Contohnya, populasi yang besar, kelas menengah terus berkembang, kemakmuran ekonomi, hingga daya beli konsumen dan permintaan mode semakin meningkat. Terutama di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang tingkat urbanisasinya terus meningkat, permintaan akan merek dan desain mode semakin besar, menciptakan peluang besar bagi pasar mode internasional.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan ekonomi terbesar di ASEAN. Ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata di atas lima persen dalam jangka panjang, dan pada 2023, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbesar dalam sejarah. Investasi tumbuh sebesar 16 persen, mencapai rekor tertinggi sebesar USD87 miliar, menjadikannya salah satu pasar paling penting dan dinamis di Asia Tenggara.
Sebagai anggota penting ASEAN, Indonesia selalu mengandalkan permintaan pasar domestiknya yang luas untuk menarik banyak investasi dan perusahaan asing. Sebagai jembatan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania, Indonesia terus menjaga hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.
Asia Fashion Show 2024
Hal ini juga terjalin dalam Asia Fashion Show (AFS), ajang mode global yang diakui atas profesionalismenya di tingkat internasional. Diselenggarakan oleh Guangdong Qiya Exhibition Co., Ltd., AFS memiliki peran penting dalam mendorong kolaborasi dan pertukaran internasional di industri mode Asia. Sebagai acara mode B2B terbesar di Asia Tenggara, AFS menjadi titik pertemuan bagi tren mode global dan inovasi terkini.
Pameran B2B premium ini menarik perhatian para profesional dari berbagai bidang utama dalam industri mode, seperti tas, alas kaki, pakaian, hiasan kulit, serta kecantikan dan perawatan pribadi. AFS juga menjadi jembatan bagi pembeli internasional untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemasok global, membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.
AFS yang digelar 22-24 Agustus 2024 di Jakarta International Expo Center (JIE EXPO), Indonesia, menjadi tonggak sejarah dalam industri mode yang menyalakan inspirasi, mendorong komunikasi, dan mencapai kesuksesan bersama.
AFS bertujuan untuk mendorong pertukaran global dan diproyeksikan menjadi pameran perhiasan manusia terbesar dan paling profesional di Asia, yang akan menjadi platform bagi merek mode domestik dan internasional untuk terhubung dan menampilkan penawaran mereka.
Baca juga: Indonesia Global Halal Fashion Dukung Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Dunia |
Industri fesyen buka lapangan kerja
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, mengatakan, pameran ini menjadi bukti nyata kerja sama dinamis antara dua negara, terutama dalam konteks upaya pemerintah Indonesia yang gencar meningkatkan ekspor. Kolaborasi dalam pertukaran produk dan gaya hidup dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, menjadi sangat penting.
"Pameran ini dapat menjadi ajang networking bagi para pengunjung, yang pada akhirnya bisa menjadi sumber inspirasi baru dan membuka wawasan dalam dunia fashion. Saat ini, di Indonesia terdapat ratusan ribu industri yang terdiri dari sektor tekstil, pakaian jadi, barang dari kulit, dan alas kaki, yang menunjukkan peningkatan sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor fesyen ini memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia," ujar Roy Nicholas Mandey, dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Agustus 2024.
Roy melanjutkan, dalam era globalisasi, penting untuk mengikuti dua faktor utama, pertama adalah tren terkini dan perilaku konsumen. Kedua adalah teknologi, seperti Internet of Things (IoT) yang terus berkembang juga harus diikuti. Jika tidak, industri berisiko punah.
"Adaptasi terhadap teknologi ini diharapkan dapat ditemukan dalam acara seperti ini. Aprindo mendukung langkah-langkah konkret untuk mewujudkan hal tersebut," kata dia.
Aprindo juga berharap produk-produk Indonesia dapat dipromosikan di pasar Tiongkok melalui pameran di kota-kota seperti Shanghai dan Guangzhou.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunikan, seperti batik, perlu diperkenalkan lebih luas di Tiongkok. Harapannya, pameran ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, memberikan manfaat nyata bagi para peserta.
"Ini juga bisa menjadi nilai tambah serta contoh dalam penyelenggaraan event di Tiongkok di masa mendatang, dengan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat," tambah Roy.
Integrasi produk fesyen antara Tiongkok dan Indonesia
CEO Guangdong Qiya Exhibition, Yi Qiang, berharap integrasi produk fesyen antara Tiongkok dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat industri fesyen di kedua negara tetapi juga meningkatkan hubungan pertukaran budaya secara keseluruhan.
Menurut dia, kolaborasi ini dapat mempererat hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia, melampaui batasan industri fesyen.
"Tujuan utama kami adalah mendorong pertukaran budaya antara kedua negara. Melalui pameran ini, interaksi produk fashion antara Tiongkok dan Indonesia diharapkan dapat berkembang pesat, mendorong kebangkitan sektor fashion," ungkap Yi Qiang.
Ia menambahkan, industri fesyen di Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh pesat dalam 10 tahun ke depan. Ketika memutuskan untuk mengadakan pameran ini di Indonesia, mereka melihat perkembangan industri fesyen di negara ini sebagai peluang yang menjanjikan.
Perkembangan pesat ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan bagi industri fesyen di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News