FITNESS & HEALTH

Bukan Sekadar Tidur, Tapi Tidur Berkualitas Bisa Turunkan Berat Badan

Mia Vale
Selasa 14 Mei 2024 / 11:05
Jakarta: Menurunkan berat badan merupakan sebuah tantangan, dan menjaga berat badan juga sama sulitnya. Meskipun komunitas medis masih belum mengungkap hubungan rumit antara tidur dan berat badan, beberapa kaitan potensial telah muncul yang menyoroti potensi manfaat penurunan berat badan dengan istirahat malam yang cukup dan dampak negatif kurang tidur terhadap kesehatan. Lantas, apa kaitannya antara tidur dengan penurunan berat badan?

Selama beberapa dekade terakhir, jumlah waktu yang dihabiskan orang, utamanya di Amerika, untuk tidur terus menurun, begitu pula dengan kualitas tidur yang dilaporkan sendiri. 

Selama jangka waktu yang sama, rata-rata indeks massa tubuh (BMI) orang Amerika meningkat, mencerminkan kecenderungan ke arah bobot badan yang lebih tinggi dan peningkatan angka obesitas.
 

Tidur dan menurunkan berat badan


Menanggapi tren ini, banyak peneliti mulai berhipotesis tentang potensi hubungan antara berat badan dan tidur. Sejumlah penelitian yang telah dikutip dari Sleep Foundation menunjukkan bahwa kekurangan tidur dan kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan metabolisme, penambahan berat badan, dan peningkatan risiko obesitas serta kondisi kesehatan kronis lainnya. 

Meskipun masih ada perdebatan dalam komunitas medis mengenai sifat sebenarnya dari hubungan ini, penelitian yang ada menunjukkan adanya korelasi positif antara tidur yang baik dan berat badan yang sehat


(Manfaat yang diperoleh dari waktu tidur dan tidur yang ideal, sama pentingnya dengan penerapan pola makan sehat dan olahraga secara rutin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Tidur dan meningkatkan metabolisme


Metabolisme adalah proses kimia di mana tubuh mengubah apa yang kita makan dan minum menjadi energi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Semua aktivitas kolektif kita, mulai dari bernapas hingga berolahraga dan segala sesuatu di antaranya, adalah bagian dari metabolisme. 

Metabolisme sebenarnya melambat berkisar 15 persen saat tidur, dan mencapai tingkat terendah di pagi hari. Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur (baik karena induksi diri, insomnia, apnea tidur yang tidak diobati, atau gangguan tidur lainnya) biasanya menyebabkan disregulasi metabolisme. 

Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif, intoleransi glukosa (gula darah) (pendahulu diabetes), dan resistensi insulin. Waktu ekstra yang dihabiskan untuk terjaga dapat meningkatkan kesempatan untuk makan, dan kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian, yang menyebabkan penambahan berat badan.
 

Tidur berkualitas menurunkan berat badan


Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting dari rencana penurunan berat badan yang sehat. Yang terpenting, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur saat berdiet dapat mengurangi jumlah penurunan berat badan dan mendorong makan berlebihan.

Ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas tidur. Berikut beberapa tips berdasarkan penelitian untuk tidur lebih nyenyak yang mampu menurunkan berat badan:
 
  • - Pertahankan jadwal tidur yang teratur, pasalnya, sering 'tekor' dalam jam tidur dapat menyebabkan perubahan metabolisme dan mengurangi sensitivitas insulin , sehingga memudahkan gula darah meningkat
  • - Tidur di ruangan gelap, karena paparan cahaya buatan saat tidur, seperti TV atau lampu samping tempat tidur, dikaitkan dengan peningkatan risiko penambahan berat badan dan obesitas
  • - Jangan makan tepat sebelum tidur, makan terlambat dapat mengurangi keberhasilan upaya penurunan berat badan
  • - Mengurangi Stres, kurang tidur akibat stres dapat menambah berat badan dalam beberapa cara, termasuk makan untuk mengatasi emosi negatif
  • - Jadilah early bird, orang yang bangun pagi mungkin lebih mungkin mempertahankan penurunan berat badan jika dibandingkan dengan orang yang suka tidur malam

Walau tidur memang berdampak positif terhadap berat badan seseorang, namun kamu tidak boleh terus bermalas-malasan.

Pola makan yang tepat serta gaya hidup yang sehat juga sangat berpengaruh. Dan meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan ini, para ahli mendorong peningkatan kualitas tidur saat menangani obesitas pada orang dewasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH