FITNESS & HEALTH
Pagi Panas Banget, Sorenya Hujan Deras Disertai Petir! Begini Tips Menghadapi Perubahan Cuaca Ekstrem
A. Firdaus
Selasa 06 Mei 2025 / 11:46
Jakarta: Beberapa belakangan ini di Jakarta dan sekitarnya, perubahan cuaca sangat ekstrem dirasakan. Ketika pagi hingga siang kita merasakan panas terik matahari, pas sore harinya malah diterpa hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasuki Mei 2025, sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia diperkirakan memasuki awal musim kemarau, seperti sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan bagian selatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang.
Sejalan dengan hal ini, sejumlah masyarakat mulai mengeluhkan bahwa cuaca panas turut melanda sejumlah daerah. Meskipun pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Indonesia secara umum masih berada di bawah 35.5°C, kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat.
Baca juga: Komdigi-BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Meskipun cuaca cenderung panas di sejumlah wilayah, hasil analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan masih adanya sejumlah faktor yang mendukung pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia. Dalam tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas lebat masih terpantau di sejumlah wilayah, seperti yang tercatat di Riau (85 mm/hari), Sumatra Utara (59 mm/hari), serta Jambi dan Kep. Bangka Belitung (51 mm/hari).
Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang juga masih teramati di sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi cuaca signifikan masih ada di sebagian wilayah Indonesia.
"Menghadapi kondisi cuaca yang beragam tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan tetap terhidrasi dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi matahari yang tinggi di siang hari, yang dapat mengurangi kenyamanan dalam beraktivitas di luar ruangan serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat pada siang hingga menjelang malam hari," demikian pernyataan BMKG.
"Tak lupa, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini. Tetap waspada dan jaga kondisi tubuh untuk menghadapi dinamika cuaca yang sedang berlangsung," terangnya.
Memasuki musim terjadi adanya ketidaktentuan kondisi cuaca, mengharuskan kita untuk terus menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit penyerta, Seperti Flu, Batuk, Influenza, Diare, demam berdarah, dan penyakit lain yang biasa terjadi saat musim pancaroba.
Perlu diketahui bahwa saat musim perubahan cuaca ekstrem seperti ini, kita dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, kamu yang sedang berada dalam kondisi imun yang kurang baik, akan mudah terserang penyakit.
Melansir Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah tips sehat selama musim pancaroba yang wajib diketahui, diantaranya adalah:
1. Mengkonsumsi vitamin C yang cukup.
2. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
3. Mencuci tangan menggunakan sabun atau Hand Sanitizer baik sebelum maupun setelah makan.
4. Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi 2 kali sehari.
5. Beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya.
Dengan menerapkan tips sehat tersebut, diharapkan mampu meminimalisir potensi terserang penyakit selama musim pancaroba, agar aktivitas dapat tetap berjalan dengan lancar. Kemudian, dianjurkan untuk tetap disiplin perilaku hidup sehat dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasuki Mei 2025, sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia diperkirakan memasuki awal musim kemarau, seperti sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan bagian selatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang.
Sejalan dengan hal ini, sejumlah masyarakat mulai mengeluhkan bahwa cuaca panas turut melanda sejumlah daerah. Meskipun pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Indonesia secara umum masih berada di bawah 35.5°C, kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat.
Baca juga: Komdigi-BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Meskipun cuaca cenderung panas di sejumlah wilayah, hasil analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan masih adanya sejumlah faktor yang mendukung pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia. Dalam tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas lebat masih terpantau di sejumlah wilayah, seperti yang tercatat di Riau (85 mm/hari), Sumatra Utara (59 mm/hari), serta Jambi dan Kep. Bangka Belitung (51 mm/hari).
Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang juga masih teramati di sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi cuaca signifikan masih ada di sebagian wilayah Indonesia.
"Menghadapi kondisi cuaca yang beragam tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan tetap terhidrasi dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi matahari yang tinggi di siang hari, yang dapat mengurangi kenyamanan dalam beraktivitas di luar ruangan serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat pada siang hingga menjelang malam hari," demikian pernyataan BMKG.
"Tak lupa, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini. Tetap waspada dan jaga kondisi tubuh untuk menghadapi dinamika cuaca yang sedang berlangsung," terangnya.
Memasuki musim terjadi adanya ketidaktentuan kondisi cuaca, mengharuskan kita untuk terus menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit penyerta, Seperti Flu, Batuk, Influenza, Diare, demam berdarah, dan penyakit lain yang biasa terjadi saat musim pancaroba.
Perlu diketahui bahwa saat musim perubahan cuaca ekstrem seperti ini, kita dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, kamu yang sedang berada dalam kondisi imun yang kurang baik, akan mudah terserang penyakit.
Tips Menjaga Kesehatan Saat Pancaroba
Melansir Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah tips sehat selama musim pancaroba yang wajib diketahui, diantaranya adalah:
1. Mengkonsumsi vitamin C yang cukup.
2. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
3. Mencuci tangan menggunakan sabun atau Hand Sanitizer baik sebelum maupun setelah makan.
4. Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi 2 kali sehari.
5. Beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya.
Dengan menerapkan tips sehat tersebut, diharapkan mampu meminimalisir potensi terserang penyakit selama musim pancaroba, agar aktivitas dapat tetap berjalan dengan lancar. Kemudian, dianjurkan untuk tetap disiplin perilaku hidup sehat dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)