FITNESS & HEALTH

Sebanyak 20 Juta Warga Ikuti CKG, dan Ini 4 Temuan Awal

Yatin Suleha
Minggu 24 Agustus 2025 / 19:03
Jakarta: Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satu Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto yang digagas Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), hingga 22 Agustus 2025, sudah melampaui 20 juta orang. Ini jumlah peserta yang sudah mendapatkan layanan kesehatan kumulatif (CKG umum dan CKG sekolah).

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis. 

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Yuk! Biayanya 0 Rupiah

“Partisipasi masyarakat menunjukkan kesadaran semakin besar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, baik untuk pencegahan maupun deteksi dini,” ujar Aji di Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.

CKG telah dilakukan di 38 provinsi, 510 kabupaten/kota, dan 10.132 Puskesmas. Layanan diberikan di fasilitas kesehatan, sekolah, dan komunitas. 

Pada kategori umum/reguler, tercatat 19.402.547 orang telah dilayani; sedangkan CKG Sekolah melayani 682.602 peserta didik, yang terdiri atas kelompok SD 496.020 murid, SMP 124.022 murid, SMA 70.950 murid dan lainnya 1.610 murid. 


(“Dengan CKG, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, sehingga langkah pencegahan dan intervensi lebih cepat dilakukan,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Secara rata-rata, saat ini CKG telah diikuti sekitar 340.000 orang per harinya.

Selain cakupan luas, temuan awal CKG juga memberikan gambaran penting mengenai masalah kesehatan masyarakat di berbagai kelompok usia:

1. Bayi baru lahir: kelainan saluran empedu (19,3%), berat lahir rendah (6,1%), dan penyakit jantung bawaan kritis (5,9%).

2. Balita dan anak pra sekolah: gigi-karies (31%), anemia pada anak usia 2 tahun (9,2%), dan stunting (5,6%).

3. Dewasa: aktivitas fisik kurang (95,9%), gigi-karies (43,3%), dan obesitas sentral (34,9%).

4. Lansia: aktivitas fisik kurang (96,6%), gigi-karies (60,8%), dan hipertensi (40,9%).

Menurut Aji, temuan tersebut menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci untuk mencegah masalah kesehatan menjadi lebih berat dan membebani masyarakat maupun negara. 

“Dengan CKG, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, sehingga langkah pencegahan dan intervensi lebih cepat dilakukan,” jelasnya.

Baca juga: Cara Cek Kesehatan Gratis

Menutup keterangannya, Aji mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan program CKG di fasilitas layanan kesehatan terdekat dan sekolah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH