Kisah Santri Gontor yang Tidak Pulang Kampung saat Ramadan

Jakarta: Rasa rindu kepada kedua orang tua tak bisa ditutupi. Apalagi saat suara Azan Magrib berkumandang saat Ramadan. Muhammad Fajar santri kelas 5C atau yang setara kelas 2 SLTA asal Tasikmalaya, Jawa Barat menceritakan sepenggal kisah hangatnya berbuka puasa bersama keluarga. 

Namun, dia tak berkecil hati kendati tak dapat pulang ke kampung halamannya. Sebab, ada amanah yang diberikan kepadanya dari Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

“Saya tidak ketemu orang tua kami kangen sekali, karena kami disini bermukim menjaga pesantren dan menjadi pengurus Kantin saat Ramadan di sini. Saya juga mendoakan semoga Ibu dan Bapak dirumah sehat selalu," jelas Fajar. 

Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo menerapkan kepada siswa-siswi kelas 5 atau yang setara kelas 2 SLTA untuk bermukim saat liburan bulan Ramadan.

Sementara Bintang Dwi Jaka Permana santri kelas 5C mengatakan, dirinya saat mukim di Pondok Gontor diberi amanah oleh Pondok untuk menjadi panitia. 

"Alhamdulillah saya di Pondok sekarang menjadi panitia Takjil, yang setiap harinya saya membagikan takjil kepada santri- santri yang bermukim disini," ungkap Bintang santri asal Gresik, Jawa Timur. 

Sementara Ahmad Ja'fas santri asal Malang Jawa Timur mengatakan, bahwa dengan adanya kegiatan mukim di Pondok saat Bulan Ramadan saat ini dapat membantu Pondok. 

"Alhamdulillah kami di sini banyak sekali kegiatan, akan tetapi kami suka kangen dengan orang tua dan suasana di Kampung Halaman. Yang biasanya kami saat Bulan Ramadan bisa liburan di Rumah tetapi tahun ini tidak. Insyaallah kita akan pulang ke Kampung Halaman nanti dengan status kami menjadi Alumni," ungkap Ahmad Ja'fas santri kelas 5H.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

(YDH)

• Gontor