (Poltekkes Jakarta 3), Tecky (Poltekkes Pontianak), dan Hetty (Poltekkes Semarang). Mereka berada di Nepal sejak 7 September 2025 untuk memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program yang dijadwalkan berlangsung hingga 12 September 2025.
Baca juga: Demonstrasi Nepal Ricuh, PM Mundur, Ini Fakta-Fakta yang Perlu Kamu Ketahui
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) bergerak cepat berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri guna memastikan keselamatan para dosen.

(Demo di Nepal ricuh. Ribuan orang, kebanyakan anak muda, turun ke jalan dan ditanggapi dengan gas air mata, meriam air, hingga peluru tajam. Foto: Dok. English.mathrubhumi.com)
“Kami telah melakukan kontak dengan Kementerian Luar Negeri di tingkat Wakil Menteri, Dirjen Protokol Konsuler, Direktur Perlindungan WNI, serta KBRI Dhaka. KBRI Dhaka telah berhasil berkomunikasi dengan ketiga dosen tersebut dan berkoordinasi dengan kantor WHO di sana,” jelas Kepala Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global Kemenkes, Harditya Suryawanto.
Menurut informasi dari Hetty saat masih berada di Kathmandu, ketiganya dalam kondisi sehat dan didampingi staf WHO di Hotel Himalaya. WHO kemudian menghentikan seluruh kegiatan karena situasi keamanan.
Proses evakuasi berjalan lancar. Ketiga dosen pulang dengan penerbangan Maliando Air dari Kathmandu pada 11 September 2025 pukul 21.55 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada 12 September 2025 pukul 08.15 WIB.
Baca juga: Apa itu gerakan “Nepo Kid” dalam Demo Nepal? Yuk Simak Penjelasannya
Kepulangan mereka disambut langsung oleh Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Anna Kurniati.
“Kami mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan kerja sama, khususnya dari Kementerian Kesehatan, yang terus memastikan keselamatan kami,” ungkap Tecky, dosen Poltekkes Pontianak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ketiganya adalah Riska (Poltekkes Jakarta 3), Tecky (Poltekkes Pontianak), dan Hetty (Poltekkes Semarang). Mereka berada di Nepal sejak 7 September 2025 untuk memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program yang dijadwalkan berlangsung hingga 12 September 2025.
Baca juga: Demonstrasi Nepal Ricuh, PM Mundur, Ini Fakta-Fakta yang Perlu Kamu Ketahui
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) bergerak cepat berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri guna memastikan keselamatan para dosen.

(Demo di Nepal ricuh. Ribuan orang, kebanyakan anak muda, turun ke jalan dan ditanggapi dengan gas air mata, meriam air, hingga peluru tajam. Foto: Dok. English.mathrubhumi.com)
“Kami telah melakukan kontak dengan Kementerian Luar Negeri di tingkat Wakil Menteri, Dirjen Protokol Konsuler, Direktur Perlindungan WNI, serta KBRI Dhaka. KBRI Dhaka telah berhasil berkomunikasi dengan ketiga dosen tersebut dan berkoordinasi dengan kantor WHO di sana,” jelas Kepala Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global Kemenkes, Harditya Suryawanto.
Menurut informasi dari Hetty saat masih berada di Kathmandu, ketiganya dalam kondisi sehat dan didampingi staf WHO di Hotel Himalaya. WHO kemudian menghentikan seluruh kegiatan karena situasi keamanan.
Proses evakuasi berjalan lancar. Ketiga dosen pulang dengan penerbangan Maliando Air dari Kathmandu pada 11 September 2025 pukul 21.55 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada 12 September 2025 pukul 08.15 WIB.
Baca juga: Apa itu gerakan “Nepo Kid” dalam Demo Nepal? Yuk Simak Penjelasannya
Kepulangan mereka disambut langsung oleh Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Anna Kurniati.
“Kami mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan kerja sama, khususnya dari Kementerian Kesehatan, yang terus memastikan keselamatan kami,” ungkap Tecky, dosen Poltekkes Pontianak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)