Jakarta: Dalam suatu hubungan antarpasangan, kadang kita mendengar salah satu dari pasangan itu terlalu banyak menuntut, sering tidak jujur, bahkan sampai kasar secara fisik. Bila sudah seperti ini, tentu saja hubungan kamu menjadi tidak sehat. Ada baiknya kamu meninjau ulang hubungan ini.
Melansir dari Psychology Today, ada lima tanda yang menunjukkan hubunganmu tidak sehat. Dan empat diantaranya bisa membuat diri kita dalam keadaan bahaya.
Dalam keadaan seperti ini, sering kali kita tidak mempunyai cukup waktu untuk diri sendiri. Apapun yang akan kita lakukan harus melibatkan pasangan, begitu pula sebaliknya.
Seiring waktu berjalan, orang yang bergantung menjadi lekat dan akan mencari lebih banyak perhatian. Mereka kerap jadi pecemburu kala salah satu pasangannya berada jauh dari mereka. Tak hanya itu, mereka juga akan mejadi terlalu menuntut atau marah bila kamu tidak dapat memenuhi keinginan mereka.
Biasanya, ketidakdewasaan dan tidak bertanggung jawab sering menyertai ketergantungan. Ini tentu bukan kombinasi yang baik ketika kamu mencoba membina hubungan jangka panjang yang stabil.
Kepercayaan adalah dasar dari suatu hubungan. Saat ada rasa percaya, pasangan akan merasa dirinya aman. Dengan kepercayaan, orang akan menjadi diri sendiri, merasa diterima penuh apa adanya.
Namun, ketika kepercayaan yang diberi tidak bisa dipertahankan, akan membuka celah untuk penipuan, kebohongan, dan rahasia. Istilahnya, begitu kepercayaan dilanggar, akan sulit untuk mendapatkannya kembali.
.jpg)
(Salah satu alasan mengapa pasangan kamu suka 'mengontrol' kamu bisa jadi ia mengalami isu dalam hal kepercayaan, rasa tidak percaya diri, atau posesif. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Mereka yang bergantung kepada orang lain, biasanya menginginkan kita sepenuhnya untuk dirinya sendiri. Awalnya secara halus, meminta kita untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama mereka.
Akhirnya, akan menjadi lebih pribadi, mengurangi kemandirian, dan otonomi kamu sebagai pasangan. Semakin lama, mereka bisa mengisolasi bahkan memisahkan kamu dari teman dan keluarga.
Kendali dalam hubungan pun mulai dilakukan. Dimulai dengan memanipulasi sudut pandang, keputusan, sampai pada akhirnya ke mana pun dan dengan siapa kamu pergi harus 'melaporkan' kepada pasangan.
Mereka jelas “kehilangan perasaan cinta itu.” Mungkin itulah yang selalu ingin mereka lakukan. Bermulut manis dengan janji cinta, keintiman, dan perlindungan yang sebenarnya hanya sarana untuk mengontrol dan menyalahgunakan.
Setelah beberapa saat, sering ada kritik, mencari-cari kesalahan, dan penghinaan. Kamu menjadi alasan dan menjadi hal negatif mengapa dia selalu marah. Dia jadi sering menyalahkan, mencemooh, dan apapun bisa menjadi perselisihan dan pertengkaran. Bahkan dia tak segan-segan melakukannya di depan umum.
Tidak semua hubungan yang tidak sehat menjadi patologis. Tapi, beberapa pasti melakukannya. Kepribadian narsistik, keegoisan total, posesif ekstrem, kebutuhan untuk mengontrol, dan rasa berhak untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan, sering mendominasi dalam hubungan yang tidak sehat, patologis, dan kasar.
Pasangan yang kasar sering menipu, sedemikian rupa sehingga orang lain tidak akan pernah menebak apa yang sebenarnya terjadi.
Pasangan yang dilecehkan sering kali disorot dan ditakuti. Tidak ada pelecehan (fisik ataupun psikologis) yang dapat diterima tetapi ketika itu menjadi fisik, waktu hampir habis.
Kamu hanya tidak pernah tahu. Terkadang orang benar-benar bermaksud menyakiti, tetapi terkadang hanya bermaksud mengancam. Namun, pada suatu waktu, semuanya bisa terjadi, bahkan terlalu jauh. Bukan tidak mungkin kamu bisa terluka atau kehilangan nyawa.
Mudah-mudahan, kamu akan belajar sesuatu dari ini untuk menjadi lebih bijaksana di masa depan. Yang pasti segera tinggalkan bila hubunganmu dirasa menjadi tidak sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Melansir dari Psychology Today, ada lima tanda yang menunjukkan hubunganmu tidak sehat. Dan empat diantaranya bisa membuat diri kita dalam keadaan bahaya.
1. Ketergantungan
Dalam keadaan seperti ini, sering kali kita tidak mempunyai cukup waktu untuk diri sendiri. Apapun yang akan kita lakukan harus melibatkan pasangan, begitu pula sebaliknya.
Seiring waktu berjalan, orang yang bergantung menjadi lekat dan akan mencari lebih banyak perhatian. Mereka kerap jadi pecemburu kala salah satu pasangannya berada jauh dari mereka. Tak hanya itu, mereka juga akan mejadi terlalu menuntut atau marah bila kamu tidak dapat memenuhi keinginan mereka.
Biasanya, ketidakdewasaan dan tidak bertanggung jawab sering menyertai ketergantungan. Ini tentu bukan kombinasi yang baik ketika kamu mencoba membina hubungan jangka panjang yang stabil.
2. Ketidakjujuran
Kepercayaan adalah dasar dari suatu hubungan. Saat ada rasa percaya, pasangan akan merasa dirinya aman. Dengan kepercayaan, orang akan menjadi diri sendiri, merasa diterima penuh apa adanya.
Namun, ketika kepercayaan yang diberi tidak bisa dipertahankan, akan membuka celah untuk penipuan, kebohongan, dan rahasia. Istilahnya, begitu kepercayaan dilanggar, akan sulit untuk mendapatkannya kembali.
(Salah satu alasan mengapa pasangan kamu suka 'mengontrol' kamu bisa jadi ia mengalami isu dalam hal kepercayaan, rasa tidak percaya diri, atau posesif. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
3. Mengontrol
Mereka yang bergantung kepada orang lain, biasanya menginginkan kita sepenuhnya untuk dirinya sendiri. Awalnya secara halus, meminta kita untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama mereka.
Akhirnya, akan menjadi lebih pribadi, mengurangi kemandirian, dan otonomi kamu sebagai pasangan. Semakin lama, mereka bisa mengisolasi bahkan memisahkan kamu dari teman dan keluarga.
Kendali dalam hubungan pun mulai dilakukan. Dimulai dengan memanipulasi sudut pandang, keputusan, sampai pada akhirnya ke mana pun dan dengan siapa kamu pergi harus 'melaporkan' kepada pasangan.
4. Penindasan dan pertengkaran
Mereka jelas “kehilangan perasaan cinta itu.” Mungkin itulah yang selalu ingin mereka lakukan. Bermulut manis dengan janji cinta, keintiman, dan perlindungan yang sebenarnya hanya sarana untuk mengontrol dan menyalahgunakan.
Setelah beberapa saat, sering ada kritik, mencari-cari kesalahan, dan penghinaan. Kamu menjadi alasan dan menjadi hal negatif mengapa dia selalu marah. Dia jadi sering menyalahkan, mencemooh, dan apapun bisa menjadi perselisihan dan pertengkaran. Bahkan dia tak segan-segan melakukannya di depan umum.
5. Perilaku patologis
Tidak semua hubungan yang tidak sehat menjadi patologis. Tapi, beberapa pasti melakukannya. Kepribadian narsistik, keegoisan total, posesif ekstrem, kebutuhan untuk mengontrol, dan rasa berhak untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan, sering mendominasi dalam hubungan yang tidak sehat, patologis, dan kasar.
Pasangan yang kasar sering menipu, sedemikian rupa sehingga orang lain tidak akan pernah menebak apa yang sebenarnya terjadi.
Pasangan yang dilecehkan sering kali disorot dan ditakuti. Tidak ada pelecehan (fisik ataupun psikologis) yang dapat diterima tetapi ketika itu menjadi fisik, waktu hampir habis.
Kamu hanya tidak pernah tahu. Terkadang orang benar-benar bermaksud menyakiti, tetapi terkadang hanya bermaksud mengancam. Namun, pada suatu waktu, semuanya bisa terjadi, bahkan terlalu jauh. Bukan tidak mungkin kamu bisa terluka atau kehilangan nyawa.
Mudah-mudahan, kamu akan belajar sesuatu dari ini untuk menjadi lebih bijaksana di masa depan. Yang pasti segera tinggalkan bila hubunganmu dirasa menjadi tidak sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0423 [53]