FITNESS & HEALTH
Pemicu Vandalisme, Presiden Prabowo: 'Silakan Sampaikan Aspirasi yang Murni dengan Damai'
Yatin Suleha
Minggu 31 Agustus 2025 / 15:47
Jakarta: Meluapkan rasa emosi dengan anarkis dan vandalisme (merusak barang) dalam demonstrasi yang besar tentunya tak bisa kita kendalikan dan ini merupakan hal yang sia-sia dalam penyampaian pesan dalam komunikasi.
Seperti yang kita ketahui beberapa hari ini Jakarta dan kota lainnya diwarnai dengan demonstrasi dan aksi demonstrasi pun tidak lagi menyasar Gedung DPR.
Di Jakarta ada beberapa konsentrasi massa, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang dan tempat lainnya.
Baca juga: Demo di DPR Meluas Jadi Anarkisme, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?
Beberapa fasilitas umum yang terkena dampak vandalisme atau perusakan yaitu halte TransJakarta, gerbang tol, di Surabaya kebakaran di Gedung Grahadi, dan pusat perbelanjaan dan butik ikut terdampak, misalnya Atrium Senen tutup sejak 29 Agustus. Ada pula beberapa mal besar yang menarik etalase sebagai upaya keamanan.
.jpg)
(Penting untuk memahami bahwa anarkisme serta vandalisme tidak menyelasaikan masalah. Foto: Dok. Medcom.id/Wiwid)
Dalam laman Gramedia, Goldstein (1996) menjabarkan ada dua pemicu utama vandalisme yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Aspek ini bermula dari dalam diri sendiri (intrinsik), sering kali bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memberikan ideologi dan kemudian semangat untuk mencintai diri sendiri dengan cara membuat orang lain tidak nyaman. Mengekspresikan kebencian atau balas dendam dengan menghancurkan sesuatu dan mengganggu orang lain.
Motivasi ekstrinsik adalah aspek perilaku destruktif untuk keuntungan materi, perusakan yang disertai dengan pencurian atau perampasan, dan ajakan dari sekelompok teman untuk mengungkapkan kebenciannya terhadap objek kelompok lain.
Vandalisme bukan hanya tindakan merusak, tetapi juga bentuk kurangnya tanggung jawab sosial yang berdampak pada keamanan lingkungan. Menjaga fasilitas umum dan properti bersama bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai warga.
Beberapa menit yang lalu bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Presiden Prabowo mengatakan bahwa demonstrasi yang akhir-akhir ini terjadi mengarah ke perusakan fasilitas umum dan dapat menganggu keamanan.
Ia mengatakan, "Silakan sampaikan aspirasi yang murni dengan damai. Kami pastikan akan didengar."
Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Usut Tuntas Kejadian Demonstrasi
Ia mengimbau, "Demonstrasi bisa dilakukan dengan damai," jelasnya dalam konferensi pers bersama ketua umum parpol. Ia melanjutkan hal ini karena, "Negara wajib hadir untuk melindungi masyarakat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Seperti yang kita ketahui beberapa hari ini Jakarta dan kota lainnya diwarnai dengan demonstrasi dan aksi demonstrasi pun tidak lagi menyasar Gedung DPR.
Di Jakarta ada beberapa konsentrasi massa, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang dan tempat lainnya.
Baca juga: Demo di DPR Meluas Jadi Anarkisme, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?
Beberapa fasilitas umum yang terkena dampak vandalisme atau perusakan yaitu halte TransJakarta, gerbang tol, di Surabaya kebakaran di Gedung Grahadi, dan pusat perbelanjaan dan butik ikut terdampak, misalnya Atrium Senen tutup sejak 29 Agustus. Ada pula beberapa mal besar yang menarik etalase sebagai upaya keamanan.
2 pemicu vandalisme
.jpg)
(Penting untuk memahami bahwa anarkisme serta vandalisme tidak menyelasaikan masalah. Foto: Dok. Medcom.id/Wiwid)
Dalam laman Gramedia, Goldstein (1996) menjabarkan ada dua pemicu utama vandalisme yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
1. Motivasi intrinsik
Aspek ini bermula dari dalam diri sendiri (intrinsik), sering kali bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memberikan ideologi dan kemudian semangat untuk mencintai diri sendiri dengan cara membuat orang lain tidak nyaman. Mengekspresikan kebencian atau balas dendam dengan menghancurkan sesuatu dan mengganggu orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah aspek perilaku destruktif untuk keuntungan materi, perusakan yang disertai dengan pencurian atau perampasan, dan ajakan dari sekelompok teman untuk mengungkapkan kebenciannya terhadap objek kelompok lain.
Vandalisme bukan hanya tindakan merusak, tetapi juga bentuk kurangnya tanggung jawab sosial yang berdampak pada keamanan lingkungan. Menjaga fasilitas umum dan properti bersama bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai warga.
Presiden Prabowo ungkap demo lakukanlah dengan cara damai
Beberapa menit yang lalu bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Presiden Prabowo mengatakan bahwa demonstrasi yang akhir-akhir ini terjadi mengarah ke perusakan fasilitas umum dan dapat menganggu keamanan.
Ia mengatakan, "Silakan sampaikan aspirasi yang murni dengan damai. Kami pastikan akan didengar."
Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Usut Tuntas Kejadian Demonstrasi
Ia mengimbau, "Demonstrasi bisa dilakukan dengan damai," jelasnya dalam konferensi pers bersama ketua umum parpol. Ia melanjutkan hal ini karena, "Negara wajib hadir untuk melindungi masyarakat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)