FITNESS & HEALTH
Menkes Budi Berharap Peran Jurnalis dalam Mencegah Penyebaran Kanker Serviks
A. Firdaus
Selasa 14 November 2023 / 20:52
Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut peran penting Jurnalis dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait Kanker Serviks. Hal itu diutarakan Menkes Budi saat memberikan sambutan pada Kelas Jurnalis yang diinisiasi PT Merck Sharp & Dohme (MSD) dengan tema ‘Perluas Cakupan, Perkuat Kesadaran: Bersama Capai Generasi Bebas Kanker Serviks.
Seperti diketahui, Kanker Serviks menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi wanita dengan kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sekitar 36.633 kasus baru atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia pada 2021.
Kanker Serviks disebabkan infeksi Human papillomavirus (HPV). Untuk mengatasi masalah Kanker Serviks di Indonesia, pemerintah melakukan strategi eliminasi melalui pencegahan dengan memberikan imunisasi HPV, pada anak perempuan usia kelas 5 dan 6 SD.
Untuk menyukseskan strategi ini dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat termasuk juga di antaranya jurnalis dan media. Kecakapan jurnalis yang berpadu dengan kekuatan media dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat dapat mempercepat laju informasi dan edukasi serta menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan Kanker Serviks.
"Keberhasilan program eliminasi kanker serviks memerlukan dukungan dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk jurnalis dan media," ujar Menkes Budi dalam pernyataannya via video.
Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman jurnalis tentang pencegahan kanker serviks, yang selanjutnya akan membantu menyebarkan kesadaran ini kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan target cakupan imunisasi HPV bagi 2,9 juta anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6, serta target deteksi dini dapat tercapai.
"Apresiasi dan terima kasih kepada MSD Indonesia, yang menyelenggarakan program edukasi ini. Semoga program ini dapat membantu meningkatkan pemahaman jurnalis tentang pencegahan Kanker Serviks, yang kemudian dapat menyebarluaskan kesadaran tersebut pada masyarakat. Mari kita terus berkolaborasi untuk menanggulagi Kanker Serviks," terang Menkes Budi.
Sejalan dengan upaya Kemenkes, komitmen untuk membantu mengeliminasi penyebaran kanker serviks di Indonesia juga ditunjukkan oleh MSD Indonesia, yang berkerjasama dengan Kemenkes melakukan edukasi berkelanjutan. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi HPV agar dapat mendorong masyarakat untuk makin proaktif dalam menjaga kesehatannya, utamanya untuk mencegah kanker serviks.
"MSD juga mendukung tenaga Kesehatan untuk semakin aktif memberikan edukasi mengenai imunisasi HPV. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan akses informasi yang kredibel, serta akses mendapatkan imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan penyebaran kanker serviks," kata Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Seperti diketahui, Kanker Serviks menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi wanita dengan kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sekitar 36.633 kasus baru atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia pada 2021.
Kanker Serviks disebabkan infeksi Human papillomavirus (HPV). Untuk mengatasi masalah Kanker Serviks di Indonesia, pemerintah melakukan strategi eliminasi melalui pencegahan dengan memberikan imunisasi HPV, pada anak perempuan usia kelas 5 dan 6 SD.
Untuk menyukseskan strategi ini dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat termasuk juga di antaranya jurnalis dan media. Kecakapan jurnalis yang berpadu dengan kekuatan media dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat dapat mempercepat laju informasi dan edukasi serta menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan Kanker Serviks.
"Keberhasilan program eliminasi kanker serviks memerlukan dukungan dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk jurnalis dan media," ujar Menkes Budi dalam pernyataannya via video.
Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman jurnalis tentang pencegahan kanker serviks, yang selanjutnya akan membantu menyebarkan kesadaran ini kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan target cakupan imunisasi HPV bagi 2,9 juta anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6, serta target deteksi dini dapat tercapai.
"Apresiasi dan terima kasih kepada MSD Indonesia, yang menyelenggarakan program edukasi ini. Semoga program ini dapat membantu meningkatkan pemahaman jurnalis tentang pencegahan Kanker Serviks, yang kemudian dapat menyebarluaskan kesadaran tersebut pada masyarakat. Mari kita terus berkolaborasi untuk menanggulagi Kanker Serviks," terang Menkes Budi.
Sejalan dengan upaya Kemenkes, komitmen untuk membantu mengeliminasi penyebaran kanker serviks di Indonesia juga ditunjukkan oleh MSD Indonesia, yang berkerjasama dengan Kemenkes melakukan edukasi berkelanjutan. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi HPV agar dapat mendorong masyarakat untuk makin proaktif dalam menjaga kesehatannya, utamanya untuk mencegah kanker serviks.
"MSD juga mendukung tenaga Kesehatan untuk semakin aktif memberikan edukasi mengenai imunisasi HPV. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan akses informasi yang kredibel, serta akses mendapatkan imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan penyebaran kanker serviks," kata Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)