FITNESS & HEALTH

Sering Tidur Hanya 6 Jam, Waspadai 5 Efeknya

Mia Vale
Minggu 22 Desember 2024 / 13:25
Jakarta: Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur per periode 24 jam. Kebutuhan tidur yang tepat mungkin berbeda dari orang ke orang, meskipun sebagian besar orang diyakini membutuhkan jumlah tidur yang sesuai dengan kisaran yang disarankan.

Misal, remaja membutuhkan setidaknya 8 - 10 jam, sedangkan anak-anak membutuhkan lebih banyak tidur dengan jumlah yang bervariasi bergantung usianya. 

Tapi faktanya, terutama orang dewasa, lama mereka tidur malam hanya enam jam, bahkan kurang. Dan ini cukup sering dilakukan. Para peneliti percaya bahwa genetika berperan dalam kemampuan seseorang dalam mengatasi tidur singkat. 

Salah satu cara mengukur kebutuhan tidur adalah dengan mengamati kapan tubuh bangun secara alami, tanpa jam alarm. Selain itu, jika seseorang tidak merasa lelah di siang hari, mungkin ia mendapatkan tidur yang cukup untuk tubuhnya.
 

Dampak tidur hanya 6 Jam 


Para ahli sepakat bahwa tidur kurang dari jumlah yang disarankan dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. 

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan dan kejernihan mental, kesehatan fisik, fungsi sistem kekebalan tubuh, pengaturan nafsu makan, serta perbaikan sel dan jaringan. Bahayanya, bila kamu sering tidur hanya 6 jam di malam hari, ada beberapa akibat yang siap mengintai. 

Baca juga: Waspada! Ini Dampak Negatif Bangun Tidur Langsung Cek HP
 

Konsekuensi mental dari tidur singkat 



(Kurang tidur tidak hanya membuat kita merasa lelah, tetapi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Beberapa dampak langsung dari kurang tidur termasuk kantuk di siang hari, kekurangan energi, dan berkurangnya motivasi. Efek mental dari kurang tidur termasuk kesulitan berkonsentrasi, serta masalah ingatan, pembelajaran, kreativitas, dan pemecahan masalah. 

Tidur singkat, melansir Sleep Foundatoin juga dapat menyebabkan gangguan dalam pengambilan keputusan, peningkatan pengambilan risiko, dan kemungkinan lebih tinggi terjadinya kecelakaan dan kesalahan. Selain itu, orang yang kurang tidur mungkin kurang produktif dalam bekerja.
 

Penurunan kualitas hidup  


Selain mudah lelah, orang yang kurang tidur juga umumnya merasa tidak enak badan. Selain itu, tidur yang singkat dapat menurunkan gairah seks dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
 

Suasana hati yang buruk 


Kurang tidur dalam jangka pendek dapat menyebabkan kesulitan mengelola emosi dan kecenderungan mudah tersinggung dan gelisah. Kurang tidur dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan masalah kesehatan mental lainnya
 

Efek kesehatan pada jangka panjang 


Kurang tidur kronis telah dikaitkan dengan penyakit ginjal dan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Mengurangi waktu tidur secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko seseorang terkena masalah kesehatan jantung termasuk tekanan darah tinggi.
 

Gangguan kinerja fisik  


Ketika kurang tidur, atlet juga diketahui berlari lebih lambat , menunjukkan kekuatan yang lebih kecil, dan tampil lebih buruk saat melakukan tindakan tertentu seperti melakukan servis bola tenis atau menendang bola sepak. Atlet yang kurang tidur juga mungkin merasa kurang energik dan antusias saat melakukan aktivitas fisik serta lebih mudah bingung.
 

Kurang tidur pada anak


Kurang tidur mungkin tampak berbeda pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Seorang anak yang kurang tidur mungkin akan bertingkah dan menjadi hiperaktif, atau kesulitan memerhatikan di sekolah. 

Perubahan suasana hati, ledakan kemarahan, impulsif, dan kesedihan juga bisa menandakan kurang tidur pada anak. Sama halnya dengan orang dewasa, kurang tidur dapat memengaruhi interaksi sosial anak. Perlu diketahui, waktu optimal untuk tertidur setelah lampu padam adalah 15 hingga 20 menit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH