FAMILY

Ini Persiapan Mental untuk Remaja yang akan Kembali ke Sekolah

Raka Lestari
Kamis 14 Oktober 2021 / 16:00
Jakarta: Pandemi memengaruhi kesehatan fisik mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Dampak yang paling dirasakan adalah kurangnya aktivitas fisik karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk screen time. Juga, pola tidur yang tidak teratur, dan kebiasaan makan yang berubah sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Dari segi kesehatan mental pun juga ikut terpengaruh. Penutupan sekolah menyebabkan peningkatan risiko kecemasan dan kesepian pada remaja, mengingat sebelum pandemi hampir sekitar delapan jam waktu anak berada di sekolah. Sekolah menjadi tempat yang bermakna dalam perkembangan anak dan remaja.

Kasus covid-19 di Indonesia saat ini mengalami penurunan, dan kegiatan sekolah secara langsung akan kembali dilaksanakan. Beberapa remaja mungkin akan kembali ke sekolah dalam kondisi stres, cemas, kesepian, atau bahkan berduka akibat kehilangan anggota keluarga.

Oleh karena itu, peran guru dan staf di sekolah juga sangatlah penting dalam mendukung proses transisi kegiatan belajar ini.


(Yang penting dilakukan para remaja yang akan kembali ke sekolah adalah memahami tentang protokol kesehatan. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


Dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K), seorang dokter spesialis ilmu kesehatan jiwa dan konsultan kesehatan jiwa anak RSUI menyebutkan beberapa persiapan umum yang penting dilakukan sebelum para remaja kembali ke sekolah yaitu:

- Perlu memahami protokol kesehatan.

- Kesehatan mental penting untuk proses belajar.

- Bagi remaja yang telah memenuhi kriteria vaksinasi, pastikan sudah divaksin.

- Terapkan protokol kesehatan, jaga kebersihan tangan dan gunakan masker.

- Tetap aktif, istirahat cukup, dan pastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi setiap hari.


(Kesehatan mental juga menjadi salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan anak dan remaja yang akan kembali ke sekolah. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


Dalam mendukung kesehatan jiwa remaja saat kembali ke sekolah, dr. Chika juga memberikan beberapa saranbagi para guru atau tenaga pengajar, diantaranya:

1. Dengan keluhan remaja, tunjukan empati, jika memungkinkan sekolah dapat mengadakan diskusi one-on-one agar lebih memahami kebutuhannya. 

2. Tanyakan bagaimana kabarnya

3. Sediakan informasi yang akurat dan terpercaya terkait COVID-19 sesuai dengan usia mereka.

4. Minta masukan dan libatkan remaja untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.

5. Peka dan waspada terhadap perubahan tingkah laku remaja.

6. Ajak remaja berkegiatan dan berolahraga agar tercipta interaksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH