FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Hipertensi Jas Putih Hingga Cegah Penyakit Ginjal Kronis
Yatin Suleha
Minggu 25 Februari 2024 / 06:05
Jakarta: Diagnosis hipertensi ditegakkan jika tekanan darah yang diukur di klinik mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Untuk itu, tidak semua dari mereka yang tekanan darahnya terukur ≥140/90 mmHg di klinik mempunyai peningkatan tekanan darah jika diukur di luar klinik.
Pengukuran tekanan darah di luar klinik, menurut dr. Erwinanto, Sp.JP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension atau InaSH), dapat menggunakan Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) atau pengukuran tekanan darah di rumah menggunakan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM).
Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Sabtu, 24 Februari 2024:
Dr. Erwinanto dalam konferensi pers 18th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2024 mengatakan Diagnosis hipertensi disebut akurat jika, baik pengukuran tekanan darah di klinik maupun di luar klinik menunjukkan tekanan darah yang meningkat dan disebut sebagai true hypertension.
Pasien yang mempunyai tekanan darah meningkat ketika diukur di klinik tetapi mempunyai tekanan darah normal ketika diukur di luar klinik disebut ‘Hipertensi jas putih (whitecoat hypertension).
Pasien dengan true hypertension perlu terapi obat antihipertensi. Sementara pasien dengan whitecoat hypertension, yang jumlahnya dapat mencapai 30 persen dari mereka yang terdeteksi hipertensi di klinik, tidak perlu terapi obat.
Selengkapnya klik di sini
Kualitas sperma yang bagus adalah salah satu faktor kunci menghasilkan generasi penerus yang sehat. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengatakan ada tiga hal yang memengaruhi kualitas sperma.
"Sperma diproduksi berdasarkan hormon yang diproduksi otak dan testis. Tetapi, ada juga enzim yang diproduksi hati. Jadi, kalau hatinya rusak, spermanya tidak akan bagus," kata dr Hasto saat menjadi pembicara pada acara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Pendopo Bupati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat, 23 Februari 2024.
Adapun tiga hal yang harus dilakukan laki-laki untuk menjaga sperma tetap berkualitas bagus adalah tidak merokok, tidak meminum minuman keras (miras), dan jangan terlalu lama mandi air hangat.
Selengkapnya klik di sini
Memeriksa fungsi ginjal dan urine bisa dilakukan dengan mudah. Kamu bisa mengecek kreatin untuk melihat fungsi ginjal, kemudian cek kencing untuk melihat apakah ada protein dalam urine kamu.
Cara itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) dr. Djoko Wibisono, Sp, PD-KGH. Menurutnya cara tersebut tergolong efektif untuk mencegah dirimu terkena penyakit ginjal kronis.
“Untuk mendeteksi itu gampang, cek kreatinin untuk lihat fungsi ginjal, cek kencing untuk melihat kebocoran apakah ada protein di dalam urine. Kalau normal enggak apa-apa, enggak usah dicek setiap bulan, bisa setahun sekali,” kata dr. Djoko Wibisono, Sp, PD-KGH dalam konferensi pers 18 th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2024.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pengukuran tekanan darah di luar klinik, menurut dr. Erwinanto, Sp.JP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension atau InaSH), dapat menggunakan Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) atau pengukuran tekanan darah di rumah menggunakan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM).
Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Sabtu, 24 Februari 2024:
1. Apa Itu Hipertensi Jas Putih?
Dr. Erwinanto dalam konferensi pers 18th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2024 mengatakan Diagnosis hipertensi disebut akurat jika, baik pengukuran tekanan darah di klinik maupun di luar klinik menunjukkan tekanan darah yang meningkat dan disebut sebagai true hypertension.
Pasien yang mempunyai tekanan darah meningkat ketika diukur di klinik tetapi mempunyai tekanan darah normal ketika diukur di luar klinik disebut ‘Hipertensi jas putih (whitecoat hypertension).
Pasien dengan true hypertension perlu terapi obat antihipertensi. Sementara pasien dengan whitecoat hypertension, yang jumlahnya dapat mencapai 30 persen dari mereka yang terdeteksi hipertensi di klinik, tidak perlu terapi obat.
Selengkapnya klik di sini
2. Khusus Laki-laki, 3 Cara Agar Kualitas Sperma Terjaga
Kualitas sperma yang bagus adalah salah satu faktor kunci menghasilkan generasi penerus yang sehat. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengatakan ada tiga hal yang memengaruhi kualitas sperma.
"Sperma diproduksi berdasarkan hormon yang diproduksi otak dan testis. Tetapi, ada juga enzim yang diproduksi hati. Jadi, kalau hatinya rusak, spermanya tidak akan bagus," kata dr Hasto saat menjadi pembicara pada acara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Pendopo Bupati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat, 23 Februari 2024.
Adapun tiga hal yang harus dilakukan laki-laki untuk menjaga sperma tetap berkualitas bagus adalah tidak merokok, tidak meminum minuman keras (miras), dan jangan terlalu lama mandi air hangat.
Selengkapnya klik di sini
3. Cara Efektif Mencegah Penyakit Ginjal Kronis
Memeriksa fungsi ginjal dan urine bisa dilakukan dengan mudah. Kamu bisa mengecek kreatin untuk melihat fungsi ginjal, kemudian cek kencing untuk melihat apakah ada protein dalam urine kamu.
Cara itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) dr. Djoko Wibisono, Sp, PD-KGH. Menurutnya cara tersebut tergolong efektif untuk mencegah dirimu terkena penyakit ginjal kronis.
“Untuk mendeteksi itu gampang, cek kreatinin untuk lihat fungsi ginjal, cek kencing untuk melihat kebocoran apakah ada protein di dalam urine. Kalau normal enggak apa-apa, enggak usah dicek setiap bulan, bisa setahun sekali,” kata dr. Djoko Wibisono, Sp, PD-KGH dalam konferensi pers 18 th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2024.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)