FITNESS & HEALTH
6 Perubahan Warna Urine dan Kondisi Medis yang Menyertainya
Mia Vale
Kamis 30 Mei 2024 / 17:46
Jakarta: Untuk membuang racun dan zat sisa dalam darah, tubuh mengeluarkan urine. Warna urine dapat bervariasi tergantung pada apa yang kamu makan, obat, dan berapa banyak air yang kamu minum.
Banyak dari warna-warna ini termasuk dalam spektrum urine “normal”, namun ada beberapa kasus di mana warna urine yang tidak biasa dapat menjadi perhatian. Itulah sebabnya, perubahan warna urine dapat dipakai untuk menggambarkan kondisi kesehatan kita.
Berbicara mengenai warna, urine secara alami membawa pigmen kuning. Jika kamu tetap terhidrasi, urine akan berwarna kuning muda dan hampir bening. Jika mengalami dehidrasi, kamu akan melihat bahwa urine berubah warna menjadi kuning tua atau bahkan coklat muda.
Dan terkadang warna urine dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang harus kamu atasi. Jadi, apa saja warna urine dan indikainya terhadap suatu penyakit?
Urine yang jernih menunjukkan kalau kamu minum lebih banyak dari jumlah air harian yang disarankan. Namun begitu, minum terlalu banyak air dapat merampas elektrolit tubuh.
Urine yang jernih, mengutip dari Healthline juga bisa mengindikasikan masalah hati seperti sirosis dan virus hepatitis. Jika kamu tidak mengonsumsi banyak air tapi urine tetap jernih, segera temui dokter.
.jpg)
(Penting untuk kamu senantiasa memerhatikan warna urine supaya lebih awas terhadap kondisi kesehatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Warna urine “khas” turun dari kuning muda ke warna kuning yang lebih dalam. Pigmen urokrom secara alami dalam urine menjadi lebih encer saat kamu minum air. Urochrome memecah hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam sel darah merah.
Dalam kebanyakan situasi, warna urine akan bergantung pada seberapa encer pigmen ini. Memiliki banyak vitamin B dalam aliran darah juga dapat menyebabkan urine tampak kuning neon.
Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan apabila warna merah tersebut disebabkan oleh makanan yang kamu konsumsi, seperti buah naga, buah bit, dan buah berry. Sebab buah-buahan tersebut dapat membuat urine berwarna kemerahan. Namun, jika warna kemerahan pada urine disertai timbulnya rasa nyeri dan munculnya darah, perlu diwaspadai.
Pasalnya, bisa menjadi salah satu gejala gangguan sistem urinaria, seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan tumor di kandung kemih atau ginjal. Warna kemerahan pada urine juga bisa dipengaruhi sejumlah obat, seperti obat antibiotik untuk tuberkulosis atau obat pencahar.
Jika urine tampak berwarna oranye, itu mungkin merupakan gejala dehidrasi. Atau bila disertai tinja berwarna terang, empedu mungkin masuk ke aliran darah karena masalah pada saluran empedu atau hati.
Penyakit kuning yang menyerang orang dewasa juga dapat menyebabkan urine berwarna oranye. Obat-obatan juga bisa memengaruhi urine kamu berwarna oranye, misal, phenazopyridine (Pyridium), obat anti inflamasi sulfasalazine (Azulfidine), dan obat kemoterapi.
Dalam kebanyakan kasus, urine yang berwarna coklat tua menunjukkan dehidrasi berat. Bisa juga menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu.
Atau selain dehidrasi dan obat-obatan, warna coklat bisa pula disebabkan oleh makanan, seperti kacang fava dan lidah buaya. Urine coklat juga perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda dari beberapa kondisi medis, seperti:
Urine yang keruh dapat mengindikasikan infeksi saluran kemih. Ini juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit kronis dan kondisi ginjal. Dalam beberapa kasus, urine keruh adalah tanda dehidrasi lainnya. Urine keruh saat masa kehamilan bisa menjadi tanda kondisi berbahaya yang disebut preeklampsia.
Atau jika urine kamu keruh atau berbuih (pneumaturia) selama kehamilan, bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit Crohn atau divertikulitis. Bila urine kamu berubah warna, umumnya akibat dehidrasi, makanan, atau obat-obatan yang kamu konsumsi.
Dan umumnya, urine akan kembali berwarna seperti biasanya dalam dua sampai tiga hari setelah menjadi warna yang tidak biasa. Jika urine tidak kembali menjadi warna pucat, segera temui dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Banyak dari warna-warna ini termasuk dalam spektrum urine “normal”, namun ada beberapa kasus di mana warna urine yang tidak biasa dapat menjadi perhatian. Itulah sebabnya, perubahan warna urine dapat dipakai untuk menggambarkan kondisi kesehatan kita.
Berbicara mengenai warna, urine secara alami membawa pigmen kuning. Jika kamu tetap terhidrasi, urine akan berwarna kuning muda dan hampir bening. Jika mengalami dehidrasi, kamu akan melihat bahwa urine berubah warna menjadi kuning tua atau bahkan coklat muda.
Dan terkadang warna urine dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang harus kamu atasi. Jadi, apa saja warna urine dan indikainya terhadap suatu penyakit?
1. Berwarna jernih
Urine yang jernih menunjukkan kalau kamu minum lebih banyak dari jumlah air harian yang disarankan. Namun begitu, minum terlalu banyak air dapat merampas elektrolit tubuh.
Urine yang jernih, mengutip dari Healthline juga bisa mengindikasikan masalah hati seperti sirosis dan virus hepatitis. Jika kamu tidak mengonsumsi banyak air tapi urine tetap jernih, segera temui dokter.
2. Berwarna kekuningan hingga kuning
.jpg)
(Penting untuk kamu senantiasa memerhatikan warna urine supaya lebih awas terhadap kondisi kesehatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Warna urine “khas” turun dari kuning muda ke warna kuning yang lebih dalam. Pigmen urokrom secara alami dalam urine menjadi lebih encer saat kamu minum air. Urochrome memecah hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam sel darah merah.
Dalam kebanyakan situasi, warna urine akan bergantung pada seberapa encer pigmen ini. Memiliki banyak vitamin B dalam aliran darah juga dapat menyebabkan urine tampak kuning neon.
3. Berwarna merah atau merah muda
Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan apabila warna merah tersebut disebabkan oleh makanan yang kamu konsumsi, seperti buah naga, buah bit, dan buah berry. Sebab buah-buahan tersebut dapat membuat urine berwarna kemerahan. Namun, jika warna kemerahan pada urine disertai timbulnya rasa nyeri dan munculnya darah, perlu diwaspadai.
Pasalnya, bisa menjadi salah satu gejala gangguan sistem urinaria, seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan tumor di kandung kemih atau ginjal. Warna kemerahan pada urine juga bisa dipengaruhi sejumlah obat, seperti obat antibiotik untuk tuberkulosis atau obat pencahar.
4. Berwarna oranye
Jika urine tampak berwarna oranye, itu mungkin merupakan gejala dehidrasi. Atau bila disertai tinja berwarna terang, empedu mungkin masuk ke aliran darah karena masalah pada saluran empedu atau hati.
Penyakit kuning yang menyerang orang dewasa juga dapat menyebabkan urine berwarna oranye. Obat-obatan juga bisa memengaruhi urine kamu berwarna oranye, misal, phenazopyridine (Pyridium), obat anti inflamasi sulfasalazine (Azulfidine), dan obat kemoterapi.
5. Berwarna coklat tua
Dalam kebanyakan kasus, urine yang berwarna coklat tua menunjukkan dehidrasi berat. Bisa juga menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu.
Atau selain dehidrasi dan obat-obatan, warna coklat bisa pula disebabkan oleh makanan, seperti kacang fava dan lidah buaya. Urine coklat juga perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda dari beberapa kondisi medis, seperti:
- - Infeksi saluran kemih
- - Gangguan organ hati dan ginjal
- - Penumpukan bahan kimia yang menyebabkan urine berkarat (porfiria)
6. Urine keruh
Urine yang keruh dapat mengindikasikan infeksi saluran kemih. Ini juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit kronis dan kondisi ginjal. Dalam beberapa kasus, urine keruh adalah tanda dehidrasi lainnya. Urine keruh saat masa kehamilan bisa menjadi tanda kondisi berbahaya yang disebut preeklampsia.
Atau jika urine kamu keruh atau berbuih (pneumaturia) selama kehamilan, bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit Crohn atau divertikulitis. Bila urine kamu berubah warna, umumnya akibat dehidrasi, makanan, atau obat-obatan yang kamu konsumsi.
Dan umumnya, urine akan kembali berwarna seperti biasanya dalam dua sampai tiga hari setelah menjadi warna yang tidak biasa. Jika urine tidak kembali menjadi warna pucat, segera temui dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)