FITNESS & HEALTH

Kenali Crab Mentality, Kondisi saat Orang Lain Menghambat Kesuksesanmu

Medcom
Jumat 21 Juli 2023 / 11:15
Jakarta: Persaingan di dunia memang tidak ada habisnya. Namun, kita selalu diajarkan sejak kecil untuk bersaing secara sehat. Dilansir dari Alodokter, jika persaingan itu tidak sehat, bisa disebut dengan crab mentality.

Crab mentality adalah istilah untuk menggambarkan sikap seseorang yang menghalangi keberhasilan orang lain. Istilah crab mentality menggambarkan sifat yang dianalogikan dengan sifat kepiting ketika sedang penuh sesak dalam sebuah ember.

Jika salah satu dari kepiting tersebut berhasil naik dan akan keluar dari ember, ketiping lainnya akan mencapit dan menarik kepiting tersebut. Tujuannya pun kembali masuk ke dalam ember. Nah, kamu sudah bisa melihat bagian yang dikolersasikan, 'kan?

Saat dianalaogikan pada manusia, hal tersebut dimaknai sebagai sikap egois atau iri hati terhadap pencapaian orang lain. Lebih lanjut, justru membuat seseorang mencoba menarik temannya jatuh agar tidak meraih kesuksesan.
 

Mengapa seseorang bisa mengalami crab mentality?


Sikap ini merupakan salah satu bentuk persaingan tidak sehat yang dapat merugikan orang lain. Alasan di balik dari adanya crab mentality adalah sifat kompetitif, tetapi dalam ranah yang tidak sehat.

Sifat kompetitif yang berlebihan justru bisa membuat seseorang mengalami crab mentality. Selain itu, rasa percaya diri yang rendah, iri hati, rasa putus asa, bahkan depresi juga dapat menumbuhkan sikap crab mentality.

Orang tersebut padahal bisa saja berusaha lebih kuat untuk mencapai tujuannya. Namun, rasa putus asa dan kepercayaan diri yang rendah membuatnya memilih untuk berhenti berjuang dan 'mengajak' orang lain untuk tetap berada pada level pencapaiannya.

Tujuannya apa seseorang melakukan hal tersebut? Tidak lain adalah ia tidak ingin merasa tertinggal. Pola pikir orang yang memiliki crab mentality umumnya tidak sehat. "Jika aku tidak bisa mendapatkan yang aku mau, kamu juga tidak boleh mendapatkannya".

Crab mentality juga disebabkan karena ketergantungan seseorang dalam hidup berkelompok. Kepergian salah satu anggota kelompok akan membuat kelompok itu jadi sulit berkembang. Terlebih, jika yang pergi adalah orang yang sangat berpengaruh.
 

Bagaimana menghindari crab mentality?


Memang tidak baik untuk terus berlama-lama di kelompok yang memiliki crab mentality ini. Pasalnya, kamu akan dibuat tidak percaya diri, merasa kurang puas, hingga tidak berguna karena kamu tidak diizinkan untuk berkembang.

Meski begitu, perlu diingat, kamu tidak perlu kesal atau marah kepada orang yang memiliki crab mentality. Karena itu hanya membuang-buang waktu dan energimu saja, yang mana kamu bisa melakukan hal bermanfaat lainnya saja.

Namun, bila kamu memang merasa perlakuan dari orang dengan crab mentality benar-benar menjatuhkanmu dan membuatmu ingin menyerah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog! Karena tenaga profesional ini dapat membantu kamu untuk tenang dan bisa bangkit kembali.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH