FITNESS & HEALTH

Anak Mengeluh Sakit Perut? Awas 5 Tanda Bahaya Ini

Mia Vale
Minggu 17 Agustus 2025 / 08:25
Jakarta: Sakit perut umum terjadi pada anak-anak dan sering kali tidak berbahaya. Namun, ketika rasa sakitnya semakin parah dan tak kunjung hilang, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan segera mencari pertolongan medis. 

Hal ini pun ditegaskan secara langsung oleh Dr Ravi Malik, dokter anak sekaligus pendiri dan direktur medis Malik Radix Healthcare, dalam wawancara dengan Hindustan Times Lifestyle. 

Baca juga: Apa Hubungan Gigi 'Perak' dengan Perilaku Buruk pada Anak?

"Terkadang, sakit perut bisa menandakan sesuatu yang lebih serius. Mengetahui perbedaan antara sakit perut biasa dan gejala yang perlu diwaspadai dapat membantu orang tua mengambil tindakan yang tepat tanpa panik atau menunda-nunda," paparnya.

Dokter anak selanjutnya mencatat tanda-tanda peringatan dini yang harus diwaspadai orang tua.
 

1. Nyeri terus-menerus


Sakit perut yang berlangsung berhari-hari, terus kambuh, atau membangunkan anak di malam hari tidak boleh diabaikan. Jika nyeri terfokus di satu titik, alih-alih rasa tidak nyaman secara umum, hal ini bisa mengindikasikan adanya masalah peradangan atau infeksi yang membutuhkan perawatan medis segera.
 

2. Kenali tanda-tanda bahaya



(Diare pada anak, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan dehidrasi berat yang sangat berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Segera cari pertolongan jika nyeri disertai demam tinggi, muntah berulang (terutama jika berwarna hijau atau berdarah), diare, darah dalam tinja, perut bengkak atau kaku, penurunan berat badan, atau nafsu makan yang buruk, urine berwarna gelap, dan disuria. Gejala-gejala ini mungkin menunjukkan masalah organik, yakni suatu kondisi medis yang memengaruhi lambung atau usus.
 

3. Mungkin nyeri perut fungsional


Terkadang, anak-anak mengeluh nyeri perut samar di seluruh perut tanpa penyebab fisik yang jelas. Jika mereka tetap aktif, tidak demam atau muntah, dan tidur nyenyak sepanjang malam, penyebabnya mungkin nyeri perut fungsional, yang sering dikaitkan dengan stres, kebutuhan emosional, atau kondisi seperti IBS (Iritasi Usus Besar). Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi tetap membutuhkan pemahaman dan dukungan.
 

4. Nyeri akut vs. nyeri kronis


Nyeri akut datang tiba-tiba dan dapat disebabkan oleh infeksi, radang usus buntu, kolesistitis, pankreatitis, kolitis, atau batu ginjal. Nyeri perut kronis, yang berulang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dapat disebabkan oleh alergi makanan, refluks asam lambung, penyakit celiac, atau kondisi radang usus seperti kolitis ulseratif atau penyakit crohn.
 

5. Waspadai cacingan


Pada banyak anak, terutama di daerah dengan sanitasi buruk, sakit perut yang berulang mungkin disebabkan oleh cacing. Pemberian obat cacing secara teratur, sesuai anjuran dokter, dapat membantu. 

Pemberian obat cacing rutin harus diberikan kepada anak setidaknya setahun sekali dan jika manifestasinya endemik di daerahmu, berikan dua kali setahun.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Dimulai

Jadi, jika si kecil mengeluhkan sakit perut, waspadalah tanda-tanda di atas. Kalau ragu, dokter anak dapat membantu mencari tahu. Tapi, bila anak sehat dan tidak memiliki tanda-tanda bahaya tersebut, kemungkinan besar sakit perutnya hanyalah sakit perut biasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH