BEAUTY

Permasalahan Kulit yang Mungkin Menghantui Moms Setelah Melahirkan

A. Firdaus
Rabu 31 Desember 2025 / 14:10
Jakarta: Jika kamu memperhatikan perubahan pada kulit setelah melahirkan, kamu tidak sendirian. Sekitar 75% Moms mengalami perubahan tekstur, pigmen, atau tingkat hidrasi kulit. 

Dilansir dari Parents, berikut adalah permasalahan-permasalahan kulit yang mungkin muncul setelah melahirkan:
 

1. Hiperpigmentasi


Hiperpigmentasi pascamelahirkan adalah kondisi kulit umum yang memengaruhi banyak Moms baru, ditandai dengan bercak atau bintik gelap pada kulit, terutama di wajah yang dikenal sebagai melasma.

Kondisi ini terutama disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama dan setelah kehamilan, terutama lonjakan estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini dapat memicu produksi berlebihan melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit, menyebabkan pigmentasi tidak merata. 

Kebanyakan Moms sadar bahwa hiperpigmentasi pascamelahirkan secara bertahap memudar seiring waktu, meskipun dapat memakan waktu beberapa bulan hingga setahun.

Sementara itu, penggunaan tabir surya dan berkonsultasi dengan dokter kulit untuk opsi pengobatan dapat membantu mengelola dan meminimalkan penampilan bercak gelap.
 

2. Stretch marks


Stretch marks atau striae adalah kondisi umum yang dialami banyak Moms selama dan setelah kehamilan, mempengaruhi hingga 90% Moms yang hamil. Bekas ini terbentuk ketika kulit meregang dengan cepat akibat perut yang membesar dan kenaikan berat badan.

Peregangan cepat ini menyebabkan serat kolagen dan elastin di kulit robek yang menghasilkan garis-garis merah, ungu, atau coklat yang kemudian dapat memudar menjadi warna yang lebih terang. 

Meskipun stretch marks umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak Moms. Stretch mark mungkin tidak sepenuhnya hilang, malah sering menjadi kurang terlihat seiring waktu, berubah dari warna yang mencolok menjadi warna yang lebih terang.

Berbagai perawatan, seperti krim, terapi laser, dan mikrodermabrasi dapat membantu memperbaiki penampilannya, tetapi hasilnya dapat bervariasi. 

“Stretch marks juga merupakan wilayah mitos karena krim dapat bekerja, tetapi stretch marks tidak pernah benar-benar hilang,” kata dr. Charles M. Carlsen, seorang dokter kandungan-kebidanan yang bersertifikat. 

Untuk mencegah stretch marks, Moms bisa menggunakan lotion pelembap secara teratur selama kehamilan, terutama di area perut, paha, dan payudara. Namun, jika stretch marks sudah muncul, perawatan seperti laser dapat merangsang produksi kolagen untuk membuatnya kurang terlihat.
 

3. Varises


Varises merupakan masalah umum yang dialami banyak wanita selama dan setelah kehamilan, mempengaruhi hingga 40% Moms yang hamil.

Pembuluh darah yang membengkak dan berkelok-kelok ini terjadi akibat peningkatan volume dan tekanan darah di area panggul, serta perubahan hormonal yang menyebabkan dinding pembuluh darah melemas dan melebar. 

Pilihan pengobatan, termasuk kaus kaki kompresi, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus prosedur medis dapat membantu meredakan gejala dan memperbaiki penampilannya.

Misalnya, olahraga ringan seperti berjalan dapat meningkatkan sirkulasi darah. Sementara menghindari berdiri terlalu lama bisa mencegah varises memburuk.
 

4. Perubahan lain pada kulit


Selain hiperpigmentasi, stretch marks, dan varises, beberapa Moms juga mengalami kulit yang lebih kering atau berminyak. Ini bisa disebabkan oleh fluktuasi hormon yang memengaruhi kelenjar minyak.

Kulit wajah mungkin menjadi lebih sensitif, sehingga produk perawatan kulit baru perlu diperkenalkan secara bertahap. Wanita dengan kulit berminyak bisa menggunakan pembersih yang lembut, sedangkan yang kering mungkin memerlukan pelembap ekstra.

Jika ada jerawat atau ruam, itu mungkin terkait dengan perubahan hormon dan biasanya mereda setelah beberapa bulan. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH