FITNESS & HEALTH
Melihat Seseorang Digigit Anjing Rabies, Bagaimana Cara Pertolongan Pertamanya?
Medcom
Sabtu 03 Juni 2023 / 12:13
Jakarta: Kasus rabies di Indonesia belakangan ini tak bisa dibilang sedikit. Lonjakan ini terjadi sejak 2022, tetapi pada 2023 pun juga memiliki kasus yang mencapai puluhan ribu.
Hewan rabies yang biasa kita temui dengan rupa anjing ini memang menjadi kewaspadaan bagi diri kita. Hal ini karena kasus yang tak bisa dianggap sepele, karena akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Sepanjang 2023, tercatat sudah ada 31 ribu kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) dengan 11 kasus kematian. Total, kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) rata-rata mencapai 81.373. Sementara perihal kasus kematian, dalam tiga tahun terakhir tercatat ada sebanyak rata-rata 68 kasus.
"Tahun 2023 sampai saat ini sudah ada lebih dari 31 ribu kasus gigitan dilaporkan dan ada 11 kematiannya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam konferensi pers daring.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi. Foto: SS Aulia/Medcom
Menurut Imran, gejala awal rabies cukup sering ditemui masyarakat. Gejala tersebut berupa demam, insomnia, sakit kepala hebat, letih, dan lesu Jika sudah berkembang, akan muncul fobia pada air (hidrofobia) dan cahaya (fotofobia).
"Ini yang akhirnya membuat kaku sehingga dia tidak bisa menelan. Kemudian setelah itu lanjut ke rasa kesemutan, kemudian panas di lokasi gigitan. Kemudian timbul fobia yaitu hidrofobia. Dia takut air. Kemudian aerofobia, kemudian fotofobia jadi dia takut dengan cahaya akhirnya meninggal dunia," lanjut Imran.
Bagi orang yang sudah memasuki gejala rabies tahap berat memerlukan isolasi di rumah sakit. Hal ini dikarenakan mereka takut dengan cahaya dan jika terkena, pasien bisa meraung-raung.
Tentu kita tak ingin digigit oleh anjing rabies. Lantas, bagaimana cara kita untuk menolong diri ketika digigit secara tidak sengaja? Imran menyebut ada tiga pertolongan pertama, yakni saat dijilat, digigit, dan menyebabkan luka terbuka.
Anjing dikenal sebagai hewan yang suka menjilat. Namun, berbeda jika saat mengalami rabies. Ketika kamu dijilat dan tidak ada luka, kamu perlu melakukan pertolongan. Pertolongannya yaitu dicuci dengan sabun atau antiseptik lalu dibilas dengan air yang mengalir.
Menggigit atau mencakar tanpa luka memang hal lumrah yang sering terjadi pada hewan dan pemiliknya. Namun, hati-hati jika terserang rabies. Lebih baik untuk segera meminta pertolongan kepada fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Dengan kamu melaporkan segera, korban akan diberikan VAR atau vaksin anti rabies dan SAR atau serum antirabies. Sehingga, pantauan lebih mudah untuk dilakukan dan gejala berat bisa diatasi.
Tidak jauh berbeda dengan bagian kedua, karena jika sampai terluka berarti sudah harus ditangani serius. Kamu perlu segera melaporkan kepada fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk tindak lanjut.
"Makanya harus setelah digigit langsung ke faskes (fasilitas kesehatan)," kata Imran.
Selain diri kamu yang dilaporkan untuk ditangani, perlu juga koordinasikan peristiwa itu dengan sektor kesejahteraan hewan dan kesehatan satwa liar. Hal ini agar bisa segera dilakukan tindak lanjut dan tracing hewan tersebut. Sehingga, orang lain juga dapat terlindungi.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Hewan rabies yang biasa kita temui dengan rupa anjing ini memang menjadi kewaspadaan bagi diri kita. Hal ini karena kasus yang tak bisa dianggap sepele, karena akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Sepanjang 2023, tercatat sudah ada 31 ribu kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) dengan 11 kasus kematian. Total, kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) rata-rata mencapai 81.373. Sementara perihal kasus kematian, dalam tiga tahun terakhir tercatat ada sebanyak rata-rata 68 kasus.
"Tahun 2023 sampai saat ini sudah ada lebih dari 31 ribu kasus gigitan dilaporkan dan ada 11 kematiannya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam konferensi pers daring.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi. Foto: SS Aulia/Medcom
Menurut Imran, gejala awal rabies cukup sering ditemui masyarakat. Gejala tersebut berupa demam, insomnia, sakit kepala hebat, letih, dan lesu Jika sudah berkembang, akan muncul fobia pada air (hidrofobia) dan cahaya (fotofobia).
"Ini yang akhirnya membuat kaku sehingga dia tidak bisa menelan. Kemudian setelah itu lanjut ke rasa kesemutan, kemudian panas di lokasi gigitan. Kemudian timbul fobia yaitu hidrofobia. Dia takut air. Kemudian aerofobia, kemudian fotofobia jadi dia takut dengan cahaya akhirnya meninggal dunia," lanjut Imran.
Bagi orang yang sudah memasuki gejala rabies tahap berat memerlukan isolasi di rumah sakit. Hal ini dikarenakan mereka takut dengan cahaya dan jika terkena, pasien bisa meraung-raung.
Tentu kita tak ingin digigit oleh anjing rabies. Lantas, bagaimana cara kita untuk menolong diri ketika digigit secara tidak sengaja? Imran menyebut ada tiga pertolongan pertama, yakni saat dijilat, digigit, dan menyebabkan luka terbuka.
1. Saat dijilat
Anjing dikenal sebagai hewan yang suka menjilat. Namun, berbeda jika saat mengalami rabies. Ketika kamu dijilat dan tidak ada luka, kamu perlu melakukan pertolongan. Pertolongannya yaitu dicuci dengan sabun atau antiseptik lalu dibilas dengan air yang mengalir.
2. Saat digigit atau dicakar tanpa luka
Menggigit atau mencakar tanpa luka memang hal lumrah yang sering terjadi pada hewan dan pemiliknya. Namun, hati-hati jika terserang rabies. Lebih baik untuk segera meminta pertolongan kepada fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Dengan kamu melaporkan segera, korban akan diberikan VAR atau vaksin anti rabies dan SAR atau serum antirabies. Sehingga, pantauan lebih mudah untuk dilakukan dan gejala berat bisa diatasi.
3. Saat digigit atau dicakar dan terluka
Tidak jauh berbeda dengan bagian kedua, karena jika sampai terluka berarti sudah harus ditangani serius. Kamu perlu segera melaporkan kepada fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk tindak lanjut.
"Makanya harus setelah digigit langsung ke faskes (fasilitas kesehatan)," kata Imran.
Selain diri kamu yang dilaporkan untuk ditangani, perlu juga koordinasikan peristiwa itu dengan sektor kesejahteraan hewan dan kesehatan satwa liar. Hal ini agar bisa segera dilakukan tindak lanjut dan tracing hewan tersebut. Sehingga, orang lain juga dapat terlindungi.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)