FEATURE

Kisah Aldiano Dafa Raharjo yang Menjadi Yatim Piatu karena Covid-19

Yatin Suleha
Minggu 26 September 2021 / 12:00
Jakarta: Pandemi 'menghantam' segala aspek dalam kehidupan kita. Bukan hanya sisi kesehatan, ekonomi, pariwisata, namun juga berdampak pada anak yang menjadi yatim dan piatu.

Dalam data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Sosial yang dilansir dari laman resminya, ditemukan anak-anak yang menjadi yatim akibat covid-19 adalah 8.396 anak.

Data tersebut dipaparkan pada 25 Agustus lalu dalam Rapat Koordinasi Tingkat Eselon 1 yang membahas Sistem Pendataan Anak Yatim/Piatu Akibat Covid-19.

Salah satu dari ribuan anak yang terdampak itu adalah Vino. Aldiano Dafa Raharjo (Vino) dari Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang merupakan anak tunggal pasangan Lina Safitri, 31, dan Kino Raharjo, 31, kini hidup sendiri. 

Lina, sang ibu yang sedang hamil lima bulan, meninggal karena terinfeksi virus covid-19 pada Senin, 19 Juli 2021. Dan sang ayah meninggal persis sehari setelahnya. Vino pun menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Adalah Mistari, tetangga Vino yang bisa dihubungi BenihBaik. Melalui Mistari, ia menceritakan kisah Vino.


vino
(Vino, anak ceria yang mendapatkan limpahan kasih sayang orang tuanya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 
 

Vino anak yang mendapatkan limpahan kasih sayang


Vino adalah anak yang ceria dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kesibukan orang tuanya sebagai pedagang pentol keliling tidak menjadikan hubungan orang tua dan anak renggang. 

Vino seperti diceritakan oleh Mistari, pada saat sebelum pandemi, sering diantar ayah dan ibunya mengaji dan berangkat sekolah di SDN 003 Linggang. 

Keseharian Vino sama seperti anak-anak pada umumnya, bermain seusai sekolah dan sering pergi mengunjungi teman. 

Tapi pandemi membuat banyak perbedaan baginya. Kehilangan orang tua sekaligus, dan bisa jadi dia kehilangan harapan untuk masa depan. 

Memang, Vino saat ini juga sangat dengan dengan sang paman, Margono. Sejak kepergian orang tuanya, Vino dijaga olehnya. Apalagi ia sempat menjalani isolasi mandiri dengan kontrol dari pihak Puskesmas.


vino
(Vino juga sempat menjalani isolasi mandiri akibat kedua orang tuanya yang positif covid-19. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 
 

Menjalani isolasi mandiri


Ya Vino menjalani isolasi mandiri, sendirian di rumah seluas 40 meter persegi yang dulu ditempati dirinya dan orang tua. Rumah yang meninggalkan kenangan kebersamaan dan keindahan. 

Dari teras, tetangga, rekan seprofesi ayahnya, dan sang paman menjaga dan merawat Vino agar cepat sembuh, sekaligus menghiburnya. 

Banyak bantuan sembako berdatangan untuknya, namun apa daya, Vino hanyalah anak-anak 10 tahun yang belum bisa memasak. Menurut Mistari, Vino di masa kini juga membutuhkan vitamin, baju, dan makanan yang siap untuk disantap. Jangan biarkan Vino lapar dan kurang gizi sepeninggalan orang tuanya.

Vino adalah salah satu anak-anak dari sekian banyak yang terdampak pandemi. Dia tetap harus bersekolah, dia juga harus bahagia, tetap punya harapan, dan masa depan. 

Dengan cerita ini, BenihBaik melalui kampanye Anak-anak Juga Butuh Bantuan di Tengah Badai Covid-19 (https://m.benihbaik.com/campaign/anak-anak-terdampak-covid-butuh-bantuan), hendak mengalokasikan dana bantuan untuk Vino dan anak-anak lain di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH