FITNESS & HEALTH

Peran Remaja dalam Menghasilkan Bangsa yang Sehat

Raka Lestari
Jumat 29 Januari 2021 / 13:06
Jakarta: Sampai saat ini, permasalahan gizi di Indonesia masih terjadi terutama di daerah-daerah terpencil. Padahal, masalah gizi ini menjadi hal yang sangat penting untuk bisa menghasilkan masyarakat yang berkualitas pula. Masa-masa remaja, merupakan periode yang penting untuk bisa mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkualitas ini.

“Kita tahu bersama bahwa masalah gizi di Indonesia itu ada tiga besar. Pertama adalah gizi kurang atau stunting dan wastig. Kemudian ada gizi lebih atau obesitas dan overweight.  Dan yang ketiga adalah masalah kekurangan zat besi mikro,” ujar drg. Kartini Rustandi, M.Kes, PLT. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dalam acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Tahun 2021.

Menurut drg. Kartini, remaja merupakan masa depan bangsa. Remaja harus sehat kalau bangsa mau sehat.

"Saat ini kalau kita lihat dari 4 orang remaja, 1 orang pendek. Kemudian dari 10 remaja, salah satunya kurus atau wasting. Kemudian 1 dari 7 remaja biasanya gemuk atau obesitas. Dan 3 dari 10 remaja mengalami anemia,” tutur drg. Kartini.

Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap masalah kesehatan selanjutnya. Bagaimana remaja-remaja ini misalnya mengalami penyakit tidak menular maka mereka akan tidak produktif atau kurang porduktivitasnya.

"Hal itu tentunya akan berdampak pada pendidikan, ektivitas, bahkan perkembangan otak akan terhambat jika mereka mengalami anemia misalnya,” jelas drg. Kartini.

Menurut drg. Kartini, tentu hal ini harus dicari tahu terlebih dahulu apa penyebabnya. Gaya hidup pada remaja, pemahaman remaja mengenai gizi seimbang, ini yang masih perlu dilengkapi.

Berdasarkan data Riskesdas, 65 persen remaja mengatakan bahwa mereka tidak sarapan. Padahal kalau mau belajar butuh energi untuk berpikir dan beraktivitas.

“Anak-anak remaja di Indonesia juga 97 persen kurang konsumsi sayur dan buah. Padahal di Indonesia beriklim tropis dimana begitu banyak buah-buahan. Dan gaya hidup remaja juga sekarang lebih banyak makanan junk food dimana banyak mengandung garam, gula, dan lemak berlebih,” tutup drg. Kartini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH