FITNESS & HEALTH

Kapan Sistem Kekebalan Tubuh mencapai Puncaknya?

A. Firdaus
Jumat 14 Februari 2025 / 13:10
Jakarta: Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Wirawan Hambali, Sp. P.D, FINASIM, sistem kekebalan tubuh manusia mulai berkembang sejak masa embrio dan terus mengalami pematangan hingga setelah kelahiran. Lalu kapan sistem kekebalan tubuh manusia mencapai puncaknya?

Sistem kekebalan tubuh umumnya mencapai puncaknya sekitar usia 20 hingga awal 30. Pada rentang usia ini, tubuh memiliki keseimbangan yang optimal antara kapasitas untuk menghasilkan sel-sel imun dan kemampuannya untuk merespons patogen (seperti virus dan bakteri).

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sistem kekebalan tubuh berada pada titik puncaknya di usia tersebut:
 

1. Kematangan organ dan imun


Sistem kekebalan tubuh kita berkembang sejak lahir, tetapi beberapa komponen utama seperti timus (organ yang berfungsi mematangkan sel T) dan sumsum tulang mengalami kematangan penuh pada masa remaja. Di usia 20-an, fungsi timus dan produksi sel imun berada pada titik terbaik, memberikan kapasitas respons imun yang optimal.
 

2. Kekuatan dan kecepatan respons


Pada usia ini, tubuh mampu menghasilkan antibodi dan sel-sel imun dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak ketika terpapar patogen atau infeksi. Sel-sel imun juga lebih efisien dalam mengenali dan menghancurkan patogen.
 

3. Tidak ada penurunan fungsi imunitas terkait usia


Di usia muda, tubuh belum mengalami penurunan fungsi fisiologis yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, timus mulai mengurangi produksi sel T, dan sumsum tulang juga menjadi kurang efektif dalam menghasilkan sel darah putih. Selain itu, kemampuan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap infeksi yang baru atau belum pernah dihadapi sebelumnya juga mulai menurun seiring bertambahnya usia.
 

4. Stabilitas hormon dan metabolisme


Pada usia 20-an, tubuh berada dalam keadaan metabolisme yang relatif stabil dan hormon-hormon yang mengatur fungsi kekebalan tubuh, seperti hormon kortisol (hormon stres), berada dalam level yang lebih terkendali. Hormon-hormon ini, jika tidak terkendali, dapat menurunkan kemampuan sistem imun.
 

5. Tidak adanya kondisi/penyakit kronis


Di usia muda, orang cenderung tidak memiliki banyak penyakit kronis atau kondisi medis yang dapat mengurangi fungsi kekebalan tubuh. Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit autoimun yang lebih sering muncul pada usia lebih tua dapat melemahkan sistem imun.

"Meskipun sistem kekebalan tubuh mencapai puncaknya di usia 20 hingga 30, kita tetap dapat menjaga sistem imun agar sehat sepanjang hidup dengan gaya hidup yang sehat, pola makan yang baik, mencukupi waktu tidur, dan mengelola stres. Itu sebabnya, meskipun ada penurunan seiring bertambahnya usia, seseorang yang menjaga kesehatannya tetap dapat memiliki sistem imun yang kuat," ungkap dr. Wirawan.
 

Berapa lama sistem kekebalan tubuh mencapai puncaknya?


Sistem kekebalan tubuh biasanya mencapai puncaknya dari usia sekitar 20 hingga awal 30-an, dan periode ini dapat berlangsung sekitar 10 hingga 15 tahun, tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan seseorang.

Puncak sistem kekebalan tubuh bertahan dalam rentang usia ini karena beberapa faktor, antara lain:
 

1. Produksi sel imun optimal


Pada usia ini, produksi sel T (yang melawan infeksi) dan antibodi berada dalam kondisi terbaik. Organ timus (yang memproduksi sel T) masih aktif sebelum mulai menyusut secara bertahap setelah usia 30-an.
 

2. Regenerasi sel yang cepat


Sel-sel imun dan jaringan tubuh masih memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi, sehingga tubuh lebih cepat pulih dari infeksi atau cedera.


3. Stabilitas hormon


Hormon kortisol (hormon stres) lebih stabil pada usia ini dibandingkan saat remaja atau usia lanjut. Sementara itu, hormon pertumbuhan masih cukup tinggi, yang membantu dalam pemulihan tubuh dan mendukung fungsi imun.
 

4. Minimnya penyakit degeneratif


Penyakit yang melemahkan sistem imun, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit kardiovaskular, umumnya belum berkembang pada kebanyakan orang di usia ini.

Perlu diingat bahwa setelah mencapai puncaknya di usia awal 30-an, sistem kekebalan tubuh mulai mengalami penurunan secara bertahap, biasanya setelah usia 35–40 tahun. Produksi sel T dan antibodi mulai berkurang sehingga tubuh lebih lambat dalam merespons infeksi baru.

"Ketika Timus menyusut, efisiensi pembentukan sel imun baru juga menurun. Selain itu, pada usia ini juga kerap terjadi peningkatan peradangan kronis akibat perubahan metabolisme dan faktor lingkungan," kata dr. Wirawan yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah.

"Meskipun demikian, dengan pola hidup sehat (makanan bergizi, olahraga, tidur cukup, dan manajemen stres), seseorang tetap dapat mempertahankan kekebalan tubuh yang baik hingga usia lanjut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH