FITNESS & HEALTH
Menkes: Menerapkan 3M juga Berlaku untuk Mencegah Penyebaran Strain Baru Covid-19
Raka Lestari
Rabu 30 Desember 2020 / 17:53
Jakarta: Penyebaran strain baru dari covid-19 yang terjadi di Inggris memang cukup mengkhawatirkan. Strain baru tersebut dinamakan B117 yang merupakan mutasi dari virus korona atau virus SARS-CoV-2 yang merupakan penyebab covid-19.
“Saya ingin menyampaikan bahwa ini sangat scientific, kita mesti membahas dengan ahlinya dan biarkan para ahlinya memahami hal ini. Kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri,” ujar Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi juga menjelaskan beberapa fakta mengenai strain baru tersebut:
1. Strain ini ada, kemudian memang lebih cepat menular.
2. Strain ini ada, tetapi tidak terbukti lebih parah dari sebelumnya. Jadi walaupun tertular, tidak terbukti bisa lebih parah.
3. Strain virus ini bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada sekarang seperti swab antigen atau swab PCR.
“Apakah virus ini sudah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing. Apa yang dilakukan kemenkes? kami akan mengoordinasikan beberapa lab. Mungkin ada 11 dari sekitar 12 lab di Indonesia bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” ujar Menkes Budi.
Kemenkes juga akan memastikan bahwa RS rujukan yang banyak terdpaat pasien covid-19 untuk mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan lab ini. Dan akan memastikan bahwa Kemenkes rutin melakukan genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru.
“Dan kita akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing inii untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia karena memang virus ini penyebarannya sudah di tataran dunia,” ujar Budi.
Untuk menghadapi strain baru tersebut, Menkes Budi berpesan kepada masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol 3M.
“Apa yang harus dilakukan masyarakat, itu sama dengan yang lain yaitu tetap memakai masker yang paling-paling utama. Rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak. Itu yang bisa kita lakukan di masyarakat,” tutup Budi Gunadi.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
“Saya ingin menyampaikan bahwa ini sangat scientific, kita mesti membahas dengan ahlinya dan biarkan para ahlinya memahami hal ini. Kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri,” ujar Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi juga menjelaskan beberapa fakta mengenai strain baru tersebut:
1. Strain ini ada, kemudian memang lebih cepat menular.
2. Strain ini ada, tetapi tidak terbukti lebih parah dari sebelumnya. Jadi walaupun tertular, tidak terbukti bisa lebih parah.
3. Strain virus ini bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada sekarang seperti swab antigen atau swab PCR.
“Apakah virus ini sudah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing. Apa yang dilakukan kemenkes? kami akan mengoordinasikan beberapa lab. Mungkin ada 11 dari sekitar 12 lab di Indonesia bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” ujar Menkes Budi.
Kemenkes juga akan memastikan bahwa RS rujukan yang banyak terdpaat pasien covid-19 untuk mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan lab ini. Dan akan memastikan bahwa Kemenkes rutin melakukan genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru.
“Dan kita akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing inii untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia karena memang virus ini penyebarannya sudah di tataran dunia,” ujar Budi.
Untuk menghadapi strain baru tersebut, Menkes Budi berpesan kepada masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol 3M.
“Apa yang harus dilakukan masyarakat, itu sama dengan yang lain yaitu tetap memakai masker yang paling-paling utama. Rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak. Itu yang bisa kita lakukan di masyarakat,” tutup Budi Gunadi.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)