FITNESS & HEALTH
Mengenal Ertythropoiesis Stimulating Agent, Terapi Pasien Gagal Ginjal yang Mengalami Anemia
A. Firdaus
Selasa 07 Maret 2023 / 12:15
Jakarta: Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, 9 Maret mendatang, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menyelenggarakan edukasi kesehatan daring bertema “Anemia pada Pasien Ginjal Kronik: Bagaimana Dampak dan Pengobatannya.
Menurut dr. Elizabeth Yasmine Wardoyo, Sp.PD-KGH anemia pada pasien gagal ginjal disebabkan oleh berbagai faktor. Selain itu anemia juga berdampak pada morbiditas dan kualitas hidup pasien.
Untuk itu pasien gagal ginjal perlu diterapi anemia dengan pemberian Ertythropoiesis Stimulating Agent (ESA). Fungsinya, dapat memperlambat progresivitas, menurunkan morbiditas dan mortalitas serta memperbaiki kualitas hidup.
"ESA dapat diberikan kepada pasien gagal ginjal dengan indikasi Hb < 10 g/dL dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi seperti tidak ada infeksi yang berat," ucap dr. Elizabeth.
Sementara itu, Tony Richard Samosir, Ketua Umum KPCDI mengatakan, melalui edukasi kesehatan ini KPCDI ingin meningkatkan pengetahuan para pasien dialisis agar dapat memilih terapi yang tepat bagi dirinya sendiri.
"Acara kali ini bertujuan agar pasien maupun pendamping bisa mendapatkan edukasi yang baik, seperti kita ketahui anemia merupakan suatu kondisi di mana kadar hemoglobin (HB/sel darah merah) kurang dari normal, bahkan ini bisa menyebabkan transfer oksigen ke tubuh terganggu," ucap Tony.
Anemia juga berkaitan dengan penyakit ginjal kronik, di mana kerusakan permanen ginjal tidak bisa lagi maksimal dalam menghasilkan hormon erytropoetin (epo).
"Melalui webinar ini, kita akan mendengarkan narasumber memaparkan bagaimana meminimalisir terjadinya anemia dan menjaga agar HB kita tetap stabil," terang Tony.
Penyutikan eritropetin harus dilakukan secara rutin, masalahnya di Indonesia pemberian eritropetin belum tercakup dalam pembiayaan hemodialisa, sehingga pemberian transfusi darah masih cukup banyak dilakukan. Padahal dapat dikatakan transfusi darah memiliki banyak risiko apabila dilakukan kepada pasien cuci darah.
Sedangkan terapi epo lebih aman untuk diberikan karena dapat menghasilkan peningkatan Hb yang berkesinambungan, menghasilkan sel darah merah yang berfungsi secara normal dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memelihara target Hb yang lebih tinggi.
Randy Stevian, Head of Sales & Marketing PT Etana Biotechnologies Indonesia mengatakan etana sebagai salah satu perusahaan kesehatan di Indonesia secara rutin mendukung kegiatan Hari Ginjal Sedunia setiap tahunnya.
"Hal ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap pasien dengan penyakit ginjal, khususnya pasien-pasien yang menjalani hemodialisa," terang Randy.
"Harapan kami kegiatan ini dapat memberikan informasi dan edukasi yang sesuai sehingga bisa dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga dalam amendapatkan terapi yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan bisa kembali hidup normal seperti pada umumnya," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dr. Elizabeth Yasmine Wardoyo, Sp.PD-KGH anemia pada pasien gagal ginjal disebabkan oleh berbagai faktor. Selain itu anemia juga berdampak pada morbiditas dan kualitas hidup pasien.
Untuk itu pasien gagal ginjal perlu diterapi anemia dengan pemberian Ertythropoiesis Stimulating Agent (ESA). Fungsinya, dapat memperlambat progresivitas, menurunkan morbiditas dan mortalitas serta memperbaiki kualitas hidup.
"ESA dapat diberikan kepada pasien gagal ginjal dengan indikasi Hb < 10 g/dL dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi seperti tidak ada infeksi yang berat," ucap dr. Elizabeth.
Sementara itu, Tony Richard Samosir, Ketua Umum KPCDI mengatakan, melalui edukasi kesehatan ini KPCDI ingin meningkatkan pengetahuan para pasien dialisis agar dapat memilih terapi yang tepat bagi dirinya sendiri.
"Acara kali ini bertujuan agar pasien maupun pendamping bisa mendapatkan edukasi yang baik, seperti kita ketahui anemia merupakan suatu kondisi di mana kadar hemoglobin (HB/sel darah merah) kurang dari normal, bahkan ini bisa menyebabkan transfer oksigen ke tubuh terganggu," ucap Tony.
Anemia juga berkaitan dengan penyakit ginjal kronik, di mana kerusakan permanen ginjal tidak bisa lagi maksimal dalam menghasilkan hormon erytropoetin (epo).
"Melalui webinar ini, kita akan mendengarkan narasumber memaparkan bagaimana meminimalisir terjadinya anemia dan menjaga agar HB kita tetap stabil," terang Tony.
Penyutikan eritropetin harus dilakukan secara rutin, masalahnya di Indonesia pemberian eritropetin belum tercakup dalam pembiayaan hemodialisa, sehingga pemberian transfusi darah masih cukup banyak dilakukan. Padahal dapat dikatakan transfusi darah memiliki banyak risiko apabila dilakukan kepada pasien cuci darah.
Sedangkan terapi epo lebih aman untuk diberikan karena dapat menghasilkan peningkatan Hb yang berkesinambungan, menghasilkan sel darah merah yang berfungsi secara normal dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memelihara target Hb yang lebih tinggi.
Randy Stevian, Head of Sales & Marketing PT Etana Biotechnologies Indonesia mengatakan etana sebagai salah satu perusahaan kesehatan di Indonesia secara rutin mendukung kegiatan Hari Ginjal Sedunia setiap tahunnya.
"Hal ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap pasien dengan penyakit ginjal, khususnya pasien-pasien yang menjalani hemodialisa," terang Randy.
"Harapan kami kegiatan ini dapat memberikan informasi dan edukasi yang sesuai sehingga bisa dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga dalam amendapatkan terapi yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan bisa kembali hidup normal seperti pada umumnya," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)