FAMILY

Stimulasi jadi Cara Penting untuk Mencegah Anak Mengalami Speech Delay

A. Firdaus
Rabu 16 Oktober 2024 / 13:10
Jakarta: Speech delay atau keterlambatan bicara adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara. Anak yang mengidap speech delay mengalami keterlambatan dalam berbicara jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Menurut Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K), ada dua faktor yang menyebabkan anak mengalami speech delay, di antaranya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Sementara itu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak untuk mencegah terjadinya speech delay.

Baca juga: Dua Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Speech Delay pada Anak

"Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau care giver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. Piprim Basarah yanuarso, Sp.A(K) dalam webinar Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak.

Dr. Piprim mengatakan, orang tua dapat menerapkan pola asah, asih, dan asuh agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. Termasuk memiliki kemampuan dalam berbicara sesuai usia.

"Asah kemampuan bicara anak dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara," ungkap Dr. Piprim.

Kemudian, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang kepada anak dengan sepenuh hati serta pola asuh yang optimal melalui pemberian nutrisi atau sandang pangan yang baik.

Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan akses terhadap gawai supaya anak-anak memiliki ikatan atau hubungan emosional yang baik dengan orang tuanya.

"Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya pada anak-anak," pungkas dr. Piprim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH