FITNESS & HEALTH
Diet Atkins: Kenali Cara, Manfaat, dan Risikonya Jika Diterapkan
Medcom
Jumat 24 Februari 2023 / 12:23
Jakarta: Diet Atkins merupakan pola makan yang tinggi asupan lemak dan protein, tetapi rendah karbohidrat. Pola makan ini diprakarsai oleh seorang dokter bernama Robert C. Atkins pada 1972.
Meskipun diet Atkins ini menerapkan pola makan tinggi pada asupan lemak yang memang menjadi pantangan bagi para pejuang diet, tetapi lemak yang dimaksud oleh diet Atkins adalah lemak tak jenuh.
Dikutip dari Hello Sehat, penelitian ini sudah dilakukan lebih dari 20 kali selama 12 tahun terakhir dan hasilnya diet Atkins baik menurunkan berat badan. Sebab, lemak yang digunakan untuk diet ini memang bermanfaat untuk kesehatan jantung, mengontrol gula darah, serta mengurangi berat badan.
Untuk memperoleh energi, tubuh membakar lemak dan karbohidrat. Diet Atkins menganggap jika mengurangi karbohidrat akan membuat proses pembakaran lemak lebih efektif. Sebab, tubuh kemudian akan mengutamakan pembakaran lemak sebagai sumber energi. Hal inilah yang dapat mendorong penurunan berat badan.
Selain menurunkan berat badan, diet Atkins juga diduga dapat memperbaiki kadar kolesterol dan gula darah. Sebuah studi menunjukkan, diet Atkins dapat memperbaiki kadar trigliserida dalam darah meski tidak diketahui berapa lama efek ini akan bertahan.
Setidaknya, ada 4 fase yang dilakukan pada diet Atkins. Pada masing-masing fase, batasan asupan karbohidrat akan semakin longgar. Fasenya pun antara lain:
Fase induksi adalah periode ketika tubuh mengganti sumber energinya dari karbohidrat menjadi lemak. Proses ini disebut dengan kondisi ketosis. Selama fase ini, kamu tidak boleh mengonsumsi karbohidrat lebih dari 20 gram dalam 2 minggu. Untuk pilihan yang lebih baik, jadikan sayuran sebagai sumber karbohidrat.
Kamu juga harus memperbanyak makanan yang mengandung lemak sehat, protein tinggi, dan sayuran hijau yang rendah karbohidrat untuk mempercepat penurunan berat badan.
Makanan yang bisa kamu konsumsi pada fase kedua diet Atkins tidak jauh berbeda dengan fase sebelumnya. Namun, kamu bisa menambahkan kacang-kacangan, sayuran rendah karbohidrat, dan sedikit buah-buahan pada makanan secara perlahan. Kamu bisa mengonsumsi makanan tersebut kurang lebih 15 – 20 gram per sajian dan harus menghindari makanan yang mengandung banyak gula.
Ketika sudah hampir mencapai berat yang diinginkan, tambahkan sedikit karbohidrat ke dalam makananmu kurang lebih 10 gram setiap minggunya sampai berat badan turun perlahan.
Ketentuan tersebut masuk pada fase fine tuning. Kamu juga bisa memperoleh sumber karbohidrat dari beberapa makanan seperti nasi merah, nasi hitam, oatmeal, atau quinoa.
Pada fase ini, kamu dapat mengonsumsi berbagai karbohidrat sehat karena tubuh sudah mentoleransinya tanpa menaikkan berat badan. Beberapa orang, khususnya vegetarian, memilih untuk melewati fase induksi dari diet Atkins dan memulainya dengan mengonsumsi banyak sayur dan buah. Kamu yang vegetarian bisa mengikuti cara ini dan tetap bisa mendapat hasil memuaskan.
Meskipun diyakini sebagai diet yang bisa menurunkan berat badan dengan baik, tetapi ada risiko yang bisa saja diterima oleh para yang menjalankan diet ini, antara lain:
Tidak sepele, ternyata turunnya asupan karbohidrat bisa berdampak pada kamu dan menyebabkan pusing, lelah, sakit kepala, cemas, mual, diare, dan juga sulit untuk buang air besar.
Ketosis adalah cara tubuh mencerna simpanan lemak dan menghasilkan keton sebagai zat sisa. Beberapa gejala yang dikeluhkan karena zat keton yang menumpuk di dalam tubuh adalah mual, sakit kepala, bau mulut, serta perubahan psikologis.
Ketosis yang terjadi dalam jangka panjang dapat memicu kondisi yang lebih serius, yaitu ketoasidosis. Kondisi ini terjadi ketika keton menumpuk di dalam darah dan menjadi beracun.
Ketoasidosis dapat menyebabkan koma hingga kematian. Risiko terjadinya ketoasidosis akan semakin meningkat pada orang yang memiliki diabetes dan menjalani diet yang berlebihan.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Meskipun diet Atkins ini menerapkan pola makan tinggi pada asupan lemak yang memang menjadi pantangan bagi para pejuang diet, tetapi lemak yang dimaksud oleh diet Atkins adalah lemak tak jenuh.
Dikutip dari Hello Sehat, penelitian ini sudah dilakukan lebih dari 20 kali selama 12 tahun terakhir dan hasilnya diet Atkins baik menurunkan berat badan. Sebab, lemak yang digunakan untuk diet ini memang bermanfaat untuk kesehatan jantung, mengontrol gula darah, serta mengurangi berat badan.
Untuk memperoleh energi, tubuh membakar lemak dan karbohidrat. Diet Atkins menganggap jika mengurangi karbohidrat akan membuat proses pembakaran lemak lebih efektif. Sebab, tubuh kemudian akan mengutamakan pembakaran lemak sebagai sumber energi. Hal inilah yang dapat mendorong penurunan berat badan.
Selain menurunkan berat badan, diet Atkins juga diduga dapat memperbaiki kadar kolesterol dan gula darah. Sebuah studi menunjukkan, diet Atkins dapat memperbaiki kadar trigliserida dalam darah meski tidak diketahui berapa lama efek ini akan bertahan.
Setidaknya, ada 4 fase yang dilakukan pada diet Atkins. Pada masing-masing fase, batasan asupan karbohidrat akan semakin longgar. Fasenya pun antara lain:
1. Fase Induksi (fase satu)
Fase induksi adalah periode ketika tubuh mengganti sumber energinya dari karbohidrat menjadi lemak. Proses ini disebut dengan kondisi ketosis. Selama fase ini, kamu tidak boleh mengonsumsi karbohidrat lebih dari 20 gram dalam 2 minggu. Untuk pilihan yang lebih baik, jadikan sayuran sebagai sumber karbohidrat.
Kamu juga harus memperbanyak makanan yang mengandung lemak sehat, protein tinggi, dan sayuran hijau yang rendah karbohidrat untuk mempercepat penurunan berat badan.
2. Fase Balancing (fase dua)
Makanan yang bisa kamu konsumsi pada fase kedua diet Atkins tidak jauh berbeda dengan fase sebelumnya. Namun, kamu bisa menambahkan kacang-kacangan, sayuran rendah karbohidrat, dan sedikit buah-buahan pada makanan secara perlahan. Kamu bisa mengonsumsi makanan tersebut kurang lebih 15 – 20 gram per sajian dan harus menghindari makanan yang mengandung banyak gula.
3. Fase Fine Tuning (fase tiga)
Ketika sudah hampir mencapai berat yang diinginkan, tambahkan sedikit karbohidrat ke dalam makananmu kurang lebih 10 gram setiap minggunya sampai berat badan turun perlahan.
Ketentuan tersebut masuk pada fase fine tuning. Kamu juga bisa memperoleh sumber karbohidrat dari beberapa makanan seperti nasi merah, nasi hitam, oatmeal, atau quinoa.
4. Fase maintenance (fase empat)
Pada fase ini, kamu dapat mengonsumsi berbagai karbohidrat sehat karena tubuh sudah mentoleransinya tanpa menaikkan berat badan. Beberapa orang, khususnya vegetarian, memilih untuk melewati fase induksi dari diet Atkins dan memulainya dengan mengonsumsi banyak sayur dan buah. Kamu yang vegetarian bisa mengikuti cara ini dan tetap bisa mendapat hasil memuaskan.
Meskipun diyakini sebagai diet yang bisa menurunkan berat badan dengan baik, tetapi ada risiko yang bisa saja diterima oleh para yang menjalankan diet ini, antara lain:
Penurunan asupan karbohidrat
Tidak sepele, ternyata turunnya asupan karbohidrat bisa berdampak pada kamu dan menyebabkan pusing, lelah, sakit kepala, cemas, mual, diare, dan juga sulit untuk buang air besar.
Ketosis
Ketosis adalah cara tubuh mencerna simpanan lemak dan menghasilkan keton sebagai zat sisa. Beberapa gejala yang dikeluhkan karena zat keton yang menumpuk di dalam tubuh adalah mual, sakit kepala, bau mulut, serta perubahan psikologis.
Ketoasidosis
Ketosis yang terjadi dalam jangka panjang dapat memicu kondisi yang lebih serius, yaitu ketoasidosis. Kondisi ini terjadi ketika keton menumpuk di dalam darah dan menjadi beracun.
Ketoasidosis dapat menyebabkan koma hingga kematian. Risiko terjadinya ketoasidosis akan semakin meningkat pada orang yang memiliki diabetes dan menjalani diet yang berlebihan.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)