FEATURE

Tinggalkan Marketplace, Fesyen Lokal Ini Kembangkan Situs Pribadi

Rendy Renuki H
Rabu 14 April 2021 / 15:38
Jakarta: Jual-beli daring, terutama di marketplace semakin menjamur belakangan ini. Bisnis fesyen pun menjadi salah satu lini yang bergeliat.

Pengusaha fesyen yang melapak di marketplace kerap dimanjakan berbagai fasilitas, mulai gratis ongkos kirim hingga promo cashback. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Dimas Mairyan, pemilik toko fesyen daring heymale.id yang konsisten berjualan melalui situs pribadi.

Pria 27 tahun ini mengakui awalnya sempat menggunakan jasa marketplace. Tapi perputaran uang yang terlalu lama ditambah berbagai masalah antara pembeli dan penjual yang kerap tak tuntas membuatnya beralih.

Berbekal 645.000 pengikut di Instagram, keputusannya itu pun menjadi role model fesyen lokal yang berani bersaing dengan marketplace. Meski terkesan lebih sulit dan cenderung tidak praktis, namun nyatanya penjualan brand fesyen miliknya masih baik.

"Produk kami hampir selalu habis dalam hitungan jam ketika diluncurkan. Tapi pemasukan yang kami terima tidak bisa langsung dicairkan karena harus melalui beberapa tahapan di marketplace. Daripada kami stuck, lebih baik kami jual di situs kami sendiri." Ujar dimas, Rabu 14 April 2021.

Tentu bukan perkara mudah mengalihkan kebiasaan masyarakat berbelanja via marketplace ke situs pribadi, apalagi jika tidak memiliki basis pembeli loyal. Namun heymale.id dengan jumlah pengikut 645 ribu di sosial media Instagram membuktikannya dengan penjualan konsisten.

"Enggak gampang memindahkan mereka yang terbiasa belanja di marketplace ke situs kami. Sampai sekarang masih banyak yang tanya akun resmi kami di marketplace. Tapi kami terus berusaha membuat mereka nyaman dalam proses order," jelas Dimas.

Penerapan metode penjualan ini juga dilakukan brand fesyen heylocal.id. Ini merupakan salah satu lini bisnis Dimas, yang dikelola secara penuh sang istri Nadya Rosmalina.

Memproduksi berbagai jenis barang khusus wanita muslim, penjualan brand ini bersaing ketat dengan heymale.id. Berbagai ulasan positif wara-wiri di sosial media terkait brand dengan pengikut lebih dari 1,6 Juta di Instagram.

"Kami sadar brand kami sedikit berbeda. Kalau yang lain cukup klik lalu bayar, di kami pembeli juga harus berusaha ekstra ketika open order. Enggak sedikit yang sudah menunggu tapi enggak kebagian." Ungkap Nadya.
 
Bukan bermaksud eksklusif, nadya menjelaskan setiap produk yang dilempar ke pasaran diproduksi cukup banyak, sekitar puluhan ribu barang per bulannya. Namun permintaan yang terus meningkat membuat tidak sedikit calon pembeli yang gagal mendapatkan barang yang dikehendaki.

"Kami enggak pernah menjual barang dalam kuantiti terbatas. Tapi memang masih banyak yang enggak kebagian. Yang jelas kami selalu menjaga kualitas agar pembeli puas dan kembali berbelanja di toko kami." pungkas Nadya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ACF)

MOST SEARCH