FITNESS & HEALTH
Teknologi Robotik VELYS™, Operasi Implan Lutut Jadi Lebih Akurat dan Presisi
Yuni Yuli Yanti
Kamis 27 November 2025 / 09:11
Jakarta: Seiring meningkatnya kasus osteoarthritis lutut di Indonesia, Siloam Hospitals Mampang meluncurkan layanan ortopedi komprehensif yang kini dilengkapi teknologi VELYS™ Robotic-Assisted Solution untuk operasi penggantian lutut.
Dengan akurasi robotik dan dukungan tim ortopedi bersubspesialisasi lengkap, pasien dapat memperoleh penanganan yang lebih presisi, cepat pulih, dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan.
"Teknologi robotik memungkinkan perencanaan praoperasi yang sangat detail dan membantu dokter mencapai posisi implan dengan lebih presisi. Dampaknya, pasien berpotensi merasakan pemulihan lebih cepat, rasa nyeri pascaoperasi lebih ringan, dan hasil fungsi lutut yang lebih optimal," ujar dr. Ivan Mucharry Dalitan, Sp.OT(K), Konsultan Bedah Ortopedi Hip & Knee Siloam Hospitals Mampang, Jakarta, pada Rabu (26/11/2025).
Seperti diketahui, keluhan lutut, terutama akibat osteoarthritis (OA), kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami masyarakat Indonesia di atas usia 50 tahun.
OA terjadi ketika tulang rawan lutut menipis sehingga menimbulkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan. "Banyak pasien datang dengan keluhan sulit berjalan jauh, naik turun tangga, atau bahkan menjalankan aktivitas sehari-hari seperti beribadah dan berolahraga. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat semakin memburuk, menyebabkan otot mengecil, tulang melemah, hingga meningkatkan risiko jatuh," jelas dr. Ivan.
Untuk itu, dr. Ivan menyarankan penanganan OA sebaiknya dilakukan sedini mungkin melalui latihan low impact, penurunan berat badan, serta perbaikan postur dan aktivitas harian.
"Namun, pada stadium lanjut, intervensi medis seperti arthroscopy hingga operasi penggantian lutut (Total Knee Replacement) sering kali diperlukan," tambahnya.
Sistem ini menggunakan pemetaan tiga dimensi secara real-time sehingga dokter dapat melihat struktur lutut secara rinci hingga hitungan milimeter dan menyesuaikan penempatan implan sesuai karakter anatomi setiap pasien.
"Teknologi robotik ini memungkinkan kita untuk mengumpulkan data interoperatif. Sehingga ini adalah salah satu cara untuk mengurangi paparan radiasi terhadap pasien. Selain itu, juga mendukung proses mobilisasi dini. Dalam kondisi tertentu, beberapa pasien bahkan sudah dapat mulai bergerak dalam waktu 4–12 jam setelah tindakan," jelas dr. Ivan.

(Teknologi robotik memungkinkan perencanaan praoperasi yang lebih detail. Foto: Dok. Yuni)
Kehadiran pusat layanan ini sekaligus melengkapi Siloam Sports Medicine & Performance Center yang telah beroperasi sejak 13 Maret 2025, sehingga pasien kini dapat memperoleh layanan ortopedi terpadu dalam satu lokasi.
dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, Hospital Director Siloam Hospitals Mampang menyampaikan selain dukungan fasilitas dan teknologi modern, kekuatan layanan ini terletak pada hadirnya tim dokter ortopedi dengan subspesialisasi yang lengkap.
Tim ini mencakup dokter spesialis yang menangani beragam kondisi, mulai dari sports injury untuk cedera ligamen, otot, dan sendi pada atlet maupun individu aktif; hip and knee reconstruction termasuk kasus kompleks yang membutuhkan presisi tinggi; layanan spine care untuk gangguan tulang belakang; hingga foot and ankle services untuk cedera, kelainan bentuk, dan gangguan mobilitas.
"Pusat layanan ini tidak hanya mengandalkan teknologi robotik atau fasilitas modern. Kami bangga memiliki tim dokter ortopedi dengan subspesialisasi yang lengkap. Dengan fokus bidang yang spesifik, pasien mendapatkan penanganan yang lebih tepat sasaran. Pendekatan ini tidak hanya memberikan hasil tindakan yang lebih akurat, tetapi juga membantu mempercepat proses pemulihan," tutup dr. Wahyuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Dengan akurasi robotik dan dukungan tim ortopedi bersubspesialisasi lengkap, pasien dapat memperoleh penanganan yang lebih presisi, cepat pulih, dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan.
"Teknologi robotik memungkinkan perencanaan praoperasi yang sangat detail dan membantu dokter mencapai posisi implan dengan lebih presisi. Dampaknya, pasien berpotensi merasakan pemulihan lebih cepat, rasa nyeri pascaoperasi lebih ringan, dan hasil fungsi lutut yang lebih optimal," ujar dr. Ivan Mucharry Dalitan, Sp.OT(K), Konsultan Bedah Ortopedi Hip & Knee Siloam Hospitals Mampang, Jakarta, pada Rabu (26/11/2025).
Seperti diketahui, keluhan lutut, terutama akibat osteoarthritis (OA), kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami masyarakat Indonesia di atas usia 50 tahun.
OA terjadi ketika tulang rawan lutut menipis sehingga menimbulkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan. "Banyak pasien datang dengan keluhan sulit berjalan jauh, naik turun tangga, atau bahkan menjalankan aktivitas sehari-hari seperti beribadah dan berolahraga. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat semakin memburuk, menyebabkan otot mengecil, tulang melemah, hingga meningkatkan risiko jatuh," jelas dr. Ivan.
Untuk itu, dr. Ivan menyarankan penanganan OA sebaiknya dilakukan sedini mungkin melalui latihan low impact, penurunan berat badan, serta perbaikan postur dan aktivitas harian.
"Namun, pada stadium lanjut, intervensi medis seperti arthroscopy hingga operasi penggantian lutut (Total Knee Replacement) sering kali diperlukan," tambahnya.
Akurasi tinggi dan hasil konsisten
Menurut dr. Ivan, teknologi VELYS™ Robotic-Assisted Solution menjadi terobosan penting dalam tindakan penggantian lutut karena mampu menghadirkan akurasi tinggi dan hasil yang lebih konsisten dibanding metode konvensional.Sistem ini menggunakan pemetaan tiga dimensi secara real-time sehingga dokter dapat melihat struktur lutut secara rinci hingga hitungan milimeter dan menyesuaikan penempatan implan sesuai karakter anatomi setiap pasien.
"Teknologi robotik ini memungkinkan kita untuk mengumpulkan data interoperatif. Sehingga ini adalah salah satu cara untuk mengurangi paparan radiasi terhadap pasien. Selain itu, juga mendukung proses mobilisasi dini. Dalam kondisi tertentu, beberapa pasien bahkan sudah dapat mulai bergerak dalam waktu 4–12 jam setelah tindakan," jelas dr. Ivan.

(Teknologi robotik memungkinkan perencanaan praoperasi yang lebih detail. Foto: Dok. Yuni)
Layanan terpadu untuk pemulihan optimal
Selain menghadirkan teknologi VELYS™, Siloam Hospitals Mampang juga meresmikan 'The Comprehensive Orthopaedic Center' sebagai langkah strategis untuk memperkuat layanan ortopedi dan traumatologi modern di Indonesia.Kehadiran pusat layanan ini sekaligus melengkapi Siloam Sports Medicine & Performance Center yang telah beroperasi sejak 13 Maret 2025, sehingga pasien kini dapat memperoleh layanan ortopedi terpadu dalam satu lokasi.
dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, Hospital Director Siloam Hospitals Mampang menyampaikan selain dukungan fasilitas dan teknologi modern, kekuatan layanan ini terletak pada hadirnya tim dokter ortopedi dengan subspesialisasi yang lengkap.
Tim ini mencakup dokter spesialis yang menangani beragam kondisi, mulai dari sports injury untuk cedera ligamen, otot, dan sendi pada atlet maupun individu aktif; hip and knee reconstruction termasuk kasus kompleks yang membutuhkan presisi tinggi; layanan spine care untuk gangguan tulang belakang; hingga foot and ankle services untuk cedera, kelainan bentuk, dan gangguan mobilitas.
"Pusat layanan ini tidak hanya mengandalkan teknologi robotik atau fasilitas modern. Kami bangga memiliki tim dokter ortopedi dengan subspesialisasi yang lengkap. Dengan fokus bidang yang spesifik, pasien mendapatkan penanganan yang lebih tepat sasaran. Pendekatan ini tidak hanya memberikan hasil tindakan yang lebih akurat, tetapi juga membantu mempercepat proses pemulihan," tutup dr. Wahyuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)