FITNESS & HEALTH

Puasa Justru Baik untuk Pengidap GERD, Apa Alasannya Ya?

Aulia Putriningtias
Kamis 14 Maret 2024 / 21:05
Jakarta: Gastroesophageal reflux disease (GERD) tak jarang dialami oleh masyarakat. Pun, tidak sedikit yang berpikiran bahwa menjalani puasa ketika punya GERD adalah hal menyulitkan. Padahal, justru baik, lho! Kenapa, ya?

GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan. Prosesnya pun di mana cairan asam lambung “naik” dari lambung ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan bagian dalam saluran pencernaan tersebut.

Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut (regurgitasi asam) dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati (heartburn). Selain itu, penderita GERD juga kerap merasakan mual dan muntah, begah, nyeri dada, bahkan gangguan pernapasan.

Menurut dr. Lianda Siregar, Sp. P. D., Subsp. G. E. H, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi dari RS Pondok Indah Puri Indah, meskipun tak mudah menjalaninya, pada dasarnya semua penderita GERD boleh berpuasa. 


(Dr. Lianda Siregar, Sp. P. D., Subsp. G. E. H, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi dari RS Pondok Indah Puri Indah. Foto: Dok. Istimewa)

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Radhiyatam M, dkk dengan tajuk The Effects of Ramadhan Fasting on Clinical Symptoms in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease tahun 2016. 

Penelitian ini melibatkan 130 penderita GERD yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok penderita GERD yang berpuasa Ramadan dan kelompok GERD yang tidak berpuasa Ramadan.

Seluruh pasien pun dievaluasi menggunakan GERD-Q (kuesioner GERD). Hasil penelitian menunjukkan pada pasien GERD yang menjalani puasa Ramadan, terdapat penurunan gejala klinis dibandingkan dengan pasien GERD yang tidak berpuasa.
 

Apakah berpuasa justru baik untuk pengidap GERD?


Ternyata, berpuasa justru baik untuk pengidap GERD. Ada beberapa alasan terkait membaiknya keluhan GERD ketika menjalani puasa Ramadan, salah satunya adalah karena pola makan menjadi teratur, yaitu hanya pada saat sahur dan berbuka.

Selain itu, asupan camilan-camilan tidak sehat yang biasanya dikonsumsi pada siang hari pun berkurang, sama halnya dengan terhentinya kebiasaan merokok saat berpuasa. 

Pada bulan Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk menjaga emosi dan mengendalikan diri, sehingga dapat mengelola stres lebih baik.

Ini yang membuat berpuasa begitu baik untuk pengidap GERD. Pengelolaan makanan dan stres turut menjadi pembantu untuk tidak membuat GERD kembali kambuh. Dua hal tersebut biasanya adalah faktor yang umum orang kambuh mengalami penyakit ini.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi sebelum pengidap GERD memutuskan untuk berpuasa. Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan dan menginformasikan kapan harus mengonsumsi obat tersebut untuk menghindari serangan GERD.

Jadi, para pengidap GERD tidak perlu terlalu khawatir untuk berpuasa Ramadan, ya. Memang, masih ada risiko GERD kambuh yang akan membuat sensasi tidak nyaman di perut.

Ketika hal itu terjadi, tak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan berpuasa. Sebaiknya, segera atasi GERD dengan mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH