FITNESS & HEALTH
Mengenal Lasik, Solusi untuk Pengguna Kacamata yang Kian Populer Saat Ini
Yuni Yuli Yanti
Selasa 01 Agustus 2023 / 11:00
Jakarta: Dibanding lensa kontak dan kacamata, lasik disebut sebagai solusi yang lebih cepat dan aman untuk mengatasi masalah penglihatan yang buram, tidak jernih, atau berbayang karena kelainan refraksi mata.
Lasik atau Laser Assisted In-Situ Keratomileusis adalah prosedur bedah menggunakan laser untuk memulihkan penglihatan yang terganggu karena kelainan refraksi, seperti mata minus, plus, dan silinder.
Dalam laporan “World Report on Vision” yang disusun Badan Kesehatan Dunia atau WHO, selain lewat penggunaan kacamata atau lensa kontak, kelainan refraksi juga dapat dikoreksi dengan bedah laser. Tindakan medis ini dinyatakan sebagai prosedur yang efektif dan menjadi pilihan yang kian populer akhir-akhir ini.
Menurut rilis KMN EyeCare yang ditinjau oleh Dr. Maria Magdalaena Purba, SpM, lasik dapat memulihkan penglihatan dengan cara memperbaiki kondisi kornea sehingga cahaya yang masuk ke mata bisa difokuskan untuk menghasilkan penglihatan yang jernih.
Lasik tercatat dipraktikkan pertama kali pada 1948 untuk mengoreksi kelainan refraksi. Dulu namanya belum disebut lasik karena tak ada penggunaan laser dalam tindakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, teknik lasik dengan teknologi laser mulai diterapkan pada 1970-an setelah ada temuan excimer laser. Kini penyedia layanan lasik unggulan juga memakai femtosecond laser dalam prosedur untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan aman. Salah satunya adalah rumah sakit mata KMN EyeCare.

(Lasik tercatat dipraktikkan pertama kali pada 1948 untuk mengoreksi kelainan refraksi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Penglihatan pasien dikoreksi dengan memakai teknologi sinar laser tanpa rasa sakit dan berlangsung sangat singkat, hanya 10-15 menit. Begitu prosedur selesai, pasien langsung bisa terbebas dari ketergantungan pada lensa kontak atau kacamatanya untuk melihat.
Meski tingkat keberhasilan mencapai 100 persen, pasien tetap perlu menjalani serangkaian pemeriksaan guna memastikan prosedur ini akan efektif bagi pemulihan penglihatannya. Sebab, kondisi mata setiap individu berbeda-beda.
Syarat seseorang bisa menjalani Lasik antara lain memiliki mata yang tidak kering, ukuran kelainan refraksi stabil selama setidaknya satu tahun, tidak menderita penyakit mata lainnya, ketebalan kornea cukup, ukuran pupil normal, usia minimal 18 tahun, dan tubuh dalam kondisi sehat.
Untuk mengetahui apakah seseorang bisa menjalani lasik, dokter dan staf medis akan melakukan pemeriksaan tersebut secara detail dan saksama. Pasien juga akan diberi penjelasan mengenai kondisi matanya dengan bahasa yang mudah dimengerti berdasarkan hasil pemeriksaan itu.
Pemeriksaan pendahuluan ini sangat penting bagi pasien untuk mencapai hasil lasik yang optimal dan meminimalkan risiko. Sebelum datang untuk mendapatkan kembali mata yang jernih dan cemerlang, pasien disarankan berkonsultasi dulu dengan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Lasik atau Laser Assisted In-Situ Keratomileusis adalah prosedur bedah menggunakan laser untuk memulihkan penglihatan yang terganggu karena kelainan refraksi, seperti mata minus, plus, dan silinder.
Dalam laporan “World Report on Vision” yang disusun Badan Kesehatan Dunia atau WHO, selain lewat penggunaan kacamata atau lensa kontak, kelainan refraksi juga dapat dikoreksi dengan bedah laser. Tindakan medis ini dinyatakan sebagai prosedur yang efektif dan menjadi pilihan yang kian populer akhir-akhir ini.
Menurut rilis KMN EyeCare yang ditinjau oleh Dr. Maria Magdalaena Purba, SpM, lasik dapat memulihkan penglihatan dengan cara memperbaiki kondisi kornea sehingga cahaya yang masuk ke mata bisa difokuskan untuk menghasilkan penglihatan yang jernih.
Lasik tercatat dipraktikkan pertama kali pada 1948 untuk mengoreksi kelainan refraksi. Dulu namanya belum disebut lasik karena tak ada penggunaan laser dalam tindakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, teknik lasik dengan teknologi laser mulai diterapkan pada 1970-an setelah ada temuan excimer laser. Kini penyedia layanan lasik unggulan juga memakai femtosecond laser dalam prosedur untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan aman. Salah satunya adalah rumah sakit mata KMN EyeCare.

(Lasik tercatat dipraktikkan pertama kali pada 1948 untuk mengoreksi kelainan refraksi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Prosedur lasik
Meskipun, lasik termasuk tindakan operasi, tapi dokter di KMN EyeCare tidak memakai pisau bedah atau pun peralatan lain yang lazim dijumpai di ruang operasi rumah sakit biasa. Pasien pun tak perlu berpuasa karena prosedur dilakukan hanya dengan bius tetes (anestesi topikal). Prosedur lasik melibatkan penggunaan mesin modern berteknologi terkini dengan suasana yang kasual dan nyaman.Penglihatan pasien dikoreksi dengan memakai teknologi sinar laser tanpa rasa sakit dan berlangsung sangat singkat, hanya 10-15 menit. Begitu prosedur selesai, pasien langsung bisa terbebas dari ketergantungan pada lensa kontak atau kacamatanya untuk melihat.
Meski tingkat keberhasilan mencapai 100 persen, pasien tetap perlu menjalani serangkaian pemeriksaan guna memastikan prosedur ini akan efektif bagi pemulihan penglihatannya. Sebab, kondisi mata setiap individu berbeda-beda.
Syarat seseorang bisa menjalani Lasik antara lain memiliki mata yang tidak kering, ukuran kelainan refraksi stabil selama setidaknya satu tahun, tidak menderita penyakit mata lainnya, ketebalan kornea cukup, ukuran pupil normal, usia minimal 18 tahun, dan tubuh dalam kondisi sehat.
Untuk mengetahui apakah seseorang bisa menjalani lasik, dokter dan staf medis akan melakukan pemeriksaan tersebut secara detail dan saksama. Pasien juga akan diberi penjelasan mengenai kondisi matanya dengan bahasa yang mudah dimengerti berdasarkan hasil pemeriksaan itu.
Pemeriksaan pendahuluan ini sangat penting bagi pasien untuk mencapai hasil lasik yang optimal dan meminimalkan risiko. Sebelum datang untuk mendapatkan kembali mata yang jernih dan cemerlang, pasien disarankan berkonsultasi dulu dengan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)