FAMILY

Seberapa Sering Baiknya Pasangan Melakukan Hubungan Seks?

Raka Lestari
Sabtu 11 September 2021 / 20:18
Jakarta: Seringnya berhubungan seksual dikaitkan sebagai indikator kebahagiaan dari pasangan. Para peneliti yang menulis dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa, pasangan yang melakukan hubungan seks setidaknya sekali seminggu lebih bahagia dengan hubungan mereka daripada mereka yang jarang melakukannya.

Rata-rata orang dewasa melakukan hubungan seks 54 kali dalam setahun atau sekitar seminggu sekali. Hal itu berdasarkan sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di Archives of Sexual Behavior.

"Pasangan sering melakukan kesalahan dengan menebak berapa kali melakukan hubungan seksual untuk merasa bahwa kehidupan seksual mereka baik-baik saja," ujar Raffi Bilek, seorang konselor pasangan dan direktur Baltimore Therapy Center, kepada Health.

Padahal sebenarnya, berapapun jumlahnya, yang utama adalah kenyamanan bagi kamu dan pasangan. Kamu tidak perlu melakukan hubungan seks lebih atau kurang dari yang memang kamu inginkan.

"Ketika kamu berhenti berfokus pada angka-angka, kamu akan menyadari bahwa ada banyak faktor memengaruhi seberapa sering pasangan melakukan hubungan seksual," ujar Brian Jory, PhD, seorang profesor dan direktur direktur studi keluarga di Berry College di Georgia.

Usia seseorang, nilai-nilai yang dianut, gaya hidup, dorongan seksual bawaan, kesehatan, dan, yang terpenting, kualitas hubungan dengan pasangan adalah hal yang terpenting dalam sebuah hubungan.

"Di hampir semua hubungan jangka panjang, sesuatu yang disebut 'kejenuhan seksual' muncul sekitar dua atau tiga tahun," kata Jory.

"Kepuasan seksual adalah elemen yang pasti dialami oleh satu pasangan. Adalah kecenderungan manusia untuk menjadi bosan dan itu bukan kesalahan, dan tidak ada yang perlu ditakutkan atau dipermalukan," sambungnya.

Namun, cara kamu mengatasi kebosanan itulah yang penting untuk kebahagiaan jangka panjang. Untuk beberapa pasangan, kepuasan berarti kenyamanan, keamanan, dan kepastian.

"Sedangkan beberapa pasangan lain yang mengalami kejenuhan menganggapnya sebagai kebosanan, kekecewaan, atau tanda bahwa mereka tidak cocok dan harus berpisah," terang Jory.

Jadi, jika kamu dan pasangan tidak memiliki kesepakatan berkaitan dengan seberapa sering melakukan hubungan seksual, mencari tahu penyebab masalah seksual dan cara mengatasinya adalah yang terpenting.

"Ceritakan apa yang terjadi, terbukalah tentang apa yang menjadi kebutuhan masing-masing, dan jangan menghakimi satu sama lain. Pasangan membutuhkan keintiman verbal dan psikologis sebelum mereka dapat memiliki keintiman seksual," tutup Jory.

Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH