FITNESS & HEALTH

Pengobatan Pertama Saat Kamu Keracunan Jajanan Latiao

Mia Vale
Senin 11 November 2024 / 05:31
Jakarta: Seperti kita tahu, awal November 2024 lalu, BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok yang menjadi penyebab keracunan. 

Hasil uji laboratorium menunjukkan produk ini tercemar bakteri Bacillus cereus. Latiao diduga menjadi penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di tujuh wilayah di Indonesia (Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau).

Baca juga: BPOM Telah Amankan Seluruh Latiao dari Peredaran

Kepala BPOM, Taruna Ikrar dalam konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, menegaskan langkah yang diambil merupakan upaya pihaknya dalam melindungi masyarakat. Perlu diketahui, latiao adalah pangan olahan berbahan dasar tepung dan memiliki tekstur kenyal serta rasa pedas gurih. 

Tekstur dan rasanya ini cukup banyak diminati konsumen. Namun demikian secara khusus BPOM mengimbau masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia untuk menghindari pangan olahan pedas menyengat. 

Nah, untuk mengatasi bila kamu atau si kecil keracunan makanan, berikut pemaparan yang mengenai apa yang harus kamu lakukan.
 

Gejala umum yang terjadi


Gejala dan tanda keracunan makanan dapat muncul dalam waktu beberapa menit, jam, atau paling lama berkisar 28 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. 


(Penanganan keracunan makanan tergantung pada penyebab dan keparahan gejala yang muncul. Segera bawa ke rumah sakit terdekat jika kondisi tak membaik. Foto: Dok. Unsplash.com)

Mengutip laman Alodokter, tanda dan gejala yang muncul akibat keracunan makanan memang bervariasi, bergantung zat yang mengontaminasi makanan tersebut. Namun, gejala yang umum muncul, meliputi, sakit perut, diare, mual dan muntah, nafsu makan hilang, demam, badan terasa lemas, sampai sakit kepala.

Keracunan makanan juga dapat ditandai dengan gejala yang lebih serius dan dapat membahayakan penderitanya. Segera ke rumah sakit bila mengalami gejala berikut:

- Demam
- Diare selama lebih dari tiga hari
- Gejala dehidrasi, seperti mulut kering dan BAK berkurang
- Sakit atau kram perut tak tertahankan
- Muntah terus menerus atau muntah darah
- Urine dan BAB berdarah
- Sulit menelan
- Sulit berbicara
- Penglihatan kabur
- Kelumpuhan
 

Penanganan yang diberikan


Bila keracunan masih tergolong ringan, kondisi ini bisa ditangani di rumah, tanpa harus ke dokter. Berikut pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi keracunan makanan:

- Jika penderita ingin muntah, bantu untuk segera memuntahkan makanan yang dikonsumsi

- Penuhi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan minum air sedikit demi sedikit. Minuman ini bisa berupa air kelapa muda, susu kental, teh, atau air mineral yang memiliki khasiat sebagai penawar dan pengurai zat racun

- Berikan tablet karbon aktif untuk menyerap racun di dalam saluran pencernaan yang diminum dengan air putih

- Konsumsi makanan secara perlahan dengan mengonsumsi makanan yang hambar, rendah lemak, dan mudah dicerna, seperti nasi, roti, pisang, atau biskuit

- Hindari jenis makanan dan minuman tertentu, seperti kafein, alkohol, produk yang mengandung susu, makanan berlemak, makanan yang terlalu manis, makanan pedas, dan makanan yang digoreng

- Istirahat yang cukup

- Minum obat diare yang bisa dibeli bebas

Jika kondisinya tidak berubah dalam beberapa jam atau menunjukkan gejala lebih parah, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut dari tenaga medis.

Ingat, walau mungkin terdengar sepele, jangan sampai terlambat menangani orang yang keracunan, apalagi sampai mengalami dehidrasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH