FAMILY

Mengenal Keguguran Berulang, Tanda-tanda, dan Faktor Penyebabnya

A. Firdaus
Sabtu 20 Mei 2023 / 13:10
Jakarta: Menjalani kehamilan dan memiliki anak adalah dambaan pasangan suami istri. Sejatinya, kamu dan pasangan berharap janin dapat tumbuh dengan sempurna hingga waktu persalinan tiba.

Sayangnya, tak sedikit yang justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit, yaitu keguguran. Keguguran dapat diartikan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran.

Lebih lanjut, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc memberikan penjelasannya tentang keguguran. Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RS Pondok Indah IVF Centre ini, keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

"Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut," ujar Dr. Kanadi dalam keterangan pers dari RS Pondok Indah.

Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

"Normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal," terang Dr. Kanadi.


Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc. Foto: RS Pondok Indah

Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.

Faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi kelainan di sisi janin atau di sisi ibu. Berikut penjelasannya:
 

1. Kelainan kromosom


Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin
hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini.

Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar atau testis akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu.
 

2. Kelainan di sisi ibu


Kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut. Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya
keguguran.

Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran.

Pengaruh pola gaya hidup yang berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH