FITNESS & HEALTH

Mengenal Dermatitis Atopik (Eksem), Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatan yang Tepat

Yuni Yuli Yanti
Rabu 31 Mei 2023 / 07:00
Jakarta: Berdasarkan penelitian oleh Abuabara et al, tahun 2019 menyebutkan 1 dari 5 anak dan 1 dari 10 orang dewasa di negara-negara berpenghasilan tinggi di dunia menderita dermatitis atopik atau yang lebih umum disebut eksem. 

"Eksem termasuk masalah kulit yang paling banyak dialami orang. Eksem merupakan peradangan kulit yang berulang dan disertai gatal. Pasien yang datang biasanya karena rasa gatal yang menganggu. Misal pada bayi dan anak yang tidak bisa kontrol, dia menggaruk hingga berdarah," tutur Dr. Grace N. S. Wardhana, Sp.KK, FINSDV, FAADV saat ditemui dalam acara 'ERHA Ultimate #LISTENYOURSKIN', Selasa (30/5).
 

Gejala 

Menurut Dr. Grace, eksem bisa diterjadi di berbagai usia dan setiap individu memiliki faktor yang berbeda-beda, seperti; rasa gatal disertai kulit kering dan bersisik, hingga mengalami pengelupasan. Rasa gatal mulai dari ringan hingga berat yang dapat mengganggu tidur. Kadang terjadi penebalan kulit yang gatal akibat garukan berlebih pada aera tersebut. Dan, umumnya muncul pada bagian tubuh yang khas seperti wajah, leher, siku, dan belakang lutut. 
 

Penyebab

Faktor utama penyebab dermatitis atopik adalah genetik (keturunan) dan sistem imun yang terganggu. "Sementara, faktor eksternal yang memicu timbulnya eksem seperti alergi, udara yang terlalu panas dan pengap, terlalu berkeringat, berada di tempat berdebu, memakai bahan pakaian yang panas seperti wool, dan yang tidak menyerap keringat. Selain itu, penggunaan detergen yang terlalu banyak busa, dan lain sebagainya," jelas Dr. Grace. 


(Kadang terjadi penebalan kulit yang gatal akibat garukan berlebih pada aera tersebut. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Pengobatan yang tepat

Meski tidak menular, namun penyakit kulit ini akan dibawa seumur hidup. Maka penting sekali penderita eksem mengetahui tentang edukasi dermatitis atopik dan perawatan yang tepat sejak dini. 

"Intinya dermatitis atopik adalah jangan hanya mengandalkan obat. Tetapi, kita perlu memperbaiki dan merawat skin barriernya, sehingga kulit lebih kuat dan atopiknya tidak mudah kambuh," saran Dr. Grace. 

Untuk merawat skin barrier (pelindung kulit), Dr. Grace menyebutkan beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti: 
  1. Mandi minimal sehari 2 kali, terutama di udara tropis. Karena kita harus melepaskan dan membersihkan segala kotoran yang menempel di kulit. 
  2. Biasakan mandi dengan air biasa. Karena untuk penderita eksim, air hangat dapat memperburuk kondisi sel-sel kulit. 
  3. Hindari sabun yang mengandung fragrance, dan lebih hati-hati dalam memakai produk organik. 
  4. Rawat skin barrier dengan menggunakan moisturizer (pelembap) yang mengandung ceramide. Pastikan kamu memakainya sesering mungkin, baik saat kulit meradang maupun tidak. Dan, jangan lupa gunakan saat kamu berada di daerah yang terlalu dingin atau terlalu panas. 

(Ki-ka: Arjuna Exaudi Sitorus, Irinne Dwiyuliana Pratiwi-Head of Brand & Product ERHA Ultimate, Andien, Dr. Grace NS Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV, dan Nucha Bachri-Founder of Parentalk dalam acara peluncuran Atopy and Skin Disease Center, Selasa (30/5), di 100 Eatery & Bar Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa)
 

Atopy and Skin Disease Center

Melihat tingginya kasus penyakit kulit di Indonesia dan masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penanganan penyakit kulit, ERHA Ultimate meluncurkan sebuah kategori baru, yaitu Atopy and Skin Disease Center dengan kampanye #ListenToYourSkin. 

Arjuna Exaudi Sitorus selaku Product and Brand Manager Atopy and Skin Disease Center menjelaskan Atopy and Skin Disease Center merupakan lini yang fokusnya mengatasi permasalahan dermatitis atopik atau eksem untuk tiga kategori mulai dari bayi, orang dewasa produktif, hingga lanjut usia. Juga, untuk para penyandang penyakit kulit psoriasis dan vitiligo. 

"Melalui campaign #ListenToYourSkin, Atopy and Skin Disease Center ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengenal kondisi kulit dan cara mengatasi permasalahannya secara berkelanjutan, melalui konsultasi dengan dokter spesialis dan rangkaian perawatan dengan produk terbaik," tutup Arjuna. 
(yyy)

MOST SEARCH