Jakarta: Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil, namun pada umumnya sering terjadi pada usia kehamilan yang memasuki trimester ketiga. Sebuah studi pada tahun 2017 yang dipublikasikan dalam European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology menemukan bahwa sekitar 60 persen wanita mengalami insomnia pada trimester ketiga.
“Untuk sebagian wanita insomnia mungkin meningkat pada trimester ketiga karena meningkatnya kesulitan untuk menemukan posisi tidur yang nyenyak karena meningkatknya kecemasan menjelang kelahiran bayi,” kata Danielle J. Johnson, MD, FAPA, Kepala Staf Medis di Lindner Center of HOPE.
Menurut Johnson, berikut ini ada beberapa rekomendasi untuk menghindari insomnia dan meningkatkan kualitas tidur selama kehamilan:
Menerapkan jadwal tidur yang rutin
Menurut Johnson, penting sekali untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya. Dan pastikan kamu tidur pada ruangan dengan cahaya yang redup dan hening dengan suhu yang nyaman. “Dan meskipun sulit menemukan posisi yang nyaman ketika kehamilan sudah membesar, Anda tetap bisa menemukan posisi yang nyaman,” ujar Johnson.
Melakukan olahraga setiap hari
“Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan atau depresi. Ketika hamil, Anda sebaiknya melakukan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggunya,” ujar Johnson. Ia mencontohkan bahwa beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan, berlatih yoga, atau mencoba kelas menari.
(Johnson menyarankan ketika hamil, sebaiknya melakukan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggunya. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Menemukan cara untuk bersantai
“Wanita yang sedang hamil dan yang baru melahirkan seringkali merasa khawatir terutama mengenai kesehatan bayinya atau kesehatan dirinya sendiri. Dan kecemasan ini dapat membuat kamu menjadi kesulitan tertidur,” ujar Johnson. Untuk mengatasinya, ia menyarankan untuk melakukan latihan napas, meditasi, membaca, atau mandi untuk membuat diri merasa nyaman.
Mengetahui kebutuhan mental
Bila kamu mengalami kecemasan atau depresi selama kehamilan, Johnson menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter atau profesional. “Psikoterapi dapat membantu mengurangi gejala dan terapis dapat mengajarkan wanita hamil atau yang baru melahirkan cara mengatasi stres setelah melahirkan,” ujar Johnson.
Jika gejala yang dirasakan semakin memburuk, profesional tersebut dapat membantu atau memberikan obat yang aman dikonsumsi wanita hamil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)