FITNESS & HEALTH

RSPB Beberkan Trik agar RS di Indonesia Dilirik di Negeri Sendiri

A. Firdaus
Rabu 12 Juli 2023 / 16:32
Tangerang: Belakangan banyak masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri. Fakta yang bikin miris, pasalnya di Tanah Air sendiri banyak rumah sakit yang berkompeten menangani masyarakat berobat.

Ada dua faktor yang membuat masyarakat Tanah Air tak melirik rumah sakit di Indonesia sehingga lebih memilih berobat ke luar negeri, di antaranya branding dan marketing. Selain itu, pada era yang serba digital saat ini, sudah sepatutnya pihak rumah sakit lebih sering berselancar di dunia maya.

Pemerintah bukan tanpa upaya untuk bisa mengajak masyarakat Indonesia berobat di negeri sendiri. Indonesia setidaknya telah memiliki 33 Rumah Sakit yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Badan Layanan Umum (BLU) juga memperkuat jejaring layanan rumah sakit di Indonesia, guna tercipta rumah sakit terbaik di bidangnya sebagai upaya meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Vertikal.

Kemenkes RI telah menggandeng RS Premier Bintaro (RSPB), PT. Mandiri Inhealth, dan beberapa Rumah sakit besar untuk turut berbagi pengalaman dan pengetahuan pada Workshop Branding dan Marketing Layanan Unggulan Rumah Sakit Vertikal, yang diselenggarakan selama 3 hari di Bali dari tanggal 22 – 24 Juni 2023.

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, rumah sakit vertikal harus menjalankan perannya dengan memenuhi tiga fungsi. Pertama diharapkan bisa menjadi pengampu dan contoh dalam memberikan pelayanan pada pasien dari sebelum hingga sesudah menjalani perawatan, dengan harapan pelayanan setara level rumah sakit di Asia. Kedua rumah sakit vertikal didorong untuk mewujudkan program nasional.

"Rumah sakit vertikal tidak boleh hanya memperbaiki dirinya tetapi juga harus mengampu rumah sakit lain, baik dari sumber daya manusia kesehatan maupun fasilitas yang disediakan," ujar Menkes Budi.

Fungsi ketiga adalah menjadi tongkat riset terbaik di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah metode pelayanan terbaru agar semua aspek layanan kesehatan di Indonesia menjadi semakin baik. Untuk mencapai tujuan ini fungsi branding dan juga marketing di bidang kesehatan juga dirasa memiliki peran yang sangat penting.

CEO RSPB, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes pada acara yang dihadiri oleh 70 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, berkesempatan memaparkan praktik branding dan marketing di RSPB. Menurutnya, marketing dan branding merupakan investasi jangka panjang secara teratur dan kreatif.

Berikut ini trik yang dibeberkan RSPB agar rumah sakit di Indonesia dilirik di negeri sendiri:
 

1. Ciptakan image positif


"Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan, yaitu menciptakan image positif secara kreatif dari slogan, logo, bahkan nada suara agar produk atau jasa dari perusahaan dapat melekat di pikiran konsumen," terang dr. Martha.

Tidak dapat dipungkiri, promosi Rumah Sakit di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain. Rumah Sakit di negara lain punya informasi layanan kesehatannya yang dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Hal inilah mengapa rumah sakit di Indonesia tak dilirik di negeri sendiri.

Digital Marketing layanan kesehatan di Indonesia nyaris tidak terdengar atau tertutup oleh Digital Marketing luar negeri. Kini pemerintah sedang menghimbau masyarakat untuk tidak berobat ke luar negri dan RSPB menjadi salah satu Rumah sakit yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari kementrian kesehatan sebagai rumah sakit penyelenggara Medical Tourism sehingga peran digital marketing menjadi sangat penting.
 

2. Brand awareness


Pada saat pandemi Covid-19 datang, banyak hal yang terjadi seperti tenaga kesehatan menjadi korban, volume pasien menurun drastis, kegiatan marketing terhenti karena banyaknya perusahaan lock down. RSPB melakukan berbagai terobosan seperti maintain brand awareness, good revenue dan customer relation dengan cara bermetamorfosa pada media sosial.
 

3. Topik terkini dan selalu hadirkan program baru


Digital Marketing juga perlu dimaksimalkan, salah satunya dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan topik terkini. Dari sekian lama perjalanan tersebut, RSPB melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai program-program baru, agar video edukasi tidak terlihat membosankan dan masyarakat tertarik untuk menyimak dengan mendapatkan informasi dan juga terhibur.

Sejak berdiri pada 1998 hingga kini, RSPB telah mengembangkan dan memiliki 6 layanan unggulan atau Center of Excellence yaitu Orthopedi, Spine Center, Sport Clinic, Vascular Center, Skin & Laser Clinic serta Stroke Center.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH