FITNESS & HEALTH
Waspada! Gigi Tidak Rapi Memicu Berbagai Masalah Kesehatan
Yuni Yuli Yanti
Kamis 15 September 2022 / 11:00
Jakarta: Senyum sempurna dengan susunan gigi yang rapi belum menjadi prioritas untuk sebagian besar orang Indonesia. Bahkan, pada beberapa kasus maloklusi (posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal) ringan kerap diabaikan karena dianggap tidak terlihat secara kasat mata. Padahal, selain menimbulkan gangguan bicara, maloklusi juga bisa berdampak pada kesehatan seseorang.
Drg. Stephanie Adelia Susanto, MM, Sp. Ort, Co-founder dan Chief Orthohontist Klar Smile menyebutkan empat dari lima orang di Indonesia mengalami maloklusi. Bahkan, gigi tidak rapi masih sering diabaikan karena masyarakat Indonesia belum terlalu memahami dampak buruk yang bisa muncul dari gigi tidak rapi.
"Riset membuktikan gigi tidak rapi dapat meningkatkan resiko gigi berlubang secara signifikan dikarenakan plak gigi yang lebih mudah menempel dan lebih sulit untuk dibersihkan. Selain itu, gigi yang tidak rapi dapat menyebabkan beban pengunyahan menjadi tidak seimbang, yang berakibat gigi menjadi lebih mudah pecah dan meningkatkan resiko ompong," tutur drg. Adelia.
Bukan cuma itu, bagi kesehatan secara keseluruhan, gigi yang tidak rapi juga membuat proses pengunyahan terganggu, yang kemudian akan berdampak negatif terhadap asupan gizi. Proses pengunyahan yang tidak optimal akan berdampak pada saluran pencernaan terutama lambung dan usus, sehingga organ tersebut bekerja terlalu berat.
"Selain gizi dan saluran pencernaan, riset juga membuktikan bahwa proses pengunyahan dapat menghasilkan sejumlah besar informasi sensorik pada otak, dan menjaga fungsi belajar serta mengingat. Jika disfungsi mastikasi ini dibiarkan, bisa berpotensi mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif seseorang," tambah drg. Stephanie Adelia.

(Krisna Murti, Co-founder & Chief Commercial Officer Klar Smile, Maudy Ayunda, dan drg. Adelia dalam acara konferensi pers 'Klar Aligner' di Hotel Raffles Jakarta, Kamis, 8 September 2022. Foto: Dok. Istimewa)
Selain berpengaruh pada kesehatan, orang dengan gigi tidak rapi sering merasa kurang percaya diri terhadap penampilan mereka sehingga aktivitas normal seperti tertawa di depan umum, bertemu dengan teman-teman dan membangun hubungan personal jadi terbatasi.
Menurut drg. Adelia, rasa nyaman terhadap kondisi fisik memang turut memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Termasuk estetika gigi yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap daya tarik wajah di mana lawan bicara pertama kali akan memperhatikan mata dan senyuman pembicara.
Dalam penelitian pun menyebutkan bahwa dampak dari kondisi kesehatan gigi dan mulut pada kepuasan seseorang dengan penampilan mereka dapat mengakibatkan rasa malu di dalam lingkungan sosial dan penurunan psikososial.
"Wajah termasuk juga gigi merupakan salah satu hal yang pertama diperhatikan dan yang paling diingat pada saat kita berhadapan dan berbicara dengan orang lain. Maloklusi secara signifikan memengaruhi penampilan senyum juga memengaruhi kualitas hidup (karier misalnya) interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan psikologis, serta menimbulkan perasaan rendah diri. Adanya teknologi aligner transparan bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk merapikan gigi," pungkas drg. Adelia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Drg. Stephanie Adelia Susanto, MM, Sp. Ort, Co-founder dan Chief Orthohontist Klar Smile menyebutkan empat dari lima orang di Indonesia mengalami maloklusi. Bahkan, gigi tidak rapi masih sering diabaikan karena masyarakat Indonesia belum terlalu memahami dampak buruk yang bisa muncul dari gigi tidak rapi.
"Riset membuktikan gigi tidak rapi dapat meningkatkan resiko gigi berlubang secara signifikan dikarenakan plak gigi yang lebih mudah menempel dan lebih sulit untuk dibersihkan. Selain itu, gigi yang tidak rapi dapat menyebabkan beban pengunyahan menjadi tidak seimbang, yang berakibat gigi menjadi lebih mudah pecah dan meningkatkan resiko ompong," tutur drg. Adelia.
Bukan cuma itu, bagi kesehatan secara keseluruhan, gigi yang tidak rapi juga membuat proses pengunyahan terganggu, yang kemudian akan berdampak negatif terhadap asupan gizi. Proses pengunyahan yang tidak optimal akan berdampak pada saluran pencernaan terutama lambung dan usus, sehingga organ tersebut bekerja terlalu berat.
"Selain gizi dan saluran pencernaan, riset juga membuktikan bahwa proses pengunyahan dapat menghasilkan sejumlah besar informasi sensorik pada otak, dan menjaga fungsi belajar serta mengingat. Jika disfungsi mastikasi ini dibiarkan, bisa berpotensi mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif seseorang," tambah drg. Stephanie Adelia.

(Krisna Murti, Co-founder & Chief Commercial Officer Klar Smile, Maudy Ayunda, dan drg. Adelia dalam acara konferensi pers 'Klar Aligner' di Hotel Raffles Jakarta, Kamis, 8 September 2022. Foto: Dok. Istimewa)
Selain berpengaruh pada kesehatan, orang dengan gigi tidak rapi sering merasa kurang percaya diri terhadap penampilan mereka sehingga aktivitas normal seperti tertawa di depan umum, bertemu dengan teman-teman dan membangun hubungan personal jadi terbatasi.
Menurut drg. Adelia, rasa nyaman terhadap kondisi fisik memang turut memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Termasuk estetika gigi yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap daya tarik wajah di mana lawan bicara pertama kali akan memperhatikan mata dan senyuman pembicara.
Dalam penelitian pun menyebutkan bahwa dampak dari kondisi kesehatan gigi dan mulut pada kepuasan seseorang dengan penampilan mereka dapat mengakibatkan rasa malu di dalam lingkungan sosial dan penurunan psikososial.
"Wajah termasuk juga gigi merupakan salah satu hal yang pertama diperhatikan dan yang paling diingat pada saat kita berhadapan dan berbicara dengan orang lain. Maloklusi secara signifikan memengaruhi penampilan senyum juga memengaruhi kualitas hidup (karier misalnya) interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan psikologis, serta menimbulkan perasaan rendah diri. Adanya teknologi aligner transparan bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk merapikan gigi," pungkas drg. Adelia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)