FAMILY
Kenali Diastasis Recti, Kondisi Ketika Perut Ibu Hamil tak Kempes setelah Melahirkan
Aulia Putriningtias
Selasa 05 September 2023 / 13:08
Jakarta: Diastasis recti adalah salah satu masalah yang kerap dikeluhkan ibu setelah melahirkan atau di masa nifas. Sayangnya, tak banyak ibu yang menyadari perihal kondisi ini.
Ketika selesai melahirkan, perut ibu hamil akan kempes kembali. Namun, ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak mengalami hal itu. Perutnya akan terus buncit layaknya tengah hamil.
Dilansir dari HelloSehat, diastasis recti atau diastasis rekti adalah pemisahan abnormal pada otot-otot di bagian depan perut alias otot rektus abdominus sisi kanan dan kiri. Melansir dari UT Southwestern Medical Center, kondisi diastasis rekti ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Seiring berjalannya waktu, tekanan rahim bisa semakin kuat sehingga menyebabkan otot-otot sisi kanan dan sisi kiri perut melebar dan menghasilkan jarak. Permasalahan ini bisa terjadi saat trimester kedua, ketiga, atau setelah melahirkan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, permasalahan ini menyerang setidaknya 60 persen ibu hamil di seluruh dunia. Biasanya akan terjadi penyembuhan sendirinya ketika masuk minggu ke-8 setelah melahirkan. Namun, 40 persen dari mereka mengidap masalah ini sampai enam bulan lamanya.
Tentu ada penyebab dari hadirnya diastasis recti. Berbagai penyebab diastasis recti atau diastasis rekti adalah sebagai berikut:
- Peregangan otot-otot rektus abdominus (perut) yang berlebihan dan terlalu kuat.
- Koordinasi otot perut bagian dalam, depan, dan samping yang buruk atau kurang berjalan dengan baik sehingga saling tarik-menarik.
- Peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan saat hamil.
- Mekanisme tubuh kurang optimal dalam mengembalikan perut ke ukuran semula setelah melahirkan karena penambahan berat badan saat hamil.
- Proses pengencangan otot-otot perut sulit kembali normal.
Selain penyebab diastasis recti yang tampak membesar juga bisa terjadi karena adanya perubahan hormon. Perubahan hormon membuat otot perut menipis dan meregang selama kehamilan.
Tekanan dari tubuh bayi yang sedang tumbuh saat masa kehamilan juga turut andil sebagai penyebab diastasis recti atau diastasis rekti. Tekanan dari tubuh bayi terjadi bersamaan dengan tumbuhnya rahim yang dibantu oleh adanya hormon kehamilan.
Hormon kehamilan bekerja dengan melembutkan jaringan-jaringan penghubung (linea alba) yang terdapat di sekitar otot perut. Pemisahan yang membuat perut tampak membesar ini terjadi saat pertumbuhan rahim yang sedang mengandung bayi selama kehamilan menyebabkan dua otot perut terpisah.
Gejala umumnya akan muncul ketika kita mengalami suatu permasalahan pada tubuh. Beragam tanda dan gejala diastasis rekti adalah sebagai berikut:
- Adanya celah di antara kedua otot perut sisi kanan dan sisi kiri yang terlihat jelas saat berbaring telentang dan mengangkat kepala ke atas.
- Tampak ada tonjolan di bagian tengah perut, terutama saat otot perut sedang bergerak.
- Mengalami nyeri punggung bawah karena diastasi rekti menyulitkan otot perut untuk bisa menopang punggung
- Timbul rasa sakit di bagian panggul.
- Sulit mengangkat benda berat atau melakukan rutin sehari-hari.
Itulah penjelasan mengenai diastasis recti yang tidak jarang dialami oleh ibu hamil. Jika Moms mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya menemui dokter spesialis kandungan untuk ditinjau lebih lanjut!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ketika selesai melahirkan, perut ibu hamil akan kempes kembali. Namun, ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak mengalami hal itu. Perutnya akan terus buncit layaknya tengah hamil.
Dilansir dari HelloSehat, diastasis recti atau diastasis rekti adalah pemisahan abnormal pada otot-otot di bagian depan perut alias otot rektus abdominus sisi kanan dan kiri. Melansir dari UT Southwestern Medical Center, kondisi diastasis rekti ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Seiring berjalannya waktu, tekanan rahim bisa semakin kuat sehingga menyebabkan otot-otot sisi kanan dan sisi kiri perut melebar dan menghasilkan jarak. Permasalahan ini bisa terjadi saat trimester kedua, ketiga, atau setelah melahirkan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, permasalahan ini menyerang setidaknya 60 persen ibu hamil di seluruh dunia. Biasanya akan terjadi penyembuhan sendirinya ketika masuk minggu ke-8 setelah melahirkan. Namun, 40 persen dari mereka mengidap masalah ini sampai enam bulan lamanya.
Apa penyebab terjadinya diastasis recti?
Tentu ada penyebab dari hadirnya diastasis recti. Berbagai penyebab diastasis recti atau diastasis rekti adalah sebagai berikut:
- Peregangan otot-otot rektus abdominus (perut) yang berlebihan dan terlalu kuat.
- Koordinasi otot perut bagian dalam, depan, dan samping yang buruk atau kurang berjalan dengan baik sehingga saling tarik-menarik.
- Peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan saat hamil.
- Mekanisme tubuh kurang optimal dalam mengembalikan perut ke ukuran semula setelah melahirkan karena penambahan berat badan saat hamil.
- Proses pengencangan otot-otot perut sulit kembali normal.
Selain penyebab diastasis recti yang tampak membesar juga bisa terjadi karena adanya perubahan hormon. Perubahan hormon membuat otot perut menipis dan meregang selama kehamilan.
Tekanan dari tubuh bayi yang sedang tumbuh saat masa kehamilan juga turut andil sebagai penyebab diastasis recti atau diastasis rekti. Tekanan dari tubuh bayi terjadi bersamaan dengan tumbuhnya rahim yang dibantu oleh adanya hormon kehamilan.
Hormon kehamilan bekerja dengan melembutkan jaringan-jaringan penghubung (linea alba) yang terdapat di sekitar otot perut. Pemisahan yang membuat perut tampak membesar ini terjadi saat pertumbuhan rahim yang sedang mengandung bayi selama kehamilan menyebabkan dua otot perut terpisah.
Apa saja gejala dari diastasis recti?
Gejala umumnya akan muncul ketika kita mengalami suatu permasalahan pada tubuh. Beragam tanda dan gejala diastasis rekti adalah sebagai berikut:
- Adanya celah di antara kedua otot perut sisi kanan dan sisi kiri yang terlihat jelas saat berbaring telentang dan mengangkat kepala ke atas.
- Tampak ada tonjolan di bagian tengah perut, terutama saat otot perut sedang bergerak.
- Mengalami nyeri punggung bawah karena diastasi rekti menyulitkan otot perut untuk bisa menopang punggung
- Timbul rasa sakit di bagian panggul.
- Sulit mengangkat benda berat atau melakukan rutin sehari-hari.
Itulah penjelasan mengenai diastasis recti yang tidak jarang dialami oleh ibu hamil. Jika Moms mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya menemui dokter spesialis kandungan untuk ditinjau lebih lanjut!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)