FITNESS & HEALTH

Langkah Penting Meningkatkan Layanan Kesehatan Kanker di Indonesia

Medcom
Kamis 12 September 2024 / 11:00
Jakarta: Rumah Sakit Hermina resmi menjalin kemitraan strategis dengan United Imaging untuk mengembangkan layanan radio nuklir teranostik guna meningkatkan penanganan kanker di Indonesia.

Proses penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Keuangan dan Strategik PT. Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat, dan Dr. Jusong Xia, Ph.D. selaku President of International Business United Imaging Healthcare, di Bali pada 7 September 2024.

Kerja sama ini menjadikan RS Hermina sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang bermitra dengan United Imaging dalam penerapan teknologi teranostik digital. Teknologi ini dirancang untuk deteksi dini dan pengobatan kanker yang lebih akurat.

"Kerja sama ini memungkinkan RS Hermina memberikan layanan penanganan kanker yang lebih optimal dan spesifik," kata Yulisar Khiat.
 
baca juga: RS Hewan Unpad Kini Dibuka untuk Umum, Vaksin hingga Bedah Sterilisasi


Sementara itu, Pembina Medis RS Hermina, dr. Adia Susanti, menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan paripurna bagi pasien kanker melalui adopsi teknologi canggih.

"Dengan teknologi, terapi yang diberikan kepada pasien akan lebih tepat sasaran," ucapnya.

Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Teranostik Molekular Indonesia, dr. Yustia Tuti SpKN, mengapresiasi langkah ini. Dia berharap layanan kedokteran nuklir bisa tersebar lebih merata di seluruh Indonesia.

"Saat ini, layanan kedokteran nuklir masih terkonsentrasi di Jakarta dan beberapa kota besar. Pendistribusian yang merata sangat penting agar akses layanan ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas," jelasnya.

Dengan alat-alat kesehaan yang sudah diinstall di lebih dari 70 negara, United Imaging Healthcare berencana membangun fasilitas manufaktur di Asia Tenggara untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih terjangkau.

"Teknologi kami hadir untuk mengatasi tantangan dalam layanan kanker di Indonesia. Dengan populasi hampir 280 juta orang, kebutuhan akan teknologi diagnostik seperti PET-CT Digital sangat mendesak," kata Dr. Xia.

Saat ini, banyak pasien Indonesia yang harus mencari pengobatan ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hal itu tentu menambah beban biaya bagi pasien. Kemitraan ini juga diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan layanan kesehatan kanker di Indonesia, mempercepat diagnosis, dan memastikan perawatan yang lebih tepat sasaran untuk pasien.

"Kami ingin mengubah situasi ini dengan menghadirkan teknologi medis terbaik di dalam negeri," kata Dr. Xia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)

MOST SEARCH